Oppa Lee. 3

1.6K 145 10
                                    

Emang susah jadi orang ganteng.

Kalau diibaratkan mi instant, Kevin tuh paket komplit pake telor.

Dia itu udah ganteng, imut lagi, manis? Pastinya. Ditambah karisma paripurnanya yang bisa menjangkau semua mata baik wanita atau pria.

Iya, pria.

Kevin ini, biarpun baru akhil baligh. Pesonanya sudah membahana, dia punya daya tarik tersendiri seperti logam magnet yang terus membuat beberapa logam tertentu untuk mendekat dan terus menempel padanya.

Sudah banyak korbannya.

Meski Kevin ini orangnya terkesan cuek, cenderung galak dan tidak mau kalah. Tetap saja tingkahnya membuatnya terlihat gemas. Membuat orang yang melihatnya ingin memeluk, mencubit apalagi pas dia mempouting-pouting bibirnya, fix ini bikin orang yang melihatnya ingin menciumnya. Untungnya sejauh ini bibir ranum bak buah cherry itu masih aman dari sentuhan tak bertanggung jawab.

Maka jangan heran. Jika kau sudah mengenal Kevin. Tak sedikit pria yang mencuri pandang kearahnya.

Si tengil ini memang hebat. Cowok aja dibuat oleng apalagi cewek.

****

"Tambah lagi udangnya Vin." Marcus memindahkan beberapa udang panggang ke piring Kevin. Kevin yang sedang menyunyah hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

"Ikan filletnya juga Vin. Yang ini lebih enak dari udang itu." Seakan tidak mau kalah, Rian yang duduk di sisi lain Kevin ikut memindahkan beberapa potong ikan fillet ke piring Kevin.

"Makasih Ian."

Hati Rian bergejolak melihat Kevin tersenyum manis padanya.

Marcus merasa cemburu, apalagi Kevin memanggil roommatenya seperti panggilan sayang. 

"Vin abis ini mau es krim nggak. Es krim disini enak loh." Tawar Marcus. Kevin yang mulutnya sedang penuh hanya mengangguk.

"Jangan es krim, udah malem loh. Gimana kalau coklat lava aja. Kevin kan suka coklat, nanti Ian traktir deh." Rian juga tidak mau kalah dengan Marcus, emang dia doang yang bisa traktir Kevin. Kevin menengok ke Rian bingung.

"Gimana kalau puding coklat aja Vin. Kan enak tuh, adem dimulut. Kamu juga pasti suka."

Kevin ganti menatap Marcus. Tambah bingung.

Orang-orang di depan mereka yang tadinya hanya menyimak kini ikut menatap bingung dua orang yang mengapit Kevin.

"Eh jangan. Gimana kalau puding mangga aja, kamu kan suka tuh, nanti diatasnya ada whippe cream sama cherry."

Mata Kevin berbinar, pemuda ini sudah akan mengangguk tapi Marcus langsung mencari perhatiannya dengan menarik lengannya untuk menghadap kearahnya.

"Puding coklat aja. Nanti diatasnya juga ada whippe creamnya."

"Jangan Vin. Puding mangga aja."

"Coklat."

"Mangga."

"Woy kalian berdua. Bisa anteng nggak sih. Nih anak orang mau makan nggak jadi-jadi."  Seketika coach naga api menyemburkan amarahnya, sudah jengah melihat kelakuan dua anak didiknya.

Rian dan Marcus langsung kicep. Sementara yang lainnya tersenyum geli. Dalam hati, mereka senang menyaksikannya.

Roommate dan partner saling merebutkan pasangan masing-masing. Oh sungguh drama yang menarik.

Sementara itu disisi lain.

Lee Yong Dae terus memandang kearah Kevin. Makan malamnya yang baru habis setengah malah dianggurin. Perhatiannya terus tertuju pada pemuda itu. Sambil mengangga dagu dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya memainkan sendok.

HELLO, BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang