"Karena aku percaya diri bisa membuatmu jatuh cinta padaku dalam waktu 2 bulan."
Gun terkejut saat mendengar Nammon berkata seperti itu. Mereka bahkan baru bertemu 2 kali, mereka belum berbincang-bincang banyak. Bagaimana bisa pria dihadapannya ini mengatakan kalimat seperti itu?!
"Aku permisi." Gun bangkit berdiri dan berniat untuk meninggalkan Nammon namun pria itu menahan lengannya dan tidak sengaja menumpahkan kopi panas ke tangan Gun. "Ahh!"
"Oh, Tuhan!" Nammon mengambil sapu tangan dari kantung celananya dan melilitnya ditangan Gun. "Maaf, aku tidak sengaja."
Gun melepas genggaman tangan Nammon, "Tidak apa."
"Ayo kita ke rumah sakit." Ucap Nammon, wajahnya terlihat khawatir. Ia kembali meraih tangan Gun.
"Tidak perlu, aku akan mengoleskan krim di rumah."
"Aku memaksa."
Pada akhirnya Gun terpaksa pergi ke rumah sakit bersama dengan Nammon. Sepanjang perjalanan ia hanya terdiam sambil memegang sapu tangan untuk menutupi lukanya.
Sesampainya di rumah sakit, Nammon meminta Gun untuk menunggu sementara dia mendaftar ke administrasi.
"Nong Gun, sedang apa disini?"
"Oh, P'New." Gun baru bertemu dengan New lagi sejak malam tahun baru dan ternyata ia magang di rumah sakit ini.
"Ada apa dengan tanganmu?!" New mengangkat sapu tangan dari tangannya dan melihat bekas lepuhan air panas ditangannya. "Ini kenapa?" Tanya New.
"Aku tidak sengaja menumpahkan kopi panas." Jawab Gun.
"Oho, nong Gun. Berhati-hatilah." Ucap New, ia mengusap-usap rambut Gun. "Ikut aku, aku akan mengobatinya."
"Gun, mau kemana?" Tanya Nammon.
"P'New yang akan mengobatiku. Kau pulang saja."
"Aku akan menunggu."
"Pulang saja, aku bisa pulang sendiri." Gun meninggalkan Nammon dan mengikuti New. new membawanya ke ruangannya.
"Kemarikan tanganmu." Pinta New, Gun menyodorkan tangannya pada New. Pria itu menaikan lengan sweater Gun dan mengoleskan krim pada lukanya. Gun meringis pelan karena sensasi nyeri, "Bagaimana bisa kau seceroboh ini, huh? Off akan sedih jika tahu kau terluka." Lanjut New.
"P'New terlihat seperti dokter sungguhan." Ucap Gun. New terkekeh pelan sambil membalut perban ditangannya.
"Aku memang seorang dokter, nong Gun. Hanya masih magang saja." Jawab New, ia kemudian menuliskan tulisan 'cepat sembuh' pada perban Gun. "Omong-omong, siapa pria tadi?" Tanya New.
"Sejujurnya Gun juga baru berkenalan dengannya hari ini."
"Benarkah? Dia terlihat khawatir tadi." Gun hanya tertawa kecil menanggapi perkataan New tadi. "Bagaimana Off? Aku belum menelponnya sejak ia ke Bangkok."
"Papi sama sibuknya denganmu. Ia selalu sampai ke apartemen malam dan terkadang ia harus tidur di asrama dokter kalau ada jadwal magang pagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Off The Jerk
Fanfiction[COMPLETED] Yang Off inginkan hanyalah agar Gun Atthaphan meninggalkannya sendirian. Baginya untuk mundur dan berhenti menempel pada dirinya. Tapi Gun tetap saja menempel padanya tidak peduli seberapa keras ia mendorongnya. Sampai suatu hari Gun ben...