●●●●●"Danaaa! Itu Mora-nya di lepasin dulu."
Mama Dana menggelengkan kepalanya melihat anak sulungnya yang memeluk erat pinggang Tzuyu membuat gadis itu susah berjalan.
"Gak Ma, ini Dana lagi nyimpen tenaga biar gak kangen pas berangkat."
Mama mendengus, "Kamu cuma pergi 3 hari Dan, gausah lebay!"
Taehyung menghela nafasnya dan mendongak untuk melihat wajah Tzuyu.
"Moo, ikut Kakak yuk?"
Tzuyu menggeleng, "Mora masih sekolah Kak."
"Libur aja ya?"
Tzuyu tetap menggeleng, membuat Taehyung mendengus. "Ya udah, kalau gitu kamu bakalan Kakak peluk terus."
Tzuyu mengerucutkan bibirnya dengan kesal, "Kakak juga udah melukin Mora dari tadi, ngapain pakai ngancem?"
Taehyung nyengir, "Kakak kan lagi sedih karna mau pisah sama kamu."
Hyunjin yang daritadi melihat tingkah Kakaknya mendelik, "Udah, Kak Mora sama Lian aja deh. Lian gak bakalan selebay Kak Dana."
Taehyung menggeleng dan memeluk erat pinggang Tzuyu. "Gak boleh, Mora cuma buat Kakak."
Tzuyu membiarkan Taehyung memeluk pinggangnya. Bukannya Tzuyu tak berusaha melepaskan pelukan Taehyung, walau sudah di tepis berkali-kali Taehyung tetap akan kembali memeluknya. Lelah dengan tindakan sia-sia itu, akhirnya Tzuyu membiarkan lelaki itu berbuat semaunya.
Kepergian Taehyung selama 3 hari karna ingin meninjau cabang Perusahaan yang akan di buka di salah satu Kota. Jangan berpikir Taehyung menerima usulan begitu saja. Lelaki itu dengan tegas menolak dirinya yang di tunjuk untuk pergi, sebagai alasan dia mengatakan kalau itu akan menganggu perkuliahannya.
Tapi, siapapun tahu alasan utamanya adalah gadis yang kini di peluknya dengan erat.
"Moo, belum pergi aja Kakak udah kangen. Gimana kalau udah beneran pergi?"
Tzuyu mengabaikan ocehan lelaki itu, dia lebih memilih untuk menonton televisi. Hyunjin yang duduk di sofa samping Tzuyu menggelengkan kepalanya. Sejujurnya ia malu dengan tingkah Kakaknya.
"Moo, kok Kakak di kacangin sih?"
Tzuyu masih diam.
"Moo, jawab dong."
Tzuyu mulai gerah, soalnya kini tangan jahil Taehyung sudah mencubiti pipinya.
"Moo."
"Ish! Kak Dana bisa diem gak?" Mata Tzuyu melotot ke arah Taehyung, bukannya takut lelaki itu malah terbahak.
"Besok Kakak bakalan kangen banget sama marahnya kamu. Duh, Kakak gak mau pisah sama kamu," tangan Taehyung terjulur kembali untuk memeluk Tzuyu. Kali ini lelaki itu memasukkan kepalanya ke leher Tzuyu.
Hyunjin yang dari tadi diam melihat tingkah pasangan itu akhirnya berdiri, "Sumpah, gerah banget lihatnya. Ke kamar ajalah."
Taehyung tak perduli, ia sibuk menghirup aroma tubuh Tzuyu. Ia akan mengingat-ingat aroma manis Tzuyu jika kangen.
"Moo, ikut Kakak aja ya?"
Tzuyu menyerah, tangannya di bawa untuk mengelus kepala Taehyung. "Kak Dana kan bisa nelpon Mora kalau kangen."
Taehyung menggeleng, "Tapi, Kakak kan kangennya setiap saat. Masa Kakak telpon kamu terus?"
Tzuyu mendengus, tangannya mencubit pinggang lelaki itu. "Aduh!" Taehyung berteriak ketika merasakan perih di pinggangnya.