Chapter 15

10.5K 845 75
                                    

"Hei, don't leave. Stay." Off menahan tangan Gun dan menariknya kembali ke kasur.

"Papi butuh istirahat, kau sedang sakit. Nanti Gun datang lagi." Gun mencoba untuk melepas genggaman tangan Off tapi pria itu lebih kuat dan berhasil membuat Gun masuk ke dalam selimut. Ia memeluk Gun seperti ia memeluk bantal guling.

"Tidak, aku butuh kekasihku disini." Ucap Off.

"Papi butuh obat bukan Gun."

"Kekasihku lebih baik ketimbang obat." Off menaruh dagunya diatas kepala Gun, ia mengeratkan pelukannya pada pria kecil itu. "Jangan coba-coba kabur saat aku tertidur." Lanjut Off.

Gun membalas pelukan Off, ia memeluknya sambil menepuk-nepuk punggung Off untuk membantunya terlelap. Ia harus menikmati waktunya dengan Off sebanyak mungkin sebelum pria itu pergi ke Bangkok untuk magang.

Jarak bukan sesuatu yang menyeramkan bagi Gun tapi berjauhan dengan Off yang menyeramkan. Ia tahu betapa sibuknya dokter, sehari mereka akan mengurusi banyak pasien, mereka mungkin tidak akan sempat untuk melihat handphone atau sekedar menghubungi orang yang mereka sayang.

Gun takut akan ada banyak orang yang ingin merebut Off darinya, ia takut kehilangan Off.

"Hentikan itu." Bisik Off.

"Apa?"

"Apapun yang kamu khawatirkan. Hentikan itu."

"Bagaimana papi tahu aku mengkhawatirkan sesuatu? Kau bahkan tidak membuka matamu."

"Kau pikir aku butuh membuka mataku untuk tahu apa yang terjadi denganmu?" Jawab Off, ia menghembuskan nafasnya dan mengecup pucuk kepala Gun. "Aku bisa mendengar detak jantungmu, Gun. Kau sedang resah, ada apa?"

Off membuka matanya, Gun menengadahkan wajahnya dan melihat ke dalam mata Off, "Do you love me?"

Off menatap Gun dengan tatapan yang lembut dan penuh cinta, menatap ke manik matanya dan menjawab, "Without question, my love."

"Prove it."

Off tersenyum, "Aku mencintaimu setiap hari, baby. Tapi jika kau menginginkan sebuah bukti lalu aku akan melakukan ini," dan kemudian Off menangkup kedua pipi Gun dan mencium lehernya seperti Gun selalu mencium Off.

Dia menciumnya secara sensual dengan sedikit kecupan dan Gun bisa mendengar bunyi bibir Off bermain dengan lehernya. Lidah Off bermain dari lehernya dan turun ke tulang selangka Gun.

Off meredupkan lampu dikamarnya karena saat mereka akan melakukan itu, Gun lebih suka dengan suasana yang tidak terlalu terang. Gun memposisikan tubuhnya didepan Off dan berniat membuka ikat pinggang Off namun Off menghentikannya.

"Hari ini biarkan aku membuktikan cintaku padamu." Off kembali mendorong tubuh Gun ke kasurnya dan membantu pria kecil itu membuka bajunya.

Off mulai menciumi tubuh Gun mulai dari dahinya, kedua matanya, hidungnya, pipinya dan berhenti dimulutnya. Off mencium Gun sehalus ombak bertemu dengan pasir dipantai, bibir mereka saling membelah dan lidah mereka menikahi satu sama lain.

Off melepas ciumannya dan berpindah ke lehernya lalu ke tulang selangkanya lalu ke putingnya. Menciumnya, mengecupnya, menjilatnya dan mengisapnya. Gun hanya bisa pasrah dengan apa yang Off lakukan pada tubuhnya, he's a moaning mess.

Sentuhan Off selalu tenang dan lembut seakan-akan Gun adalah manusia kaca dan ia takut untuk menyakitinya. Gun selalu memuaskannya dan kali ini ia ingin mengembalikan perasaan itu pada Gun sekaligus membuktikan cintanya.
Saat tangan Off menyentuh miliknya, Gun menutup mulutnya untuk menahan desahannya. "You're so sexy." Bisik Off.

Off The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang