11

3.6K 232 29
                                    

Angin malam yang dingin mengibaskan rambut panjang Anneth yang terurai, lampu lampu taman menemani kesendiriannya . Sesekali Anneth melihat layar handphone nya yang tak ada notif dari siapapun, bahkan kekasihnya pun tidak ada mengabarinya. 'buat apa handphone aktif juga toh ga bakal ada yang nyariin' kata Anneth dalam hatinya

Seragam putihnya masih tetap setia memenami, diliriknya jam yang melingkar di tangannya waktu menunjukan pukul 7 malam. Ia tetap diam di tengah taman duduk merenung sendirian.

TOKK TOKK TOKKK

"Uchaaa..." panggil Anneth dari luar

Mama Charisa membukakan pintu rumahnya menyambut kedatangan putrinya, ya mama Charisa menganggap Anneth seperti anaknya sendiri.

"Ehh Anneth ko sendirian aja, sini masuk"

Anneth pun masuk dan menanyakan keberadaan Charisa.

"Maa ucha nya ada?  Ko ga keliatan" tanya Anneth celingak celinguk mencari keberadaan sahabatnya itu.

"Oiya lupa, ucha nya belum pulang katanya tadi izin keluar dulu sebentat sama William bentar lagi juga pasti pulang" jelas Mama Charisa

"Ohh gitu ya, yaudah Anneth tungguin aja disini ma" Jawab Anneth dengan sangat sopan.

Waktu menunjukan pukul 9 malam Charisa tak kunjung datang. Anneth tetap setia menunggu karena banyak yang ingin Anneth ceritakan pada Charisa.

Mungkin kalian bingung kenapa Anneth tidak pulang kerumah dan kenapa setiap pulang ke rumah tidak terlihat mami dan papi Anneth. Mami dan Papi Anneth sangat lah sibuk karena beliau bekerja di luar kota pulang pun jika ada hal yang sangat penting itu juga tidak lama hanya satu minggu saja kemudian pergi lagi.

Di rumah Anneth hanya ada bibi pembantunya dan pa Roni supir pribadi Papi nya.

Akhirnya yang di tunggu-tunggu pun datang.

"Lo darimana aja siii lama amat gw dari tadi disini nungguin lo tauu" ucap Anneth merengek manja

"Yaelah bentar doang, oiya tumben malem-malem gini di rumah gw pasti lagi ada masalah ya" tanya Charisa

"Iya nih gw brokenheart" jawab Anneth mengikuti langkah Charisa menuju kamar tidurnya.

****

*nomor yang anda tuju sedang tidak aktif cobalah beberapa saat lagi*

'Neth lo kemana?  Kenapa ga bisa di hubungi' Ucap Deven dalam hati, terlihat dari raut wajahnya yang khawatir.

Antara cemas dan rindu bercampur menjadi satu.

DERRRZZZ DERRRZZZZ

Hanphone yang sendari tadi Deven pegang pun bergetar, sungguh senang hati Deven saat mengetahui handphonenya bergetar. Ia berharap bahwa itu adalah Anneth, tanpa pikir panjang Deven pun menekan tombol telepon berwarna hijau itu dan menggeserkannya ke bagian atas layar.

"Hallo Anneth lo kemana aja? Gw khawatir banget, dari tadi lo ga bisa di hubungi" kata Deven setelah mengangkat telpon itu.

"Hallo den, ini bi ijah mau tanya apakah non Anneth sama aden?"

Dan ternyata itu bukan Anneth tapi bi Ijah pembantunya Anneth.

"Lohh emang Anneth ga ada di rumah bi?"

"Ga ada den, di telpon sama bibi juga ga di angkat terus. Kirain bibi ada sama aden" jelas bibi terdengar dari suaranya sangat khawatir.

"Yaudah bi, bibi ga usah khawatir biar aku yang cari" jawab Deven dengan sopan menenangkan bi Ijah.

"Baik den, terimakasih" tutup bibi mengakhiri percakapan tersebut.

'yaampun neth lo kemana sih' ucap Deven lirih.

Deven pun mengeluarkan kunci motornya dan pergi mencari keberadaan Anneth tanpa peduli bahwa hari sudah sangat lah gelap.

****

"Lo yakin mau putus? Menurut gw ini salah paham, apa ga seharusnya lo bicarakan dulu baik-baik?" Charisa mencoba meyakinkan Anneth yang terus meneteskan air matanya.

"Gw yakin Cha, gw liat dengan mata gw sendiri Joa meluk Deven pas di motor" tangis Anneth pecah saat mengucapkan itu, air matanya tak bisa terbendung lagi.

"Lo salah paham Neth, bisa aja mereka cuma mengada-ngada supaya lo sakit hati dan akhirnya lo putus sama Deven"

"Ini bukan yang pertama kali Cha gw liat mereka berduaan" ucap Anneth

Charisa tidak bisa lagi berkata-kata, melihat Anneth yang terus saja menangis karna ulah pacarnya. Charisa pun memeluk Anneth dan mencoba menenangkan di pelukannya.

DERRRZZZ DERRRZZZ

Handphone Charisa bergetar, memecahkan keheningan antara mereka berdua. Terlihat nama yang muncul di layar handphonenya 'William'

"Hallo.."  sapa Charisa yang

"Chaa anneth ilang,  dia ga pulang kerumah dan hp nya ga aktif. Gw sama Deven lagi cari dia" kata William tergesa-gesa

"Neth lo ga bilang sama bi Ijah kalo lo disini?  Lo gila ya kasian dia khawatir nyariin lo sampe-sampe nyuruh Deven nyari lo. Terus ngapain lagi pake matiin hp segala" gerutu Charisa pada Anneth dan menjauhkan handphone nya dari mulut Charisa.

"Haha iya gw ga bilang. Yaudah bilangin aja gw ada di sini" jawab Anneth terkekeh

"hallo Chaa?" panggil Willian

"Si anneth nginep di rumah gw, ini dia ada sebelah gw"

"Anjir, gw sama Deven khawatir banget nyari dia kemana-mana. Lo tau ga, si Deven sampe putus asa. Dan dia terus nyalahin dirinya sendiri" jelas William

"Yaudah sukur deh kalo dia ada di rumah lo, gw mau hubungin Deven terus mau pulang" lanjut William kemudian mematikan sambungan telponnya.

William memang teman baik nya Deven, seperti Anneth dan Charisa. Mangkanya Deven meminta bantuan pada William.

Saat William mengantarkan Charisa pulang, William tidak tahu bahwa di dalam rumah ada Anneth.

***

"Aaahhh lega gw dengar Anneth baik-baik aja" kata Deven menghela nafas lega

"Lo kenapa?  Lagi ada masalah ya?"

Deven pun menjelaskan semua tentang hubungan mereka yang akhir-akhir ini sering ada masalah, dan menceritakan perubahan sikap Anneth.

"Lo coba ngomong baik-baik . Lo jelasin ke dia dengan sejelas-jelasnya bahwa lo ga ada hubungan apapun sama si Joa" saran William pada Deven yang terlihat sangat putus asa.

"Oke besok gw coba baik-baik sama Anneth"

.
.
.
.
.

Hallo semuanya 😊
Terimakasih teruntuk kalian yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita aku yang ga jelas ini 😂

Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika cerita ini ga nyambung , ga bagus, ga seru dan apapun itu, maaf banget soalnya ini tulisan pertama aku 🙏🙏

Mohon di maklum jika kata per katanya tidak tersusun dengan rapi, karna aku masih belajar 😊

Terimakasih buat semuanya ❤
Beri vote dan komen ya biar aku tambah semangat 😊

Tulis komentar kalian, beri masukan buat aku supaya bisa lebih baik 😊 satu komentar masukan sangat bermakna buat aku.  terimakasih 😊

YOU ARE THE REASON - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang