●●●●●Taehyung mendesah ketika menyadari situasi yang sedang terjadi. Di sebelahnya ada Yerin yang sedang menikmati pesanannya. Di hadapannya ada Tzuyu dan Krystal yang juga menikmati pesanannya. Sementara di sisi lainnya ada Mingyu dan juga Kai.
Meja itu di liputi keheningan, masing-masing orang disana sibuk dengan pikirannya sendiri. Taehyung memandang Tzuyu yang fokus dengan makanannya, ia mau menghampiri gadis itu namun tatapan tajam Krystal yang di arahkan padanya membuat ia terpaksa duduk.
"Jadi, kalian sedang apa disini?"
Krystal memecah keheningan, Taehyung menjawab dengan tenang. "Tadi, kami baru saja bertemu salah satu investor, kebetulan jam makan siang makanya kami kesini."
"Oh."
Krystal beralih melihat ke arah pacarnya, "Kau ngapain?"
Kai menggaruk kepalanya, "Mau jalan-jalan sekalian nemenin Faris."
Krystal mengangguk, namun ucapan Mingyu malah membuat suasana hening kembali.
"Aku sih sengaja mengajak Kak Attar kesini, soalnya aku tahu Kak Shifa sedang disini bersama Mora."
Taehyung menahan kesal, tangannya di tekan ke sisi meja. Yerin yang melihat hal itu tersenyum.
"Faris!"
Kai memperingati saudaranya itu, Mingyu cuma tersenyum tak bersalah. Sementara Tzuyu cuma menatap datar suasana yang ada di depannya.
"Kak, pulang yuk?"
Krystal mengangguk, Taehyung dan Mingyu berdiri bersamaan.
"Biar ku antar-"
"Kakak antar-"
Tzuyu menghela nafasnya melihat kedua laki-laki yang kini saling menatap tajam satu sama lain. "Tak perlu, Kak Shifa bawa mobil."
"Moo, nanti Kakak ke rumah."
Tzuyu mengangguk, "Selesaikan dulu kerjaan Kakak, Mora gak bakal kemana-mana."
Setelah itu Krystal dan Tzuyu pergi dari resto itu. Taehyung terduduk di kursinya sambil menunduk, sementara Kai malah kebingungan sendiri. Di satu sisi ada Mingyu yang merupakan sepupunya, di sisi lain ada Taehyung yang jelas-jelas pacar Mora.
"Ayuk, pulang! Sebentar lagi jam istirahat selesai."
Taehyung menatap sinis ke arah Yerin yang kini berdiri dari duduknya. Gadis itu izin ke kamar mandi sebentar.
"Dan, kalau kau tak bisa menjaga Mora lebih baik aku yang menjaganya."
Mingyu tersenyum ke arah Taehyung membuat lelaki itu semakin kesal.
"Aku bahkan bisa lebih baik menjaganya, dibanding kau yang cuma bisa pergi dengan wanita lain."
Kai menahan pundak Mingyu, agar lelaki itu tak terus mengucapkan kata-kata yang bisa memancing emosi Taehyung.
Taehyung menatap tajam Mingyu, namun pundaknya melemas.
"Aku tahu kesalahanku, aku juga tahu Mora kecewa. Tapi, kesalahanku tak akan membuatku melepaskannya. Teruslah, berusaha mendekati Mora. Aku tak akan menyalahkanmu, karna sebelum ini banyak yang mencoba mendekatinya. Kau tahu, kenapa kami masih bertahan?"
Taehyung tersenyum ke arah Mingyu dan Kai yang memandangnya, "Kami saling percaya, walau sekarang Mora marah padaku. Bukan berarti kami akan berpisah-"
Senyuman Taehyung berubah menjadi senyuman sinis, "Silahkan terus berharap, karna pada akhirnya kau hanya tetap berharap."
Taehyung meninggalkan meja itu ketika melihat Yerin berdiri di depan pintu masuk.