●●●●●
“Kak Dana!”
Teriakan itu langsung terdengar ketika Taehyung membuka pintu, di hadapannya berdiri gadis manis yang masih menggunakan seragam sekolahnya.
“Loh, kamu kok disini?”
Gadis didepannya mengerucutkan bibirnya dengan lucu, “Ish! Peluk dulu, baru tanya-tanya,” Taehyung menahan senyumnya ketika gadis itu membuka tangannya meminta peluk.
“Iya-iya maaf,” Taehyung memeluk gadis yang kini tertawa dalam pelukannya.
“Kak, aku bawa coklat loh.”
“Oh, ya?”
Taehyung mengajak gadisnya untuk duduk di sofa berwarna abu-abu miliknya. Perabotan di dalam Apartemen-nya memang di dominasi warna abu-abu dan hitam.
“Lihat,” Tzuyu menunjukkan coklat yang tadi memang sengaja di belinya sebelum mendatangi Apartemen Taehyung.
Senyumannya terlihat benar-benar tulus membuat Taehyung gemas sendiri.“Kamu kesini cuma mau makan coklat, moo?”
“Ish!” lagi-lagi Tzuyu mencebikkan bibirnya mendengar perkataan Taehyung, “Aku kan mau makan sama Kak Dana, emangnya gak boleh?”
Mata Tzuyu memandang serius ke Taehyung membuat lelaki itu tak bisa menahan senyumnya, “Siapa yang bilang gak boleh? Hmm?”
Taehyung menyempatkan dirinya untuk menjawil puncak hidung bangir Tzuyu, “Kakak kan cuma nanya.”
Tzuyu tersenyum malu dengan muka yang bersemu, “Habis, Kakak kaya kaget terus gak mau gitu.”
“Memangnya kapan Kakak bilang nggak untuk kamu?” tangan Taehyung menggapai rambut Tzuyu yang menutupi wajahnya.
Tzuyu menopang dagunya seolah tengah berpikir, kemudian wajahnya menoleh ke arah Taehyung dengan senyuman manisnya. “Gak pernah!” ucapnya sambil tertawa, membuat Taehyung menarik gadis itu kepelukannya.
“Duh, gemesin banget sih! Pacarnya siapa nih?”
Tzuyu memeluk erat Taehyung sambil berbisik di sela tawanya, “Kak Dana dong!” sahutnya penuh semangat.
Taehyung lagi-lagi tak bisa menahan gemasnya, lelaki itu mencium puncak kepala Tzuyu berkali-kali membuat Tzuyu tertawa di pelukannya.
Gadis itu mesti mendorong sedikit kuat agar bisa lepas dari pelukan Taehyung, wajahnya di atur supaya terlihat sebal. Namun, mata yang di paksa melotot, serta pipi yang masih memerah efek tertawa tadi malah membuat wajah Tzuyu semakin menggemaskan.
Sudut bibit Taehyung berkedut menahan tawa, Tzuyu yang melihatnya malah semakin menatap tajam ke arahnya.
“Jangan ketawa, Kak!”
Lelaki itu mengangguk namun tangan miliknya di bawa untuk menutup bibirnya yang mungkin akan tersenyum, “Ish! Kak Dana jangan ketawa.”
Suara Tzuyu sudah terdengar kesal membuat Taehyung terpaksa mengontrol dirinya agar tak tertawa. Tzuyu yang sedang ngambek memang terlihat beribu kali lipat lebih menggemaskan, namun Taehyung tidak akan mau sampai ke fase itu.
Soalnya, jika Tzuyu dalam fase maka dia tak akan mau bertemu Taehyung.“Ya udah, kenapa?”
Taehyung berhasil menahan tawannya, namun tangannya menarik gadis itu untuk kembali duduk di dekatnya.
“Aku mau buka coklatnya Kak, jangan dekat-dekat ntar kena.”
Taehyung menggeleng, “Gak apa, lebih bahaya kalau aku jauh dari kamu moo.”
Tzuyu mengerjapkan matanya ketika mendengar ucapan Taehyung barusan, “Ish! Gombal mulu!”
