8

4.3K 247 12
                                    

Seketika hati Anneth berdebar, badan bergetar, dan keringat dingin mulai membasahi wajahnya yang putih itu.

Kenapa Deven berbohong. Bukannya Deven mau perform di cafe karena ada panggilan dadakan, apakah ini panggilan dadakannya. 

Ya Tuhan harus bagaimana ini, pantas saja saat tadi di rumah , Deven terlihat sedang membalas pesan dan saat aku datang dia langsung memasukan handphonenya ke saku nya.

Pikiran dan hati Anneth tak karuan dan Charisa pun tak kunjung datang. Anneth membulatkan tekadnya untuk menghampiri Deven di meja ujung sana.

"Dev... Ternyata lo bohongin gw" ucap Anneth gemetar dan berlari ke luar cafe.

Charisa yang baru saja datang membawa 2 hot chocolate teehentak kaget dengan apa yang dilihatnya, tanpa pikir panjang Charisa pun berlari mengikuti Anneth yang mulai jauh dari cafe itu.

"Anneth tunggu.... Ini ga seperti yang lo liat" teriak Deven yang mencoba mengejar Anneth, tapi nihil tangan Deven di tarik oleh Joa si cewe tercantik se Jakarta itu.

"Anneth tunggu gw!!! " Charisa pun mulai mengejar Anneth dan berhasil tangan Anneth berhasil Charisa tahan.

Mereka berdua pun berjalan ke tempat parkiran mobil di basement. Anneth tak henti hentinya menangis.

"Neth lo kenapa? Apa yang lo liat coba jelasin ke gw" tanya Charisa sambil menyegir mobilnya

"Cha gw liat Deven bareng cewe tadi cha, mereka ketawa ketawa, mereka duduk bersebelahan. Deven bilang dia mau perform di cafe tapi kenapa sama cewe itu" tangis Anneth tak henti²

"Mungkin mereka udah perform nya jadi mereka istirahat dulu sambil ngobrol, trus cewe² itu temennya kali. Santai aja Neth gausah kaya gitu ah kaya bocah" jawab Charisa mencoba menenangkan Anneth.

"Kalo misalkan mereka lagi istirahat kenapa ga duduk di deket panggungnya, terus kenapa Deven ga hubungi gw kalo udah beres perform nya biasanya juga hubungi gw" jelas Anneth masih dengan isakan tangisnya

"Yaudah kita pulang tenangin dulu diri lo oke, besok gw jemput kita pergi kesekola bareng. Dan lo jangan berangkat bareng Deven dulu oke! " jawab Charisa sambil tersenyum

"Oke, thk Cha"

Anneth merebahkan tubuhnya di ranjang kesayangnya, baju yang masih basah sangat² basa belum ia ganti. Akhir² ini cuaca Jakarta memang sedang di guyur hujan, saat Anneth berlari dari cafe itu hujan sedang sangat lebat.

Anneth tak menghiraukan bajunya yang basa itu , ia malah terus menangis sampai Anneth terlelap tidur.

#chat.line#
Deven : P
Deven : P
Deven : Sayang
Deven : Maafin gw
Deven : Sayang
Deven : Sudah tidur?
Deven : Night beb ❤ sampai ketemu besok

Handphone Anneth terus bergetar, terlihat ada 50 pesan baru masuk dan 25 panggilan tak terjawab dari Deven.

Aku benci hujan, karena air hujan lah yang Membawa pergi kebahagiaanku dengan arusnya - Anneth

***
[Di Sekola]

Kelas terasa sepi tidak ada kehadiran Anneth, semua teman² sekelasnya menanyakan keberadaan Anneth.

Anneth tidak masuk sekola karena sakit, mungkin karena kemarin ujan²an. Charisa yang ikutan ujan²an pun merasa sangat pusing dan tidak enak badan apalagi Anneth bukan hanya badannya yang sakit tapi hatinya pun sakit.

Charisa berniat sepulang sekolah ia akan menjenguk Anneth ke rumahnya.

"Uchaaa" teriak Deven sambil berlari menghampiri Charisa

"Apa lo"

"Cha jangan gitu lah, ini cuma salah paham doang.  Anneth mana? Dia ga sekola? " tanya Deven khawatir

"Ya dia sakit gara² lo" jawab Charisa dan pergi meninggalkan Deven

"Cha tunggu, lo mau ke rumah Anneth kan? Gw ikut! Gw ambil motor dulu"

"Ga usah gw bawa mobil ko" jawa Charisa sinis

[Rumah Anneth]

"Non, bangun non ada ucha"

"Suruh masuk aja bi ke kamar" jawab Anneth sambil mengucek² matanya.

Anneth tidak tau bahwa Charisa datang bersama Deven, Charisa sengaja tidak bilang pada Anneth bawa dia datang bersama Deven.

"Hay Neth, gimana keadaan lo?" tanya Charisa yang berdiri tepat di samping ranjang Anneth.

"Haha gw gpp ko cuma deman doang" jawab Anneth tersenyum

"Ada yang pengen ketemu sama lo"

"Hemm siapa? Suruh masuk aja"

Charisa pun memanggil Deven yang menunggu di luar kamar Anneth.

"Hay..." sapa Deven berjalan mendekat ke ranjang Anneth

"Oh hay, ada apa?" jawab Anneth memalingkan wajah

"Neth lo salah paham , dengerin penjelasan gw dulu yaa" Deven memohon pada Anneth

"Oke gw dengerin"

"Waktu di rumah lo, gw bilangkan gw mau perform di cafe dan itu memang gw sama temen² perform tapi di cafe satunya yang bersebrangan dengan cafe yang waktu malem itu, nah setelah beres perform temen² ngajak ngopi dulu di cafe coklat. Demi apa pun gw ga tau kalo di cafe itu ada si Joa. percaya deh gw ga janjian sama dia, buat apa ketemu sama cewe ganjen itu" jelas Deven

"Terus kenapa lo ga hubungi gw, ga kaya biasanya. Ngapain lo duduk deket² gitu ketawa² gitu kaya yang seneng.  Kalo lo emang ga seneng sama gw yaudah jangan sama gw. Dia lebih cantik sari gw dan dia lebih perfect dari gw" jawab Anneth gemetar menundukan kepalanya, ia sudah tak kuat menahan air mata nya.

"Ngga ga gitu Neth, gw cuma bercanda sama temen² gw aja bukan sama dia. Dia yang mau deket² sama gw. Lo jangan ngomong kaya gitu, gw sayang banget sama lo ga mungkin gw kaya gitu"

"Denger ya, gw sayang sama lo tanpa alasan tanpa alasan apapun. Bukan karena lo cantik bukan karena kelebihan lo. Tapi gw sayang sama lo karena hati gw karena perasaan gw. Jangan pernah lo banding²in diri orang lain dengan diri lo sendiri. Karena gw sayang sama lo bukan sama orang lain. Percaya lah" Jelas Deven menatap mata Anneth yang mulai berkaca²

"Percaya sama gw, gw ga bakal ninggalin lo apapun alasannya gw ga akan pernah" lanjut Deven dan mulai memeluk Anneth dan mengecup lembut kening Anneth.

Tak terbendung lagi cairan bening putih di mata Anneth, Anneth menitikan air mata harunya. Dan menbalas pelukan Deven lebih erat.

"Maafin gw Neth, gw udah bikin lo nangis cukup ini yang pertama dan yang terakhir lo nangis gara² ulah kesalahan gw" ucap Deven lagi sembari menundukan kepalanya

"Lo ga salah Dev gw minta maaf, gw sayang banget sama lo jangan tinggalin gw  . You are the reason . ilove u Deven" Anneth kembali memeluk Deven.

YOU ARE THE REASON - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang