Chapter 2

11.9K 1.2K 161
                                    

Off menuangkan sereal ke dalam mangkuknya. Ia baru saja mau menenggelamkan serealnya dengan susu saat ibunya datang menghampirinya.

"Off Jumpol~~~" panggil ibunya.

"Mama terlihat bahagia pagi ini."

"Tentu saja," katanya sambil duduk. "Mama dan mamanya Gun punya rencana yang bagus."

"Uh, tapi kenapa aku tidak merasa nyaman dengan rencana ini?"

Tidak menghiraukan perkataan Off, ibunya melanjutkan. "Jadi, rencananya kita akan makan malam bersama dengan keluarga Gun setiap Minggu malam."

What?!

"Apa Gun juga akan datang?" Tanya Tay yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Tentu saja dia akan datang." Jawab ibunya.

"Cool."

"Not cool!" Off dengan keras menolak rencana gila ibunya. Hari Minggu itu adalah satu-satunya hari dimana ia bisa sepenuhnya menghindari Gun, ia tidak mau bertemu dengannya juga dihari Minggu. Tidak!

"Ma, sebenarnya Off ada janji belajar bersama dengan New dan yang lainnya di kampus." Ucap Off mencari alasan.

"Dihari Minggu? Jika ini hanyalah alasanmu untuk tidak ikut makan malam, tidak boleh." Kata ibunya yang kemudian melenggang pergi meninggalkan Off dengan mulutnya yang terbuka. Ia harus mencari alasan lain nanti sore.

"Hei, Peng. Kau tahu dimana tempat penyewaan mobil disini?" Tanya Tay.

Off melempar kunci mobilnya ke arah Tay, "Pakai dulu mobilku. Nanti kupesankan mobil sewaan untukmu, mungkin besok baru bisa diantar."

"Thank you!"

"Dan Tay, tolong pakailah maps. Jangan sampai tersesat dan membuatku harus mencarimu karena aku malas."

"Iya, iya. Aku tahu kau lebih memilih untuk berpacaran dengan kasurmu kan."

Off membenarkan pernyataan Tay. Ia kemudian menbawa peralatan memotretnya dan pergi keluar rumah. Tay menyalakan mesin mobil dan disaat bersamaan Gun keluar dari rumahnya. Ia pun mendekati Gun dan menurunkan kaca mobil.

"Nong Gun mau kemana?" Tanya Tay.

"Mau pergi memotret."

"Aw, aku juga mau pergi memotret. Mau ikut denganku?" Tanya Tay.

Gun awalnya ragu namun pada akhirya ia setuju untuk ikut Tay memotret. Ini pertama kalinya Gun berada dalam mobil Off karena sebelumnya Off tidak pernah mengizinkannya pulang bersama.

"Pakai seatbeltnya."

Gun terlihat kesulitan saat ingin meraih seatbelt dan Tay membantunya. Saat hanya ada jarak sekitar 5cm antara wajahnya dan wajah Gun, Tay bisa mencium aroma bayi dari leher Gun. He smells good too.

Perjalanan mereka dilingkupi dengan suasana canggung. Gun lebih memilih untuk menatap keluar jendela sementara Tay sedang berpikir mati-matian mencari topik pembicaraan.

"Aku mendengar banyak tentangmu dari peng." Kata Tay membuka percakapan.

"Papi membicarakanku?" Tanya Gun.

Tay tidak bohong tentang Off membicarakan Gun. Pria itu memang benar-benar berbicara banyak tentang Gun, lebih tepatnya komplain tentang Gun yang selalu memeluk, mencium dan menempel padanya.

"Oh iya, kenapa kau memanggil Off dengan panggilan papi? Dari awal mendengarnya aku sudah sangat penasaran apa alasannya."

Gun mengeluarkan handphonenya dan menunjukan wallpapernya yang adalah foto Off saat sedang memberi makan anak-anak anjing dijalanan. Gun mengambil foto itu diam-diam dan sejak saat itu ia memutuskan untuk memanggil Off dengan panggilan papi.

Off The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang