Feel: Together (7)

1.8K 232 53
                                    

●●●●●


Tzuyu terdiam begitu juga lelaki di depannya. Tzuyu tak mau melihat ke arah mata lelaki itu, karna ia tahu jika itu terjadi maka ia akan menjatuhkan dirinya kembali ke pelukan lelaki itu. Ia tak mau menyusahkan Taehyung lagi.

"Moo.."

Suara lirih lelaki itu membuat Tzuyu menoleh dengan cepat, bukan karna mendengar bagaimana suara Taehyung memanggilnya tapi panggilan yang digunakan lelaki itu. Bolehkah Tzuyu kembali berharap?

"Kamu pasti marah dan kecewa banget sama Kakak. Kakak minta maaf."

Tzuyu masih memfokuskan pandangannya ke arah lelaki yang kini tersenyum sedih ke arahnya, "Mungkin Kakak udah nyakitin kamu banget dengan ucapan kasar Kakak kemarin. Maaf moo."

Tzuyu menggelengkan kepalanya, ia merasa matanya mulai memanas. Bohong, jika kata-kata Taehyung tidak melukainya namun ia jauh lebih merasa sakit ketika melihat lelaki itu berjongkok didepannya sambil menggenggam erat tangan tangannya.

Semua kata-kata yang menyakiti hatinya sudah menguap ntah kemana ketika ia membuka pintu dan menemukan wajah Taehyung disana. Lelaki itu tersenyum lelah, Tzuyu bahkan yakin jika Taehyung habis berlari. Tak ada kata sambutan atau pelukan yang biasanya. Taehyung hanya mengajak Tzuyu untuk berbicara di taman rumahnya.

Gadis itu bisa saja menolak, tapi ia tak tega melihat wajah penuh harap lelaki itu.

"Moo, Kakak emang salah. Kakak bodoh karna milih untuk lepasin kamu, padahal harusnya Kakak pertahanin kamu. Maafin Kakak, maaf moo.."

Taehyung menunduk penuh penyesalan di depan Tzuyu, "Kakak gak bisa jelasin alasan Kakak lakuin itu, karna kalau kamu tahu mungkin kamu akan bilang Kakak bodoh. Tapi Kakak juga gak akan marah kalau kamu sekarang benci sama Kakak."

"Tapi sayang, percayalah Kakak ngelakuin itu bukan karna ada orang lain seperti yang kemarin Kakak bilang. Yerin, cuma alasana untuk nutupin kebodohan dan ketidakberdayaan Kakak. Gak akan ada yang bisa gantiin atau nyamain posisi kamu di hati Kakak. Kamu tetap satu-satunya yang Kakak izinkan untuk menuhin seluruh hati dan perasaan Kakak. Kamu tetap yang terbaik dan terpenting dalam hidup Kakak."

"Kakak bohong, waktu bilang kalau capek nungguin kamu. Kakak bohong, waktu bilang perbedaan usia kita itu sebuah halangan. Kakak gak akan pernah capek nungguin kamu, mau sampai kapanpun. Kakak rela menghabiskan seluruh hidup Kakak cuma untuk nungguin kamu, sayang."

Tangan Taehyung menghapus air matanya yang jatuh, ia menangis. Ia menunjukkan sisi terlemahnya di hadapan Tzuyu. Taehyung tak malu, karna ia ingin gadis itu tahu sejauh mana rasa sedihnya ketika ia membohongi dirinya dan menyakiti hati Tzuyu. "Kakak gak perduli, mau kamu lebih muda umurnya atau lebih tua. Asal itu kamu, maka Kakak akan terima. Kamu nyempurnain Kakak, moo. Kamu melengkapi hidup Kakak, Kakak selalu bahagia ketika bangun pagi hari karna tahu ada satu hari lagi yang akan Kakak habiskan dengan kamu. Ada satu hari lagi yang akan di isi dengan senyum kamu, ada satu hari lagi dimana tangan Kakak masih bisa menggenggam jemari kamu. Bahkan ketika malam tiba, Kakak juga bersyukur dan bahagia. Berarti, satu hari terlewati bareng kamu, satu hari udah melihat semua wajah ceria kamu. Kakak selalu bersyukur sejak kenal kamu, moo."

Tzuyu menangis, ia menangis ketika melihat lelaki itu meneteskan air matanya. Taehyung yang ada di hadapannya terlihat sangat menyedihkan, Tzuyu bahkan tak sanggup untuk melihat ke arah lelaki itu.

Taehyung mencoba untuk tersenyum di hadapan Tzuyu, ia akan mencobanya. Mencoba untuk kembali menyentuh permukaan hati gadis yang ada di hadapannya. "Moo, kalau Kakak minta satu kesampatan lagi. Apa kamu izinkan?"

Tzuyu menangis dengan hebat, air mata terjatuh tanpa henti dari matanya. Kepalanya menggeleng membuat Taehyung yang ingin memeluk gadis itu jadi menahan niatnya. Mungkin ia tak akan pernah bisa menyentuh hati Tzuyu lagi, tak apa ia pernah tahu kedalaman hati gadis itu. Kebodohannya sendiri yang menyebabkan gadis itu menolaknya.

"Kakak jahat..hiks..Kakak jahat sama...hiks..Mora.."

Gadis itu mengelap air mata yang jatuh di wajahnya. "Kakak...hiks..harus di-di..hiks..hukum.."

Taehyung mengangguk, ia sudah pasrah dengan segala konsekuensinya. Bahkan jika ia tak diperbolehkan bertemu Tzuyu dan diminta menghilang dari kehidupan gadis itu. Ia sudah terlalu menyakiti Tzuyu, ia pantas untuk semua jenis hukuman.

"Maaf moo, Kakak emang pantas dapat hukuman dari kamu. Apapun itu, Kakak bakalan terima."

Tzuyu mendengus, bibirnya mengerucut kesal. Ia merasa sedikit tenang, "Iya, Kakak..hiks..emang jahaat.."

Taehyung terdiam menunggu apa yang akan dikatakan Tzuyu, gadis itu tampak beberapa kali menghembuskan nafasnya. Mungkin ia mencoba menenangkan dirinya sehingga bisa berkata tanpa terbata-bata.

"Kakak Mora hukum, Kakak harus menghabiskan seluruh waktu sama Mora terus. Kakak gak boleh ninggalin Mora lagi, Kakak harus berjuang apapun yang terjadi supaya bisa terus sama Mora. Kakak harus selalu jadi Kak Dana-nya Mora."

Taehyung melihat gadis itu dengan tatapan tak percaya, ia tak menyangka jika gadis itu masih mau memberi dirinya kesempatan. Ia mendengus, merasa begitu bodoh karna melepaskan gadis seperti Tzuyu.

Melihat wajah cemberut Tzuyu dengan pipi yang memerah, membuat lelaki itu tak bisa menahan tawanya. Ia merasa begitu lega dan senang disaat bersamaan.

Grep!

Ia langsung menarik Tzuyu untuk masuk ke pelukannya. Ia menciumi puncak kepala Tzuyu berkali-kali. Sambil berucap kata, 'Maaf dan terima kasih'.

Tzuyu mendengus dalam pelukan lelaki itu, "Kakak belum bilang setuju atau nggak sama hukuman tadi."

Taehyung mengendurkan pelukannya cuma untuk membawa tangannya memegang wajah gadis itu. Ia mengarahkan wajah Tzuyu agar bisa menatapnya.

"Moo, kamu harusnya gak usah nanya. Kakak akan menerima hukuman itu dengan senang hati. Mulai sekarang-" tangan Taehyung mengelus pipi chubby Tzuyu. Mencubitnya pelan sebelum mengecupnya. "Kakak gak bakalan ninggalin kamu, Kakak akan mempertahankan hubungan kita apapun yang terjadi, Kakak juga akan selalu jadi Kak Dana-nya kamu. Kamu juga akan selalu jadi moo-nya Kakak."

Mata Taehyung menatap netra kelam Tzuyu, mencari tatapan sayang yang biasa di tunjukkan gadis itu dan Taehyung menemukannya. "Makasih sayang, makasih sekali lagi."

Ia memeluk Tzuyu dengan erat selaki lagi, sebelum mengendurkan pelukannya. Taehyung menatap ke arah mata Tzuyu kemudian beralih melihat bibir Tzuyu. Gadis itu merona ketika menyadari arah tatapan Taehyung.

"May i?"

Tzuyu mengangguk dan tersenyum. Mendapat jawaban atas permintaannya Taehyung ikut tersenyum. Lelaki itu segera mendekatkan wajahnya untuk melumat bibir Tzuyu. Ciuman itu terasa lembut dan manis, Taehyung seakan memberikan semua emosinya dalam ciuman itu. Tangan Taehyung mengelus lembut pipi Tzuyu. Melumat sekali lagi sebelum mendaratkan beberapa kecupan di bibir gadis itu.

"Terima kasih, moo. Kakak sayang kamu."

Tzuyu mengangguk dalam pelukan lelaki itu. "Mora juga sayang Kakak."

●●●●

FIN

#3014 (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang