Tay sedang memainkan game di handphonenya saat seseorang duduk dihadapannya. Ia menengadahkan wajahnya dan melihat yang duduk barusan adalah seorang wanita yang terlihat lebih tua darinya, mungkin umurnya sekitar 35 tahunan lebih. Tay menaikan alisnya kebingungan,
"Uh, siapa ya?"
"Aku tadi duduk disana bersama teman-temanku," Wanita itu menunjuk ke belakang Tay, ia menengok dan menemukan sekelompok wanita-wanita tua lainnya sedang melambaikan tangan mereka padanya. "Mereka ingin aku bertanya nomor handphonemu." Lanjutnya.
"Nomor handphone?"
"Iya, boleh aku memilikinya?" Tanya wanita itu.
"Tunggu, tapi aku--"
Wanita itu memotong ucapannya dan menggenggam tangannya, ia juga mengelus-elusnya sambil memandangnya dengan tatapan menggoda, "Kau tidak masalah dengan wanita yang lebih tua, kan?"
"Tidak masalah sih tapi aku itu--"
"Kau tipe pria kesukaanku," wanita itu kembali memotong ucapannya. Ia memindahkan tangannya dan menyentuh otot dilengan Tay. "Otot tangan yang keras, rahang yang terpahat sempurna dan kulit kecokelatan yang seksi."
Tiba-tiba saja seseorang duduk disamping Tay sambil meletakan nampan makanan diatas meja, dan langsung memakan makanannya.
"New?" Ucap Tay pelan.
Wanita itu melihat kepada Tay, "Siapa dia? Pacarmu?" Tanya wanita itu kebingungan.
"Bukan, aku bukan pacarnya." Jawab New sambil menatap balik wanita itu, "Tapi kami pernah melakukan seks sekali and that was the best sex i've ever had." Lanjut New dan membuat Tay terkejut karenanya.
"Tapi kalian tidak sedang menjalin hubungan, kan?"
"Uh, ya...itu dia...kami sedang ingin membahas itu." Jawab Tay.
"Kulihat kau sudah tidak punya alasan untuk menggenggam tangannya lagi, tante. Bagaimana jika kau kembali ke mejamu?" Kata New.
"Tante katamu?! Umurku baru 38!"
"Aw, umur kita 25 tahun. Jadi, boleh aku panggil tante kan, tante?"
Wanita itu mendengus sebal dan berjalan pergi kembali ke mejanya. Tay memberikan waii kepada wanita itu dan kepada teman-temannya lalu kembali kepada New.
"Bagaimana kau bisa berada disini?" Tanya Tay.
"Ini satu-satunya restoran makanan cina yang enak disini." Jawab New santai.
"So.......itu seks terbaikmu, huh? Sehebat itukah aku?"
New tersedak makanannya, ia langsung meraih minumannya dan meminumnya cepat. "Aku mencoba membantumu! Bukan berarti kau benar-benar hebat dalam hal itu, bodoh! Aku bahkan tidak ingat melakukannya denganmu!"
"Tidak perlu pakai bodoh, badak! Kenapa setiap kita bertemu harus selalu adu mulut? Tidak bisakah kita akur sehari saja?!
"Itu karena kau bertanya hal-hal yang tidak mendasar!"
"Cih, tidak ingat apanya? Atau kau ingin aku menidurimu lagi agar kau mengingatnya?" Tanya Tay.
"Katakan sekali lagi dan akan aku tampar kau dengan gelas ini." Ucap New galak dan Tay memberikan waii kepadanya sambil tersenyum jahil.
"Omong-omong, terima kasih karena sudah menyelamatkan aku dari wanita menyeramkan itu." Ucap Tay tanpa melihat ke arah New.
"Kau harus melihat bagaimana wanita itu menatapmu," jawab New, ia menengok ke belakang dan ternyata wanita-wanita itu sudah pergi dari restoran. "Ia melihatmu seakan-akan ingin memakanmu, untunglah aku datang tepat waktu. Kau bisa saja dibius dan diperkosa ramai-ramai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Off The Jerk
Fanfiction[COMPLETED] Yang Off inginkan hanyalah agar Gun Atthaphan meninggalkannya sendirian. Baginya untuk mundur dan berhenti menempel pada dirinya. Tapi Gun tetap saja menempel padanya tidak peduli seberapa keras ia mendorongnya. Sampai suatu hari Gun ben...