Chapter 27

8.9K 757 44
                                    

"Uh, P'New baik-baik saja?" Tanya Gun. Ia kebingungan saat melihat New memakai turtle neck di tengah panasnya Bangkok, pria itu juga mengenakan kacamata hitam layaknya sedang berada diacara fashion show.

"Tentu saja. Kemarikan kopermu, aku akan menaruhnya dibagasi." Gun memberikan kopernya pada New dan New berjalan membawa kopernya dengan langkah kaki yang agak goyah.

Itu semua terjadi karena New dan Tay bermain sampai pukul setengah 2 pagi, 3 kali putaran, di beberapa tempat berbeda; kasurnya, sofa dan kamar mandi. Itu semua cukup untuk membuat New tidak mampu berjalan namun untunglah Tay menyiapkan air hangat dipagi hari untuknya berendam, nyerinya jadi cukup berkurang.

"Ui, P'Tay...seberapa liar dirimu?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Mereka diantar oleh Off ke Bandara karena Tay ada jadwal magang pagi dan tak bisa mengantar, Off juga hanya menurunkan mereka di depan saja karena ia harus segera ke rumah sakit untuk magangnya, ia sudah melewatkan 2 hari karena sakit.

Pesawat mereka take off pukul 8 pagi dan membutuhkan waktu 90 menit untuk bisa sampai ke Chiangmai. Sesampainya di bandara Chiangmai, New memesan satu taxi untuk Gun dan satu taxi untuk dirinya sendiri. Mereka akan naik taxi yang berbeda karena rumah mereka yang tidak searah.

Sepanjang perjalanannya dari bandara ke rumah, ia merasa kosong kembali karena hatinya tertinggal di Bangkok. Ia harus menjalani hari yang sepi kembali tanpa Off, mereka harus berhubungan jarak jauh lagi. Masih sisa 3 bulan sampai Off kembali ke Chiangmai dan melanjutkan tahun akhirnya di kampus dan 3 bulan itu terasa seperti puluhan tahun bagi Gun.

Gun sampai dirumahnya tepat saat jam makan siang, ia masuk ke rumah dan disambut dengan harum makanan. Selain itu juga ada ibunya Off disana.

"Oh, anakku." Ucap ibunya Off saat melihat Gun, ia berjalan ke arahnya dengan tangan terbuka dan memeluknya. "Apa kau bersenang-senang di Bangkok?" Tanyanya.

"Iya, rasanya belum ingin pulang." Jawab Gun.

"Ayo makan siang dulu, Gun. Tante dan mamamu sudah menyiapkan banyak makanan." Ibunya Off menarik tangan Gun dan membuatnya duduk diatas kursi, lalu mengambilkannya sepiring nasi. "Ibumu sedang keluar membeli minuman, sebentar lagi juga kembali."

Gun menganggukan kepalanya, ia mengambil beberapa lauk dari atas meja dan menaruhnya dipiringnya lalu melahapnya. Matanya terbelalak, ia sudah rindu dengan makanan rumah buatan ibunya dan ia juga merindukan omelet udang spesial buatan ibunya Off.

"Enak?" Tanyanya.

"Hmm, tante. Semuanya enak sekali, Gun suka." Jawab Gun sambil memasukan nasi ke dalam mulutnya lagi.

Pintu rumah terbuka, Gun menoleh dan tersenyum saat melihat ibunya dan Oab, Oab terlihat membantu ibunya membawakan barang belanjaan. Gun berdiri dan memeluk ibunya cukup lama, ia merindukannya.

"Mama bertemu dengan Oab di mini market dan ia membantu mama, jadi mama mengajaknya untuk makan siang bersama."

"Aku tahu Oab tidak akan menolak jika itu makananmu, mama." Kata Gun sambil melirik jahil pada Oab.

"Tentu saja, kau tahu aku sangat menyukai makanan ibumu." Kata Oab, ia menaruh barang belanjaan diatas counter lalu ia menarik kursi disamping Gun dan duduk disebelahnya.

***

Setelah selesai makan siang, Oab mengajak Gun pergi ke cafe yang baru dibuka dekat kampus mereka. Kata Lee, pancake butter disana jauh lebih enak dari yang ada di mall jadi Oab ingin mengajak Gun merasakannya, terlebih pancake butter adalah dessert kesukaan Gun.

Off The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang