●●●●●Krystal mengarahkan matanya dari televisi ke dapur, ia melakukan itu berulang kali. Padahal televisi sedang menayangkan acara kesukaannya tapi kelakuan pasangan di arah dapur lebih menarik perhatiannya.
Taehyung terlihat begitu menempel dengan Tzuyu, ia bahkan memeluk tubuh Tzuyu terus-terusan. Memang bukan pemandangan yang aneh, apalagi mengingat mereka baru berbaikan. Tapi, tetap saja.
"Ck!" Krystal berdecak kemudian mendekati pasangan itu, Taehyung memang menginap semalam makanya lelaki itu ada di rumahnya pagi ini.
"Moo, Kakak-nya jangan di anggurin dong."
Tzuyu yang memang lagi mencuci piring tak membalas ucapan lelaki itu, tangan Taehyung masih melingkar erat di pinggangnya. Dia sedikit kesulitan tapi tetap membiarkan lelaki itu berbuat semaunya.
"Moo, Kakak kangen banget sama kamu."
Cup!
Lelaki itu mengecup pipi Tzuyu, "Kamu kangen gak, sama Kakak?"
Cup!
Kali ini lelaki itu mencium sekilas dagu Tzuyu. Tzuyu sendiri tak bereaksi, membiarkan Taehyung menghujami wajahnya dengan ciuman.
"Dan, itu si Mora lagi nyuci piring. Minggir dulu, kenapa?"
Krsytal yang dari tadi sudah merasa terganggu akhirnya meyuarakan kekesalannya. Taehyung menoleh ke arah Krystal dengan wajah kaget, "Loh, Kak Shifa kapan duduk di situ?"
Krystal menunduk, mengabaikan keinginan untuk mencekik Taehyung. Jelas-jelas ia yang lebih dulu berada di ruangan itu karna mau menonton televisi.
"Mor, Dana suruh pulang aja abis ini."
Tzuyu mengangkat wajahnya kemudian mengangguk, "Iya Kak, semalam Mamanya Kak Dana juga nanyain Kak Dana."
"Baguslah."
Krystal kembali duduk sementara Taehyung menggelengkan kepalanya sambil memeluk erat Tzuyu. "Moo, Kakak gak mau pulang, Kakak kan masih kangen sama kamu."
"Pulang dulu Kak, nanti kan bisa kesini lagi."
Teehyung menggeleng, "Moo, kita nikah aja yuk? Biar Kakak kalau mau pulang tetap ke Kamu juga."
Tzuyu mendengus kesal, "Kak Dana, apasih!"
Lelaki itu terbahak, "Sebenarnya dari awal Kakak emang selalu pulang ke Kamu, karna kamu rumah Kakak. Tapi, Kakak beneran berharap bakalan ada Kamu yang nyambut Kakak di rumah."
Wajah Tzuyu merona membuat Taehyung semakin senang, dia begitu rindu dengan gadisnya ini. Kejadian kemarin membuatnya sadar kalau Tzuyu memang kekuatan dan kelemahannya.
Eksistensi Tzuyu di hidupnya membuat dia menjadi lebih kuat, namun tanpa Tzuyu dia akan hancur.
"Moo, bobok yuk? Kakak masih mau peluk kamu."
"Kak Dana, ish!"
"Kenapa? Kakak kan kangen sama kamu."
"Heh! Jangan ribut, lagi nonton nih!"
Krystal akhirnya berteriak, mendengar percakapan sepasang kekasih itu membuat dirinya tak fokus. Dia jadi kesal.
Taehyung terbahak mendengar teriakan Krystal sementara Tzuyu sudah memandangnya cemberut. "Tuh, Kak Dana sih. Kak Shifa jadi marah kan?"
Taehyung mengangguk sambil menarik Tzuyu untuk kembali ke kamarnya, "Iya-iya, Kakak yang salah. Ke kamar yuk?"
"Kak Dana!"