Chapter 14

10.3K 878 60
                                    

"Sorry, baby. But i'm the winner of this game." Ucap Off sambil mengayun-ayunkan raketnya. Ia menaikan dagunya dan bertingkah layaknya pemenang bahkan sebelum permainan ini dimulai.

"Tenanglah, nong Gun. Kita akan mengalahkan peng dan sih badak itu." Tay berdiri disamping Gun dan menatap Off juga New dengan tatapan menantang.

"Apa Gun bisa mempercayai P'Tay?" Tanya Gun tidak yakin.

Tay mengusap-usap rambut Gun kasar dan membuatnya sedikit berantakan, "Tentu saja, aku akan membuat tim kita menang dan mereka akan membelikan kita es krim sehabis ini."

"Oho, Tay. Itu tidak akan terjadi." Kali ini New yang membuka suara, ia mengencangkan tali sepatunya dan bersiap masuk ke lapangan tenis. "Karena aku dan Off yang akan menikmati es krim itu."

Mereka berempat sedang berkemah selama 2 hari 1 malam di dekat perkemahan Chiangmai. Dan sebentar lagi pertandingan tenis akan dimulai. Tim dibagi menjadi Off dan New melawan Gun dan Tay. Tim dipilih sesuai dengan panjang sedotan.

Tay melempar bola kepada Off dan membiarkan pria itu yang pertama memukulnya. Ronde pertama dimulai dengan sengit, meski itu hanya permainan untuk mengusir rasa bosan tetapi mereka bermain seakan-akan mereka sedang ada disebuah pertandingan sungguhan.

Terlebih Tay dan New, mereka terlihat bertarung sengit, dari mata mereka sampai terlihat ada kilat saking sengitnya mereka bertarung. Off dan Gun sampai bingung melihat keduanya.

"Terima ini, peng!" Tay memukul bola kencang dan berhasil mendapat 1 point.

"Yesss, P'Tay hebat!!" Gun menghampiri Tay dan mereka ber-high five lalu berpelukan sambil berputar-putar.

"Sudah aku bilang kita akan makan es krim sehabis ini."

Gun menatap Off yang sedang menyilangkan tangannya karena tidak suka melihat keduanya berpelukan, ia kemudian menjulurkan lidahnya pada Off sambil menjerengkan matanya.

"Oh, kau ingin bertarung dengan sengit juga rupanya, huh Gun Atthaphan?" Ucap Off. Ia menggulung lengan bajunya dan menunjuk Gun dengan raket tenisnya. "Bersiaplah, baby. Aku tidak akan bermain dengan lembut kali ini."

Ronde kedua dimulai, Off yang tadinya hanya bermain santai jadi bermain serius, sangat serius lebih tepatnya. Ia bahkan tidak membiarkan New mengambil bola, dan serangan utamanya lebih kepada Tay. Untunglah Tay punya refleks yang cepat dan berhasil menghalangi bola masuk.

Disaat-saat terakhir, Off memukul bola dan mengenai tanah didekat Tay. Tim Off dan New juga berhasil menerima point.

New memberikan jempolnya untuk Off.

"Ah, Tay. Kau bersiaplah menerima kekalahan."

Kali ini New yang beraksi, ia bermain dengan baik meski tidak sebaik Off. Ia menyeringai saat melihat kesempatan untuk memukul bola ke arah Tay tapi justru bola itu menabrak net dan membuatnya terkejut.

"Sial!" Ucap New. Tay dan Gun berpegangan tangan lalu kembali berputar-putar ditengah lapangan layaknya anak kecil.

Mereka beristirahat selama 5 menit untuk minum air dan mengatur nafas mereka. Off menghampiri Gun dan mencubit kedua pipi Gun.

"Aw! Apa yang kau lakukan?!"

"Ini karena sudah menjulurkan lidahmu padaku tadi." Ucap Off, ia lalu melepas cubitannya dan menyentil dahinya dan meninggalkan tanda merah didahinya. "Ini karena sudah menjerengkan matamu padaku tadi." Lalu terakhir ia mengecup bibir Gun singkat, "Dan ini karena sudah berpelukan dengan Tay tadi."

Pipi Gun memerah dibuat Off, ia mendorong bahu Off pelan. "Kenapa menciumku? Kita sedang bersaing saat ini!"

"It's just a game, baby. Jangan terlalu serius." Ucap Off.

Off The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang