Chapter 11

10.9K 977 94
                                    

Tay membuka pintu kamar mandi dan menemukan New sudah bangun, wajahnya juga menunjukan kalau ia sama terkejutnya dengan Tay. Tay berjalan menghampirinya dan duduk disebelahnya. Ia bingung harus mulai bicara dari mana, mereka terlalu mabuk dan tidak sadar atas apa yang mereka lakukan semalam.

Tay bahkan tidak tahu apa yang ia pakai untuk memasukan dirinya ke dalam New.

"Ini sebuah kesalahan." Kata New membuka pembicaraan.

"Kalau saja kau tidak menyetujui untuk ikut pesta encore kemarin malam, New...kita tidak akan melakukan itu."

"Kau menyalahkanku?! Kau minum terlalu banyak semalam!"

"Kau yang memintaku untuk menidurimu!"

New terdiam dan suasana kembali canggung setelahnya. Entah apa yang merasuki New sampai ia harus mengeluarkan kalimat itu semalam tapi Tay memperlakukannya dengan lembut. Meski awalnya dimulai dengan kasar, sentuhannya pelan-pelan menjadi lembut.

Ia teringat akan tubuh Tay, kulit cokelatnya yang eksotis, tangannya yang terasa seperti surga dan dadanya yang seperti sebuah gereja.

"Apa itu masih sakit?" Tanya Tay, matanya melirik ke tempat lain. Ia tahu itu pasti sekali karena mereka tidak banyak melakukan pemanasan, mereka bahkan tidak memiliki lube bersama mereka semalam.

"Kenapa bertanya seperti itu? Dasar bodoh!"

"Hei, aku hanya mencemaskan bokongmu!"

"Dia baik-baik saja!!" Jawab New dengan wajah yang sangat merah.

"Ada apa dengan wajahmu? Jangan bilang ini yang pertama untukmu?" Tanya Tay. New tidak menjawabnya, tentu saja ini yang pertama untuknya. Ia hanya pernah berpacaran sekali dengan Earth dan mereka tidak pernah melakukannya sebelumnya.

New terkejut saat melihat jam, sudah hampir jam 12 siang dan jika ia tidak segera kembali sekarang, ayahnya akan tahu kalau dia tidak kembali semalam. "Aku harus pulang. Papaku akan membunuhku jika dia tahu aku tidak pulang semalam." Ucap New.

"Cepat pulang, tunggu apalagi?" Tanya Tay saat ia melihat New masih duduk dalam selimut seakan menunggu sesuatu.

"Bisa kau masuk ke kamar mandi dulu? Aku mau pakai baju."

"Aw, aku sudah melihat semuanya semalam. Lagipula kita sama-sama pria." Kata Tay menggodanya dan mendapat pukulan bantal dari New. "Baiklah! Dasar badak, tidak tahukah kau itu badannya besar?"

"Cepat Tay!"

"Iya, iya! Dasar tenaga badak." Ucap Tay.

Ia masuk ke kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya sementara New memakai pakaiannya. Tay menggosok tubuhnya secara kasar, ia bahkan mencuci giginya berkali-kali untuk membersihkan sisa-sisa semalam.

"Hei, apa kau tahu cara menutupi bekas kecupan-kecupan dibadanku ini?" Tay membuka pintu kamar mandi dan tidak ada New disana.

Pria itu langsung pergi begitu saja tanpa memberitahunya. Ia mendesah pelan, memakai bajunya dan kembali ke rumah Off.

***

"Kau terlihat tegang." Kata Off sambil mengeratkan pelukannya pada Gun. Saat ini mereka sedang berada dikamar Off sambil menonton film 'The Notebook.'

Bagaimana ia tidak tegang, ia baru pertama kali berada dalam kamarnya Off, sementara itu Gun duduk disela-sela kaki Off sambil menyender didadanya dan Off memeluknya dari belakang sambil sesekali menciumi rambut Gun.

"Apa yang baru saja dikatakan olehnya tadi?" Tanya Gun, ia tidak mendengar suara filmnya karena Off tadi.

"The best love is the kind that awakens the soul and makes us reach for more. That plants fire in our hearts and brings peace to our minds. That's what i hoped to give you forever." Off menyebutkan kembali apa yang ia dengar dari film pada Gun.

Off The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang