Taehyung yang tengah berbaring menatap istrinya dengan sayang. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam tapi matanya belum sama sekali mengantuk. Di elusnya kembali pipi gembil Tzuyu kemudian dirinya terkekeh sendiri. Heran, kenapa dia bisa sampai segininya sama Tzuyu.
Dia menarik tubuh Tzuyu agar mendekat ke arahnya kemudian menarik selimut agar Tzuyu tak merasa kedinginan. "Moo, kalau lihat kamu sekarang. Rasanya masih gak nyangka kita bisa sampai sejauh ini. Apalagi dulu kamu beneran polos, gemesin banget."
Cup!
Taehyung menciumi pipi Tzuyu, tampaknya istrinya benar-benar mengantuk sehingga tak terbangun sama sekali. Taehyung mengusap kepala Tzuyu sambil memandang langit-langit kamarnya. Dia jadi ingat saat datang ke rumah Tzuyu untuk yang kedua kalinya.
.
.
."Mora?"
Tzuyu yang tengah duduk di teras langsung mendongak ketika mendengar seseorang memanggil namanya. Wajahnya langsung berubah cerah ketika melihat Taehyung. "Aah, Kak.. em.." Gadis itu kelihatan sekali lupa dengan nama Taehyung.
"Dana, Mor. Nama Kakak Dana." Tzuyu menganggukkan kepalanya. "Iya, Kak Dana. Maaf, Mora emang suka lupa nama orang."
Taehyung tersenyum maklum, "Kakak boleh duduk?" Lelaki itu memang sudah berjalan mendekati tempat Tzuyu duduk tadi. "Boleh Kak, tapi Bunda lagi gak ada."
"Emang Bunda kemana, Mor?"
"Lagi arisan."
"Terus kamu sendirian di Rumah?" Tzuyu mengangguk. "Kata Bunda, Mora gak bakalan ada yang nyulik. Jadi, gak apa di Rumah sendiri."
Taehyung tersenyum gemas, mungkin kalo adiknya seimut Tzuyu dia akan betah di Rumah. Tapi, siapapun tahu gimana menyebalkannya Hyunjin.
"Kakak kok kesini?" Taehyung yang baru duduk langsung menatap Tzuyu. "Kenapa? Kakak ganggu kamu, ya? Apa Kakak pulang aja?"
"Ih! Enggak gitu, Mora cuma bingung. Kakak kesini gak mau minta coklat Mora lagi kan?"
"Nggak, Kakak mendingan minta yang punya coklat."
"Ha?"
Taehyung tertawa geli melihat wajah bingung Tzuyu. Gadis itu benar-benar terlihat polos dan tahu apa-apa membuatnya ingin melindungi gadis itu.
"Kak Dana suka sama Mora."
Tzuyu memandang Taehyung yang masih memasang wajah tersenyumnya. "Kakak suka Mora?"
"Iya. Aneh ya?"
"Kakak suk Mora kaya Mora suka coklat ya? Mora gak ngerti." Taehyung tertawa masih ngerasa terlalu lucu ketika gadis yang sudah SMA seperti Tzuyu begitu lugu.
"Mirip sih, cuma rasa sukanya Kak Dana lebih banyak dari rasa sukanya kamu sama coklat."
Tzuyu mengerucutkan bibirnya kesal, "Gak tau ah, Mora pusing."
Taehyung tertawa dan tanpa diperintah tangannya langsung mengacak rambut Tzuyu gemas. "Mora lucu banget, Kak Dana jadi gak bisa kalau gak sayang."
.
.
.Jemari Taehyung langsung menjawil gemas pipi istrinya. "Kamu dulu, sekarang dan sampai nanti kita menua kayanya bakalan tetap gemesin. Kok bisa sih, Moo?"
Tzuyu tak menjawab karna gadis itu tertidur pulas. "Padahal doyan ngambek, manja tapi malah bikin sayang. Kamu doang yang bikin Kakak sampai segininya."