Chapter 6

12.6K 1.1K 111
                                    

"Kau mengatakan hal itu dan dia mendengarnya?!" Tay terkejut bukan main.

"Iya..."

"You're so fucked up, man."

"Tahu! Dan sekarang ia tidak bicara padaku. Ia bahkan tidak pernah melihat ke arahku lagi, dia tidak tersenyum saat kita berpapasan dan itu membuatku jadi seperti orang gila!!"

"Peng, malam saat aku menyatakan perasaanku padanya. Aku bertanya mengapa ia mau membuang waktunya untuk pria brengsek sepertimu. Kau tahu apa jawabannya? Dia mengatakan kalau jika ia terus melihat ke arahmu untuk waktu yang lama, kau mungkin akan menengok ke arahnya."

"Aku melihatnya sekarang..."

"Kau sudah terlambat. Jika kau tidak segera berpikir jernih dan melakukan sesuatu, kau akan kehilangannya. Dan yang bisa kau lakukan saat itu tiba hanya melihatnya dari kejauhan saja."

"Apa yang harus kulakukan?" Tanya Off.

"Aw, kemana pria yang selalu ahli menaklukan wanita?" Tanya Tay sambil mentertawakannya.

"Tay, jangan bercanda."

"Ok, ok. Ini sepertinya akan lebih sulit dari sebelumnya, karena kau mulai dari minus bukan nol. Yang mana artinya kau harus berusaha dua kali lebih keras."

"Lalu aku harus mulai dari mana, Tay?"

"Minta maaf. Tunjukan padanya kalau kau benar-benar menyesal. Kau belum minta maaf padanya sejak malam itu, kan?" Tanya Tay dan Off mengiyakan. "Wow, kau benar-benar sungguh sangat amat brengsek, Peng."

"Aku ingin berteriak padamu tapi apa yang kau katakan itu benar. Jadi aku akan diam saja." Jawab Off.

"Peng, jika kau mengacaukannya sekali lagi. Aku akan beli tiket penerbangan pertama ke Chiangmai dan merebutnya darimu. Aku serius."

"Oho, Tay. Sayangnya, aku tidak akan membiarkannya. Lagipula orang yang Gun cintai itu aku." Kata Off dengan percaya dirinya.

"Hati seseorang bisa berubah, Peng. Kau tidak bisa berharap nong Gun akan terus berada disana dan menunggumu terus-terusan. Jika ada seseorang yang membuatnya nyaman, ia akan melupakanmu."

Saat itu matanya bertemu dengan mata Oab, pria itu menatapnya seakan ingin meninju wajahnya.

"Dan Peng, berhati-hatilah dengan Oab. Pria itu sekarang sainganmu." Kata Tay sebelum ia mematikan panggilan teleponnya.

Oab, huh?  Mereka memang sering terlihat bersama tapi apa dia juga menyukai Gun? Pikir Off.

***

Sepanjang siang, para mahasiswa melakukan gathering di aula hotel dan dilanjutkan dengan bermain games air disekitar kolam renang. Gun berada dalam grup yang sama dengan Krist, Oab dan White sementara Off bersama dengan New, Singto dan satu junior yang Off tidak tahu siapa namanya.

Gun memakai kaos hitam. Tapi Off bisa melihat kehadirannya penuh dengan warna; segalanya tentang dia, disekelilingnya...berwarna, cantik. Seperti pelangi yang muncul setelah hari hujan; tidak bisa digapai dan hanya bisa dinikmati dari kejauhan.

Kali ini mereka sedang bermain voli air. Tim Off melawan tim lain, bukannya fokus bermain, Off justru terus memandang ke arah Gun yang sedang berbicara dengan Oab dan P'Nicky. Entah mengapa melihat Gun lebih mengasyikan dibanding membantu timnya menang.

"Off! Awas!" Saat ia berbalik ke arah suara, kepalanya terkena lemparan bola voli dan membuat Off kehilangan kesadarannya.

Off The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang