Anneth membuka pintu rumahnya, diluar sudah nampak seseorang berseragam putih abu dengan motor besarnya. Ia tersenyum manis menatapnya terlihat keren dengan jaket merah yang melekat ditubuhnya, kulitnya yang putih cerah membuat semakin lebih terlihat mempesona. Anneth melangkah mendekatinya dan menyapanya.
"Selamat pagi, kamu terlihat berbeda hari ini" sapa Anneth tersenyum
"Beda gimana? Makin keren yaa" goda Deven
Anneth pun naik keatas motor dan duduk tepat di belakang Deven "Haha bisa jadi"
"Mau sekola atau bolos lagi?"
Anneth tertawa karena tawaran Deven "Haha gila, kamu kan udah harus persiapan ujian 2 minggu lagi"
"Yaudah deh, udah siap?" tanya Deven menyalakan motornya
"Udah dari tadi juga" jawab Anneth dengan tangan yang mulai melingkar di perutnya
***
Suasana kelas serasa berbeda, mungkin hampir 2 minggu Anneth tidak masuk sekola karena kejadian kemarin.
"Uchaa-" panggil Anneth pada sahabatnya yang sedang asyik dengan earphones nya
"UCHA BUDEK LO! " Anneth teriak tepat di telinyanya
"Isshh lo apaan sih, udah tau gw lagi pake earphones""
"Lo mah budek volume earphones sampe full gitu"
"Hahaha abisnya disini berisik, mau ngapain si?" tanya Charisa
Bisik Anneth pada Charisa "Itu... laki-laki itu siapa? Ko gw baru liat"
"Oh dia anak bar-" belum selesai bicara tangan Anneth membungkam mulut Charisa
"Isshh lo bisa ga si ngomongnya pelan gimana kalo dia denger" bisik Anneth lagi melepaskan tangannya dari mulut Charisa
"Dia anak baru, dia masuk waktu lo di rumah sakit jadi ya wajar aja kalo lo ga tau" jawab Charisa sedikit berbisik
Anneth hanya membulatkan bibirnya dengan pandangan tetap pada anak baru itu.
Sapa seseorang berjalan masuk ke dalam kelas "Pagi anak-anak"
"Pagi bu" serentak menjawab
"Sudah berdoa? Jika belum berdoa dulu" kata bu Dewi guru kimia terkiler di sekolah ini
"Sudah bu"
"Oke baik, kumpulkan tugas yang ibu kasih kemarin. Ibu mau periksa pekerjaan kalian semua. Jangan ada yang bilang ketinggalan ataupun alasan yang lainnya"
'Mampus, gw ga tau tugasnya apa' ucap Anneth dalah hatinya
"Cha emang ada tugas?" bisik Anneth
"Ada, oiya gw lupa ga kasih tau lo" jawab Charisa menepuk dahinya
"Ah lo mah gimana si, terus gw harus gimana?"
Semua murid sudah mengumpulkan tugasnya di meja bu Dewi sedangkan Anneth tetap duduk di bangkunya.
"Anneth.." panggil bu Dewi
Anneth pun berdiri "Iya bu.."
"Tugas kamu mana ko ga ada"
"Emm anu bu, waktu minggu kemarin Anneth ga masuk sekola karena sakit, jadi-" belum selesai bicara Anneth sudah di suruh keluar dari kelas
"Tidak ada alasan apapun, keluar dari kelas saya" potong bu Dewi dengan telunjuk yang menunjuk ke arah pintu kelas
"Tapi bu" elak Anneth
"Tidak ada tapi-tapian. Berdiri di lapang dan hormati bendera merah putih sampe pelajaran ibu selesai"
"Baik bu"
Anneth pun berjalan keluar kelas dengan muka malas dan menahan rasa malu karena murid kelasnya menertawakannya.
"Sial banget hari ini, coba aja gw bolos sama Deven tadi. Mungkin gabakal di hukum kaya gini' gerutu Anneth pada dirinya sendiri
Jam pelajaran kedua sudah selesai, sedangkan bu Dewi mengajar tiga jam pelajaran. Masih ada satu jam pelajar lagi. Kaki Anneth sudah mulai merasa pegal, penglihatannya mulai kabur, semua yang ia lihat terlihat berbayang. Anneth memijat kecil setiap ujung dahinya tapi tetap saja terasa pusing, ia mencoba memejamkan matanya sebentar dan
GUBRAKK
Anneth terjatuh pingsan, matahari menyorot tepat pada dirinya. Tak ada satu orangpun yang melihat Anneth, karena masih ada pelajaran di kelasnya masing-masing.
***
"Permisi... UKS di sebelah mana ?" tanya seseorang dengan nafasnya yang tak teratur
"Itu di ujug kolidor ini" jawab murid perempuan yang baru saja keluar dari toilet
"Duh mana sih penjaga UKS ko pada gaada, kasian ni cewe" ia pun menidurkan Anneth yang tidak sadarkan diri
"Bangun dong hey.. " ucapnya sambil mendekatkan minyak kayu putih ke hidung Anneth dan menggoyahkan tubuhnya pelan
Sedikit demi sedikit mata Anneth terbuka dan mulai sadarkan diri. Ia terkejut melihat seorang lelakk yang tak ia kenal duduk di sebelahnya dan tersenyum padanya.
"Siapa lo? Gw dimana? Ngapain lo disini" tanya Anneth berkali-kali
"Eis santai dulu dong, kanalin aku Alde" kata Alde menjulurkan tangannya
Anneth menggapai uluran tangan Alde "Gw Anneth, kaya pernah liat"
"Oiya aku temen sekelas kamu yang anak baru itu, pindahan dari Bandung"
"Terus ngapain lo bawa gw kesini? Aduh kepala gw pusing banget" Anneth mencoba bangkit dari tidurnya
"Kamu tiduran aja gapapa ko, tadi pas aku mau ke toilet liat kamu pingsan di lapang terus aku bawa kamu kesini. Maaf ya lancang gendong kamu kesini" jelas Alde menatap mata Anneth
"Makasi ya.."
"Ini minun dulu, tadi aku buatin teh manis anget" Alde menyodorkan segelas teh manis pada Anneth
Anneth menerima teh itu dan meminumnya sedikit-sedikit "Makasi "
"Aku ke kelas duluan ya" ucap Alde sambil berdiri
"Gw ikut"
"Kamu istirahat disini aja"
"Gamau, mau ke kelas aja"
"Yaudah yu" Alde mun membantu Anneth untuk berdiri
Mereka pun berjalan berdua menyusuri kolidor, sudah banyak murid yang keluar dari kelasnya mungkin sekarang sudah masuk waktu istirahat. Anneth yang masih menahan pusing kepalanya ia terus memegang ujung dahinya dan memijit pelan. Alde yang sendari tadi memerhatikan Anneth pun menanyakan kondisinya sekarang
"Kamu gapapa?" tanya Alde yang berjalan tepat di sebelah Anneth
"Gapapa ko, cuma sedikit pusing"
"Kata aku juga, mending kamu istirahat di UKS" jawab Alde memegang sebelah pundak Anneth
Anneth menghadap kearah Alde "Ga ah mau di kelas aja"
"Yakin kamu gapapa? Muka kamu pucat banget" Alde memerhatikan setiap lekuk wajah Anneth
"Gapapa ko, ayo jalan lagi"
"Oke" Alde mengikuti langkah Anneth dari belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE THE REASON - [END]
FanfictionBagaimanakah kisah cinta @anneth.dlc setelah sekian lama gagal move on, apakah dia bisa melupakan semua kenangan dan membuka lembaran baru bersama seseorang yang baru saja hadir di hidupnya? siapakah lelaki itu sehingga bisa membuat @anneth.dlc mov...