Taehyung terbahak mendengar gerutuan Tzuyu, “Gak apa, kan cuma sama kamu.”
Tzuyu mendelik, ia mengabaikan ucapan Taehyung. Jika terus diladeni maka ia tak akan jadi membuka coklatnya. Jadi, ia lebih memilih untuk membuka bungkus coklat di tangannya, ketika berhasil ia langsung memakannya.
“Enak banget!”
Matanya menutup seakan mulutnya tengah merasakan bagaimana coklat itu lumer di dalam mulutnya, Taehyung mendengus. “Seenak apa moo?”
Tzuyu menyodorkan coklat batangan yang masih di genggamnya, “Coba sendiri, Kak.”
Taehyung menggeleng, “Kamu jelasin coba, biar Kakak penasaran terus mau nyoba.”
“Dih! Ngapain?”
Tzuyu tertawa mendengar ucapan Taehyung, menurutnya perkataan Taehyung itu cukup aneh.
“Gak apa, coba dulu deh.”
Tzuyu memandang Taehyung dengan aneh, namun tetap mengangguk.
“Coba deh Kak, ini coklatnya lumer banget di mulut.” Gadis itu sengaja menjilat jemarinya dengan gerakan perlahan bermaksud menggoda lelaki di depannya.
Taehyung mendengus melihat tingkah Tzuyu yang menurutnya berlebihan itu.
“Enak?” tanyanya.
Tzuyu mengangguk semangat sebagai jawaban dari pertanyaan tadi.
“Enakan juga gini,” selesai berkata itu, Taehyung menarik tengkuk Tzuyu untuk mendekat ke arahnya.
Mata Tzuyu melebar melihat wajah Taehyung di depannya, ia berani bersumpah bahwa Taehyung tersenyum miring kepadanya. Sengaja menggoda Tzuyu sebelum menyatukan bibir mereka.
Tzuyu menutup matanya ketika merasa bibir miliknya menyentuh bibir Taehyung.Tzuyu bisa mengetahui Taehyung tengah tersenyum, ia sedikit kaget karna merasa sesuatu yang lembut menjilat permukaan bibirnya dengan perlahan. Tzuyu membuka matanya ketika sadar bahwa lidah Taehyung-lah benda lembut tadi. Taehyung tertawa ketika melepaskan pagutan mereka.
“Kamu benar, enak sekali.”
Wajah Tzuyu memerah dia sadar jika Taehyung sengaja menggodanya, bahkan lelaki itu tadi menjilat bibirnya karna ada sisa coklat di bibirnya.
“Beli coklatnya dimana? Aku mau lagi nih.”
“Ish!” Tzuyu memukul pelan lengan Taehyung membuat lelaki itu mengaduh.
“Aw! Kenapa sih moo? Kakak kan cuma nanya,” Tzuyu mengerucutkan bibirnya kesal, “Gak boleh cium-cium tahu!”
Taehyung menarik pipi Tzuyu untuk mendekat ke arahnya.
Cup!
Lagi-lagi lelaki itu mencium Tzuyu, walau kali ini hanya sebatas kecupan namun tetap membuat Tzuyu kesal.
“Kak Dana, Ih!”
Teriakan Tzuyu semakin membuat Taehyung terbahak, lelaki itu sengaja menjauhi Tzuyu yang kini memandangnya kesal.
“Besok bawa coklat lagi ya kalau kesini,” Lelaki itu mengedipkan matanya ke arah Tzuyu, “Kakak jadi ketagihan soalnya.”
Tzuyu menunduk malu mendengar ucapan Taehyung, dengan kesal di kejarnya lelaki yang kini sudah masuk ke kamarnya.
“Kak Dana, ngeselin banget sih!”
“Love you moo.”
Mendengar itu Tzuyu mau tak mau tersenyum, “Love you too.”
“Apa? Gak kedengaran nih!”
Teriakan Taehyung membuat wajah malu-malu Tzuyu menghilang, kini gadis itu sudah menggedor pintu kamar Taehyung dengan kesal.
“Kak Dana! Awas ya, nanti Mora bilangin Bunda! Biar Kak Dana gak di bolehin main ke rumah!!”
●●●●●
FIN
*moo : My Only One