3 - Audisi

5K 238 2
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Tanpa menunggu lama lagi Anneth bergegas keluar dari kelas demi bisa cepat sampai ke rumah dan membicarakan soal audisi yang tadi ia bicarakan dengan Caca.

**

"Indonesian idol junior?"tanya kedua orang tua Anneth, ketika Anneth sudah menyampaikan apa yang temannya sampaikan di sekolah tadi.

"Iya Mi, Pi. Boleh kan?"tanya Anneth, wajahnya kini penuh harapan. Anneth tentu sangat berharap dapat diizinkan kedua orang tuanya untuk mengikuti ajang tersebut, bagaimanapun menyanyi adalah kegemarannya.

"Hm. Bagus juga, kamu jadi bisa kembangin bakat kamu di sana, papi sih setuju kamu ikut audisinya."ucap ayah dari Anneth

Kini ia tinggal menunggu izin dari ibu nya.

"Kalau papi setuju, mami juga setuju dong."Ujar mamiku.

Mendengar itu raut wajah Anneth berubah, terlihat ia sangat bahagia karena dia akan semakin dekat dengan impiannya untuk menjadi seorang penyanyi.

"Yeay makasih mami papi!" Anneth pun segera memeluk kedua orang tuanya.

"Mami, Papi gimana kalau kakak audisi online? Nanti bakal dihubungin pihak iij buat ketemu juri."

"Iya itu terserah sama kamu aja, kak."ucap papi.

Setalah mendengar ucapan ayahnya, Anneth bergegas ke kamar untuk membuat video bernyanyi yang akan ia kirimkan kepada staff dari acara tersebut. Setelah mengirimnya, Anneth hanya perlu menunggu kabar dari pihak penyelenggara acara tersebut.

**

2 hari berlalu, namun Anneth masih belum mendapatkan kabar apapun dari pihak penyelenggara acara tersebut. Ia sempat berpikir bahwa penampilannya masih kurang maksimal, suaranya masih belum cukup untuk mengikuti acara itu sehingga mereka tidak memberi kabar apapun pada Anneth. Gadis itu murung seharian, dari mulai berangkat sekolah hingga saat ini ia sudah pulang sekolah.

Anneth menghela nafasnya, ia kemudian beranjak dari kasurnya menuju meja belajar dengan tangan yang menggenggam ponsel.

"Ah sudahlah mungkin bukan rejekiku, lebih baik aku belajar dulu."

Anneth menyimpan ponselnya dan mengambil buku pelajaran miliknya.
Ia membuka lembar demi lembar dari buku tersebut, sampai akhirnya ponselnya tiba-tiba berbunyi.

"Loh ini siapa? No nya tidak dikenal. Jawab ga ya?"ucap gadis itu ketika mendapati panggilan masuk tersebut.

"Jawab aja deh,"

"Halo?"

"Iya benar ini Anneth Delliecia,"gadis itu tampak kebingungan ketika menerima telepon tersebut sampai akhirnya,

"APA AKU DIPANGGIL UNTUK BERHADAPAN DENGAN JURI?"Anneth terkejut, ia tak sengaja berteriak ketika mendengar hal tersebut, sepertinya orang yang menghubungi Anneth saat ini telinganya sedang tidak baik-baik saja.

"INI BENERAN??"tanya Anneth masih sangat excited.

"Oke oke baik, terima kasih kak!"

Anneth menutup teleponnya, ia sangat senang mendengar hal itu, saking senang nya ia sampai meloncat-loncat di atas kasurnya dengan wajah yang sangat bahagia.

Setelah puas meloncat loncat gadis itu akhirnya turun dari kasurnya dan segera berlari menghampiri kedua orang tuanya dengan langkah yang terburu-buru.

"MAMI, PAPI!!!"teriak Anneth

"Ada apa sih kak?"tanya kedua orang tua nya yang sedang asik menonton televisi.

"Aku-"

"Aku-"

My First Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang