Pretend!

1.7K 167 32
                                    

Sepasang manusia berlainan jenis itu melangkah sambil bergandengan tangan. Senyum manis tak pernah luntur dari bibir mereka berdua, sesekali tangan sang lelaki mengusap gemas rambut gadis di sampingnya. Membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya lucu.

Tatapan lelaki itu tak pernah lepas memandang penuh kasih ke arah gadis di sampingnya. Begitu pula gadis itu, ia yang selalu tersenyum apabila bertemu pandang dengan tatapan lelaki itu. Mereka berjalan diantara beberapa pasang mata yang memperhatikan mereka dengan serius.

"Wah, pagi ini mereka tetap terlihat mesra."

"Mereka cocok sekali, aku jadi iri."

"Kapan mereka putusnya, sih?"

Komentar-komentar itu selalu di dapatkan setiap mereka berjalan bersama, makanya keduanya tak mengambil pusing dan memilih untuk terus berjalan. Saat sampai di salah satu sudut yang sedikit tertutup. Keduanya melepaskan tautan mereka.

Memandang penuh kesal, dan saling mengusap tangannya guna menghapus jejak-jejak kebersamaan mereka.

"Kau terlalu erat menggenggam tanganku," gadis itu menunjuk ke arah jemarinya yang terasa kebas.

"Enak saja, kau yang menggenggamnya terlalu erat. Bukan aku," balas lelaki itu tak terima.

"Terserah!" Gadis itu melotot ketika melihat rambutnya yang berantakan dari kaca jendela di sampingnya. "Kenapa kau menghancurkan rambutku? Sialan! Lain kali kau di larang menyentuh rambutku."

Lelaki itu menggeleng, "Memangnya kau pikir aku tak tersiksa memegang rambutmu? Tanganku jadi berminyak, kapan sih kau mencuci rambutmu? Jorok sekali!"

"Apa kau bilang?" Gadis itu berdiri tegak di depan sosok lelaki itu, "Memangnya kenapa?" Balas lelaki itu sambil berdiri tepat di depan gadis tadi.

Mereka saling menatap penuh kebencian, keduanya benar-benar kesal dengan sosok satu sama lain. Hilang sudah bayangan pasangan mesra yang tadi, kini yang terlihat hanyalah sepasang manusia yang berhadapan dan saling benci.

"Tzuyu?" Panggilan itu membuat Tzuyu dan lelaki itu berganti menjadi posisi memeluk.

"Dengar, nanti aku masih ada rapat cheers jadi mungkin agak sedikit telat. Kau tak apa?"

Lelaki itu kembali mengusap rambut Tzuyu, "Tenang saja, aku juga ada kumpul ekskul jadi nanti kita bertemu di lapangan saja ya."

Tzuyu menahan rasa kesal ketika jemari Taehyung mengusap kepalanya, berlawanan dengan sikap lembut yang terlihat. Lelaki itu mengusap rambut Tzuyu dengan kuat, membuat Tzuyu menahan erangan sakit.

Sialan! Nanti dia akan memberikan pelajaran ke lelaki ini.

Tzuyu tersenyum, membuat gadis yang tadi memanggil namanya berdehem. "Ehem. Mesra-mesraannya bisa di pending dulu gak? Ada orang nih!"

"Oh, maaf." Taehyung nyengir ke sosok gadis yang berjalan mendekat, "Aku tadi tak melihat kedatanganmu Chae."

Chaeyoung mendengus, "Kembali ke kelasmu saja, biar Tzuyu aku yang antar."

Taehyung mengangguk, "Aku ke kelas dulu ya. Nanti ku jemput pas istirahat."

Setelah berkata itu, lelaki tadi berbalik untuk masuk ke kelasnya.

Chaeyoung mendekat, "Kalian kenapa selalu terlihat romantis sih? Kau pasti merasa beruntung bisa mendapatkan Kak Taehyung. Dia salah satu siswa idola disini."

Tzuyu tersenyum sambil mengangguk, "Tentu saja, jadi kenapa kau memanggilku Chae?"

Mereka berjalan beriringan menuju kelas, Tzuyu dan Chaeyoung memang berada di kelas yang sama. Lain dengan Taehyung yang merupakan kakak kelas mereka berdua.

Notes (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang