"Kita kepagian Dev, belum banyak yang dateng" kata Anneth yang baru saja turun dari motornya
"Haha iya, gapapa lah"
"Kantin dulu yu, aku belum sarapan nih"
"Yaudah yu"
Merekapun berjalan berdua menuju kantin. Ternyata benar ini kepagian sekali, di kantin pun belum ada yang jualan. Mereka tertawa dengan tingkahnya.
"Yah belum ada, oh iya aku bawa sarapan tadi. Sini duduk" ajak Anneth .
Deven pun mengikuti Anneth dan duduk di sebelahnya. Anneth membuka bekal sarapan tadi, ternyata isinya 2 roti selai coklat. Ia pun memberi satu untuk Deven.
Deven membuka pembicaraan setelah mereka berdiam-diaman "Kapan-kapan kamu yang buatin aku sarapan ya"
"Siaapp, mau di buati apa emang?" jawab Anneth tetap fokus pada rotinya
"Apa aja yang kamu bisa"
"Oke nanti aku buatin"
Pandangan mereka kini tertuju pada dua orang lelaki dan perempuan yang sedang berjalan kearannya. Mereka sangat tahu itu siapa. Ya mereka adalah Charisa dan William
"Wey bro, masih pagi udah pacaran aja" kata William berjabat tangan dengan Deven
"Kita juga kali" samber Charisa yang duduk di hadapan Anneth
"Oiya ya lupa" William tertawa, diikuti ketiga temannya
Tak terasa bel masuk sudah berdering, semua murid yang masih diluar kelas kini satu per satu mulai masuk kedalam kelasnya masing. Termasuk Anneth, Deven, Charisa, dan William. Mereka berempat berjalan kearah kelasnya, Deven dan Anneth tak berhenti berbincang.
"Nanti kalo mau pulang, bilang dulu. Jangan asal pulang sama orang lain" ucap Deven pada Anneth yang berjalan di sebelahnya
"Iya nanti bilang dulu, gapapa kali cuma nebeng pulang doang"
"Pokonya ga boleh!"
"Iya iya ga bakalan lagi, nanti aku chat kamu sebelum pulang. Byee" kata Anneth melambaikan tangan dan masuk kedalam kelasnya bersama Charisa. Sedangkan Deven masih berjalan kearah kelasnya bersama William, kelas mereka hanya terhalang beberapa kelas saja.
***
"Chaa lo tau ga, ko si anak baru tau nomor handphone gw? Lo yang kasih ya?" kata Anneth sembari menarik kursinya
"Ngga, mana gw tau" "Emang dia chat apa?"
"Ya gitulah" jawab Anneth yang sibuk membereskan buku-bukunya keatas meja
Kini Anneth dan Charisa sudah duduk siap untuk mengikuti pembelajaran pertama, tapi kali ini guru yang masuk lumayan telat. Mata Anneth tak bisa berhenti melihat sekeliling kelasnya itu, ia merasa ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Tapi Anneth mencoba bersikap biasa saja.
"Pagi..." Sapa seseorang berjalan masuk ke dalam kelas
"Pagi pa" serentak menjawab
"Sudah berdoa? Jika belum berdoa dulu" kata pa Roni guru Seni Budaya
Semua murid berdoa didalam hatinya, termasuk pa Roni juga.
"Sekarang kita masuk ke bab materi baru yaitu tentang Musik" pa Roni menuliskan judul materi baru di papan tulis depan kelas
"Nah begini, bapa akan membagi 5 kelompok. Murid di kelas ini ada berapa?" tanya pa Roni
"30 orang pa" jawab Ketua Murid sembari mengacungkan tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE THE REASON - [END]
FanfictionBagaimanakah kisah cinta @anneth.dlc setelah sekian lama gagal move on, apakah dia bisa melupakan semua kenangan dan membuka lembaran baru bersama seseorang yang baru saja hadir di hidupnya? siapakah lelaki itu sehingga bisa membuat @anneth.dlc mov...