Love For You

977 62 22
                                    

Pertama kali Aero bertemu Kevin adalah awal tahun ini ketika pemuda itu hendak bermain jetski bersama Wisnu. Aero bertanya-tanya siapa gerangan anak muda ini, dia begitu menggemaskan dan senyumannya seakan mampu melelehkan balok es raksasa sekalipun. Aero terpesona karenanya.

Seiring berjalannya waktu Aero pun semakin tahu tentang Kevin. Dia cukup pendiam tapi jika bercanda dia bisa tertawa dengan lepas, jokesnya terkesan garing dan konyol tapi Aero suka,  karena dengan begitu dia bisa melihat tawa lepas diwajah imutnya serta mendengar suaranya. Bisa dibilang Kevin memiliki selera humor yang rendah, mudah sekali tertawa, sedikit saja dia mendengar gurauan lucu dia akan tertawa lepas. Membuat Aero selalu teringat padanya. Suara medok dan tawanya yang khas merasuki pikiran Aero, dia seakan dapat mendengar suara itu dimana-mana walaupun tidak ada Kevin bersamanya.

Momen yang paling memorable  bagi Aero adalah ketika dirinya menantang Kevin untuk balapan jetski dan pemuda itu menyanggupinya. Ketika itu ditengah pertandingan pada putaran kedua jeskti yang ditumpangi Kevin terbalik, Aero panik, dia yang sudah memimpin dan berada cukup jauh di depan segera menghampiri Kevin.

"Lo baik-baik aja kan?" Nadanya begitu khawatir.

Kevin hanya mengancungkan jempol sebagai jawaban. Dosa kah Aero yang malah terpesona melihat Kevin yang kelelep seperti ini? Dia benar-benar tampak menggemaskan. Rambut hitamnya yang basah terkena air laut tercetak dikeningnya, air laut yang membasahi wajahnya membuatnya tampak begitu imut. Aero menjeburkan diri ke laut untuk membantunya menegakkan jetskinya kembali. Namun sayang jetskinya malah macet, sudah berulang kali Aero coba menstater hasilnya tetap sama.

"Gimana?" Kevin sedikit panik, dia masih dalam posisi badan setengah tenggelam di lautan.

"Macet." Jawaban Aero membuat Kevin tambah panik. "Jangan panik oke, nanti kita panggil petugas buat menderek jetski ini."

"Terus?"

Hanya ada satu jetski yang bener berarti... oh my God oh my God. Mungkin kah ini takdir yang sudah dituliskan Tuhan untuknya. Dada Aero jadi bergemuruh.

"Lo bonceng gue aja yah."

Aero berpindah ke jetskinya dan membantu Kevin untuk naik dan duduk belakangnya. Seperti ada ribuan kupu-kupu diperut Aero, rasanya ringan dan seperti terbang, sangat menyenangkan.

"Mau gue ajak ngebut nggak?"

"Boleh."

"Pegangan yang kenceng."

Aero mengajak Kevin berputar dengan kecepatan maksimal, tubuh mereka saling melekat hanya dibatasi kain dan pelampung tipis. Aero tidak bisa merasakan debaran jantung Kevin yang ada debaran jantungnya yang semakin menjadi membuatnya khawatir kalau jamtungnya akan mencelat keluar atau Kevin dapat mendengarnya. Pegangan erat tangan Kevin yang melingkari perutnya membuat darahnya mendesir. Rasanya aneh tapi menyenangkan, Aero sangat menyukainya.

Mereka berkeliling seolah tak terserang rasa bosan. Dengan kecepatan maksimum membelah ombak dilautan membiarkan tubuh mereka diterpa air asin itu. Diiringi teriakan memacu adrenalin Kevin menambah semangat Aero mempercepat laju jetskinya berupaya membuat penumpang manisnya senang. Setelah lewat dua jam mereka baru menepi ke pantai.

"Thanks ya Ro." Kevin mengulas senyum begituuu... manis, setelahnya pergi begitu saja meninggalkan Aero yang meleleh ditempat berusaha menormalkan  detak jantungnya yang menjadi gaduh. Sejak saat itu Aero tahu bahwa dirinya telah menjatuhkan hati padanya.

Itu hanya secuil cerita yang membuat Aero tidak mudah melupakan Kevin. Masih banyak momen yang tak bisa ia lupakan begitu saja. Momen saat mereka mengobrol ringan mengenai perlengkapan olahraga, momen ketika mereka ribut soal tempat makan yang bagus dan enak tapi selalu berakhir Kevin yang mengalah mengikuti pilihan Aero toh dia juga nggak rugi karena Aero juga yang ngebiayain makannya. Momen ketika keduanya bercanda bareng teman teman geng jetski mereka. Yang paling Aero suka adalah momen ketika Kevin ditantang Illopaz main catur, Aero suka memperhatikan wajahnya kala itu, sepanjang permainan Kevin akan memasang muka layaknya orang cemberut, alis mengkerut, bibir maju dua senti seperti bebek, pipi menggembung, dan mata menyipit, namun itu malah membuat kadar imutnya bertambah dan terlihat semakin menggemaskan. Membuat Aero tergoda untuk mengemut bibirnya saat itu juga.

HELLO, BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang