Chapter 10

11.7K 981 185
                                    

"Jadi...apa kalian berpacaran sekarang?" Tanya ibunya Off.

"Ya." Jawab Off

"Tidak." Jawab Gun disaat yang bersamaan dengan Off.

Off menengok ke sampingnya dan memandang Gun dengan tatapan terkhianati. Mereka sudah melakukan ciuman pertama mereka 4 hari lalu, tapi hanya itu saja. Setiap kali Off mencoba untuk menciumnya lagi, Gun selalu menolak atau mendorongnya menjauh.

Hari itu seperti biasa, mereka sedang makan malam keluarga dihari Minggu malam. Sementara Tay pergi menemani New ke pernikahannya Earth dan terpaksa melewati acara makan malam.

Off tidak bisa menelan makanan yang ada dimulutnya. Jadi selama mereka berciuman kemarin itu artinya apa dimata Gun? Ia mencoba menggenggam tangan Gun dari bawah meja namun pria kecil itu mencubit tangannya dan membuatnya harus berteriak kecil karenanya.

"Kau kenapa tiba-tiba berteriak begitu?" Tanya ibunya.

"Barusan saja ada nyamuk ganas yang menyengat tanganku." Kata Off sambil melirik sinis ke arah Gun. Sementara orang yang dimaksud olehnya hanya diam sambil mengunyah makanannya.

"Oh iya. Off. Tante dengar kamu sudah diterima magang di rumah sakit Bangkok." Ucap mamanya Gun.

Saat mendengar itu Off mengecek reaksi Gun, ia baru saja ingin memberitahunya setelah acara makan malam berakhir, tidak ia sangka ibunya akan memberitahu ibunya Gun.

"Ah, iya. Sejujurnya aku juga dapat magang dirumah sakit Chiangmai. Aku masih berpikir-pikir dulu."

"Magang di Bangkok akan memberimu pengalaman yang lebih baik karena rumah sakit mereka lebih lengkap." Kali ini Gun yang buka suara.

Heh? Seharusnya kau melarangku, bodoh. Ucap Off dalam hati.

"Is it okay for you?" Tanya Off lembut pada Gun.

"Tentu saja." Jawab Gun.

"Hmm, kalian benar-benar tidak sedang berpacaran?" Tanya ibunya lagi.

Setelah makan malam berakhir, Gun seperti biasa membantu mencuci piring di dapur. Kali ini ia ditemani oleh Off yang membantu membilas piring yang sudah ia cuci. Mereka berbagi kesunyian sementara hanya suara piring dan gelas yang terdengar saling bentrok.

"Aku ingin memberitahumu hari ini, kalau aku diterima magang di Bangkok." Ucap Off memulai percakapan. "Maaf, karena tidak memberitahumu lebih cepat."

"Tidak masalah, jika tidak memberitahu juga tidak apa."

"Kau tidak melarangku ke Bangkok?" Tanya Off serius.

"Memangnya aku siapamu sampai harus melarang-larang?" Ucap Gun, ia mengerikan tangannya setelah selesai mencuci piring. "Aku sudah selesai. Sekarang aku mau pulang." Ia kemudian mengucapkan salam pada ibunya dan ibu Off lalu pergi keluar.

Off mengikutinya keluar rumah.

"Apa yang salah denganmu?" Off menghentikan Gun, "Kau menolak saat aku ingin menciummu, kau bahkan terlihat tidak peduli saat didalam. Apa yang salah? Apa aku membuatmu marah?"

Sebenarnya tidak ada yang salah, Gun hanya ingin sebuah kepastian dari Off. Ia ingin tahu mengapa Off menciumnya, jika pria itu memiliki perasaan yang sama dengannya, ia ingin mendengarnya langsung dari mulut Off.

"Ok, sekarang kau mendiamkanku?" Tanya Off lagi

Saat itu, dibawah sorotan lampu jalanan, Gun bersinar layaknya lampu natal dari seberang jalan. Melihatnya seperti itu, Off ingin sekali menciumnya. Ia sudah tergila-gila dengan bibirnya, bibir merah dengan rasa madu dan vanilla.

Off The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang