15

3.4K 199 18
                                    

"Pagi bi..." sapa Anneth tersenyum riang

"Pagi non, wah non Anneth keliatannya seneng banget ada apa nih. Aaahh bibi tau " goda bi Ijah menebak-nebak

"Tau apa bi?" tanya Anneth bingung

"Gara-gara non di jemput den Deven kan?" goda bi Ijah lagi

"Ngga kok, Deven ga bilang mau jemput. Ah bibi mah boong mulu ga suka ah" jawab Anneth cemberut dengan roti di mulutnya

"Ngga bibi ga boong, emang ada den Deven ko nungguing di depan dari pagi"

"Euumm bibi bener kan?" mulut Anneth semakin penuh dengan rotinya

"Serius non, liat aja ke depan"

"OMG iya bener, aaaa seneng banget. Anneth pergi dulu ya bi" kata Anneth semakin kegirangan tanpa sadar ia memeluk bi Ijah dengan erat

"Dahh bibi, jagain rumah ya takutnya ada yang gendong" canda Anneth meninggalkan rumahnya

"Hahaha siyaapp" kata bibi dengan tangan hormat

Anneth pun pergi meninggalkan rumahnya. Dan bener ternyata sudah ada Deven menunggun dengan motornya tepat di depan gerbang rumah Anneth.

"Pagi... " sapa Deven

"Pagi, kok ga bilang sih mau jemput kan lo jadi lama nungguin gw"

"Biaarrr surprise. Haha" Deven tertawa kecil

Anneth pun ikut tertawa senang, karena sudah lama rasanya Deven tidak menjempunya lagi.  Bahkan, pulang sekola pun jarang bareng lagi karena kesibukannya.

Anneth yang tak mau berlama-lama berdiri ia pun mulai menaiki motor Deven. Tapi..

"Tunggu-tunggu jangan dulu naik" kata Deven mencegah Anneth untuk naik

"Lohh kok jangan? Nanti kita kesiangan" jawab Anneth heran

"Sini dulu gw mau liat muka lo dari deket"

Deg deg deg deg

Tanpa sadar jantung Anneth berdetak hebat, ia terus berbicara dalam hatinya apakan detak jantungnya akan terdengar oleh Deven.

"Lo abis makan apaan siii belepotan amat, kaya anak bocah haha" canda Deven sembari mengusap lembut selai strawberry yang tertinggal di bibir Anneth

Seketika muka Anneth memerah, malu.

"Hahaha udah ayo naik kita ke sekola. Jangan lupa pegangan nanti jatoh" Deven tahu bahwa Anneth sedang memendam rasa malunya.

"Iya." Anneth pun memeluk Deven dengan dag dig dug di dadanya yang tak kunjung hilang itu.

***

Mereka pun telah sampai di sekola, terlihat sudah banyak siswa-siswi yang berdatangan baik menggunakan kendaraan pribadi, umum maupun yang berjalan kaki. Anneth pun melepas pelukannya karena sudah dalam kawasan sekola.

"Ih kok si Anneth makin nempel aja sih" gerutu Joa yang baru saja keluar dari mobilnya bersama kedua temannya

"Aaahh so sweet tau, jadi pengen. kapan ya gw bisa ka gitu" ucap Putri yang terus saja memandangi Anneth dan Deven tanpa berkedit

"Ih apaan sih lo put" jawab Nashaa mencubit tangan Putri

"Eh iya Deven kan punya Joa, apaan sih Anneth deket-deket Deven mulu kayanya mau kiya kerjain lagi" kata Putri melipatkan tangannya di atas perutnya

"Diam kalian!" kata Joa kesal dan pergi meninggalkan kedua temannya itu.

"Lo sih, ngambek kan" Nashwa memarahi Putri atas tingkahnya

"Gw kan lupa, abisnya Deven sama Anneth cocok banget. Best couple" jelas Putri diikuti dengan jemarinya yang membentuk love.

"Apaan sih ga jelas. Jooo tunggu" Nashwa sedikit berlari mengikuti langkah Joa yang sudah mulai menjauh.

'Gw salah apa coba, emang bener mereka berdua cocok' ucap Putri pelan dan ikut beelari mengikuti Nashwa dan Joa yang jauh dari hadapannya.

.
.
.
.
.
.
.

Mohon maaf untuk hari ini up nya lebih sedikit, karena mimin lagi kurang fokus :(

Maaf ya, untuk besok insyaallah akan lebih panjang 😊 doainnya.

Makasih semua, semoga terhibur sama ceeitanya. Jangan lupa vote, dan komen ❤ tetep stay yaa ❤

Selamat malam.

YOU ARE THE REASON - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang