31

2.9K 195 57
                                    

Anneth membantingkan tubuhnya di atas tempat tidurnya, kata-kata Deven masih terus terbayang . Entah apa yang harus Anneth lakukan, apa ini seutuhnya salah dirinya? Ia mencoba memejamkan matanya sejenak untuk merenungkan insiden tadi. Kemudian ia melangkah ke kamar mandinya untuk mendinginkan pikirannya.

Selesai mandi ia langsung bersiap untuk tidur, dan beristirahat. Rasana hari sangat lelah, padahal tidak banyaj melakukan aktivitas apapun tadi di sekola. Tak terasa matanya pun mulai mulai menutup dan lerlelap tidur.

***

"Yaampun gw kelamaan mandi kesiangan kan" gerutu Anneth melihat jam bekernya menunjukan pukul 7.05 dan langsung bersiap untuk pergi kesekola.

"Bii...  Bibi Anneth pergi sekolah dulu kesiangan" teriak Anneth berlari dari kamarnya dan langsung membawa kunci mobilnya yang menggantung

"Mampus gw lupa. kan mobil dua-duanya lagi servis" dengus Anneth

"Aduh gimana ini, oiya telpon Deven.  Eh di lagi marah mana mau jemput gw" Anneth bicara pada dirinya sendiri

"Telpon Ucha"

UchaUcul

"Hallo cha, dimana?"

"Baru banget sampe di sekola, gw kep"


Belum selesai bicara Anneth sudah memutuskan sambungan telponnya. Ia pun berlari menuju depan komplek untuk mencari taxi.

TID TID TID

suara klakson motor dari arah kiri sangat nyaring, Anneth terkejut hampir saja dirinya tertabrak. Nafas Anneth tak teratur karena lelah berlari dan rasa kaget.

"Anneth, kamu gapapa?"

"Nah bagus deh ada lo, ayo cepet kita ke sekola udah siang nih. Kita ga boleh kesiangan" kata Anneth yang sudah duduk diatas motor Alde

"Hah?  Kesiangan?" jawab Alde menaikan sebelah alisnya

"Ini masih jam 6.10 kali Neth kamu lucu banget sih haha" lanjut Alde tertawa sembari memperlihatkan jam yang melingkar di tangannya

"WHAT!!! Berati jam beker gw ngaco" teriak Anneth tepat di telinga Alde, Alde yang mendengarnya langsung menutup telinganya

"Aduh biasa aja kali" kata Alde yang masih saja menutup kedua telinganya

"Yaudah lah, gapapa tanggung kita pergi aja"

Mereka pun pergi meninggalkan komplek. Tapi disaat Anneth dan Alde pergi ada Deven yang sudah memerhatikan mereka dari tadi. Terlihat di raut wajahnya menggambarkan bahwa ia sedang kecewa, ia berniat untuk meminta maaf pada Anneth pagi ini, tapi setelah apa yang ia lihat tadi ia kembali mengurungkan niatnya dan pergi menyusul Anneth secara diam-diam.

***

"Uchaa, ko lo ga bilang sih pas gw telpon tadi kalo gw kepagian" gerutu Anneth sembari menggebrak meja yang membuat Charisa terperangah kaget

"Ko salahin gw sih, gw udah bilang kalo gw berangkat kepagian. Belum juga gw selesai ngomong udah lo matiin telpon nya" balas Charisa

Huullllfff

Anneth membuang nafasnya kasar, dan duduk dibangku sebelah Charisa.

"Marah marah mulu deh ah, kantin yu gw laper" ajak Charisa mencoba mencairkan suasana

"Yu, gw laper banget nih" jawab Anneth

Mereka pun pergi  ke kantin untuk membeli makanan. Koridor sekolah sudah mulai ramai, setengah jam lagi pembelajaran akan segera di mulai. Anneth mempercepat langkahnya karena cacing di perutnya sudah tak bisa di kontrol lagi.

"Lo mau pesen apa Cha?" tanya Anneth pada Charisa yang sibuk mencari makanan yang ia suka

"Mau roti kukus aja, selai kacang" jawab Charisa dan duduk dikursi yang ada di hadapannya

Anneth pun meninggalkan Charisa dan pergi ke penjual roti kukus yang tidak terlalu penuh mungkin hanya menunggu 2 orang pembeli lagi. Kemudian ia memesan 2 roti kukus dengan selai coklat dan kacang, sembari menunggu ia memerhatikan murid-murid yang berlalu lalang di kantin, mungkin mereka juga sama belum sarapan di rumahnya. Tapi pandangannya terhenti saat melihat seseorang yang sangat ia kenal.

'itu Deven sama siapa dia?'  Anneth melangkah mendekati perempuan yang sedang duduk berdua bersama Deven yang membelakangi dirinya.

"De ini rotinya" seketika Anneth berbalik arah ke penjual roti kukus dan membayar pesanannya.

Saat Anneth ingin kembali menemui Deven, mereka sudah tidak ada di tempat tadi. 'siaal cepet banget ngilangnya'  gerutu Anneth dalam hatinya, dan kembali ke tempat Charisa.

"Chaa, tadi gw liat Deven sama cewe" kata Anneth sembari memberikan roti kukus yang sudah ia beli tadi

"Ah yang bener?  Salah liat kali" Charisa mencoba meyakinkan Anneth

Anneth menunjuk ke arah meja dekat pintu keluar kantin "Serius Cha, mereka duduk disana"

"Yaudah coba tanyain, kali aja lo salah"

"Oke" jawab Anneth dan mengeluarkan handphonenya "Ehh tunggu, gw kan lagi marahan sama dia"

"Lahh marahan apa lagi?  Marahan mulu lo mah, kaya gw dong bae bae"

"Masa dia nuduh gw suka sama si Alde anak baru itu"

"Ya jelas dia marah, dia cermburu. Lo nya aja deket banget sama si Alde, pulang bareng, berangkat bareng. Pantes aja kalo si Deven cemburu"

Anneth terdiam sejenak.

"Jadi ini salah gw?" tanya Anneth pelan

"Menurut lo?"

Mereka pun kembali ke kelasnya karena jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Anneth memikirkan perkataan  Charisa tadi, apakah emang benar ini salah dirinya.

.
.
.
.
.
.
.

Coba tebak salah siapa?? 😂

Salah Anneth karena terlalu deket sama alde ?

Atau

Salah Deven terlalu cemburu?

YOU ARE THE REASON - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang