Feel: Mussy (5)

1.5K 185 9
                                    


●●●●●

Tzuyu menoleh ke arah Mingyu yang kini duduk di ruang tamu rumahnya. Tadi pagi Mingyu memang menjemputnya untuk sekolah. Namun, Tzuyu tak mau masuk sekolah ia berasalan sedang sakit.

Bunda yang melihat wajah kusut anaknya sejak kemarin hanya bisa mengiyakan kemauan anaknya. Wanita itu hanya berucap, "Bunda gak tau masalah kamu apa, tapi kalau Mora memang masih butuh waktu maka istirahatlah."

Mora benar-benar merasa beruntung memiliki Bundanya. Setelah itu, ia tak berucap apapun hanya kembali membawa dirinya masuk ke pelukan hangat Bundanya. Walau pelukan Bunda adalah pelukan paling menenangkan, ia tetap kangen dengan pelukan lainnya.

Ia kangen ketika memeluk Taehyung dan lelaki itu akan mengelus kepalanya sembari mengecup puncak kepalanya. Ia kangen dengan pelukan Taehyung yang akan bercampur dengan aroma keringat dan parfum lelaki itu. Tzuyu menghembuskan nafasnya, mungkin ia hanya kangen Taehyung.

Kembali ke sekarang, ada Mingyu yang terus-terusan memandangnya sambil tersenyum. Lelaki ini bahkan terus menemaninya, padahal Tzuyu belum mengeluarkan suara apapun sejak tadi.

"Kamu, okay?"

Akhirnya Mingyu bertanya, Tzuyu mendongak untuk bisa melihat wajah lelaki itu. Gadis itu mengangguk kemudian menggeleng lalu terdiam, "Mora gak tau Kak."

"Ya udah, gak apa-apa. Udah makan?"

Tzuyu lagi-lagi melakukan hal yang sama, membuat senyum Mingyu luntur. "Memangnya kapan terakhir kamu makan?"

Tzuyu mengangkat bahunya, "Mora gak inget."

Mingyu mendengus, "Mor, kamu boleh sedih soal Dana tapi kamu gak boleh gak makan. Kalau kamu sakit gimana?"

Tzuyu menunduk, "Maaf Kak."

"Coba kamu pikirin, kalau kamu sakit Bunda, Ayah sama Kak Shifa pasti juga ikutan sedih. Kamu mau lihat mereka sedih?"

Tzuyu mengangkat wajahnya kemudian menggeleng, "Maafin Mora Kak."

Mingyu tersenyum, "Ya udah, kamu makan ya?"

Tzuyu menggangguk membuat lelaki di depannya kembali tersenyum. Ia sedih melihat gadis yang selalu tersenyum ceria itu berubah menjadi gadis yang muram. Tak ada lagi wajah yang selalu terlihat lucu dengan mata berbinarnya. Sekarang di hadapan Mingyu, hanya ada seorang gadis yang terus-terusan menunduk. Bahkan Mingyu yakin, beberapa kali Tzuyu masih menangis.

"Mor."

Mingyu memanggil Tzuyu membuat gadis itu kembali mengangkat kepalanya, "Memang udah gak ada celah ya untuk Kakak?"

Tzuyu memandang Mingyu cukup lama sebelum menggeleng, "Maaf Kak, ternyata Kak Dana udah milikin seluruh hati Mora. Bahkan di sudut yang terkecil sekalipun cuma ada nama Kak Dana."

Mingyu tersenyum mendengar jawaban Tzuyu. Ia sebenarnya tahu kalau akan sia-sia mengharapkan gadis itu, dari awal Mingyu tahu. Bahkan orang yang tak mengenal cinta sekalipun bisa tahu, Taehyung dan Tzuyu itu satu kesatuan. Mereka terasa melengkapi satu sama lain. Tangan yang selalu bertautan bila berjalan, sentuhan lembut di rambut, lengan dan bahu. Serta sorot mata satu sama lain. Semua sudah menjelaskan segalanya.

"Kakak marah?"

Tzuyu bertanya takut-takut ke arah Mingyu. Soalnya lelaki itu terdiam setelah Tzuyu menjawab pertanyaan tadi.

Mingyu menggeleng, "Kakak udah tau kok. Sekarang mending kamu makan, biar kalau ketemu Dana gak kurus gini."

Tzuyu tersenyum kecut mendengar ucapan Mingyu, "Kak Dana bahkan udah gak mau nemuin Mora lagi."

#3014 (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang