"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya Off pada anak remaja yang terus menatapnya sepanjang Off memeriksanya.
"Hanya penasaran." Jawab anak remaja itu. Anak itu tinggi dengan tubuh yang kurus dan paras wajah yang tampan. Dia datang kesini bersama dengan teman prianya.
"Penasaran dengan?" Off melepaskan stetoskop dari telinganya dan menaruhnya diatas meja. "Dengan apa?" Tanyanya lagi saat anak itu tidak menjawab.
"Dengan wajah yang terlihat ceroboh seperti itu bagaimana bisa kau menjadi seorang dokter?"
"Hei, P ini yang paling pintar di kelasku. Jika pacarku mendengarnya dia pasti akan memarahimu."
"Oh, dengan wajah sepertimu, kau juga punya pacar?"
Off menatap anak itu intens tapi anak itu membalas tatapannya sambil tersenyum. Setelah diperhatikan lebih jelas, anak remaja itu terlihat seperti Gun. "Siapa namamu?" Tanya Off.
"Wachirawit."
"Hmm, nama lainmu?"
"Chimon."
"Umur?"
"18 tahun."
Off menulis nama anak itu di atas kertas, "Ok, nong Chimon. Kau baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan. Istirahat yang cukup dan minum air yang banyak sudah bisa memulihkanmu. Kau tidak perlu minum obat." Ia kemudian menyodorkan kertas padanya.
"Apa aku bisa mempercayai dokter magang sepertimu?" Tanya Chimon.
Jika Off tidak sedang berada di rumah sakit dan jika dia bukanlah pasien yang sedang ditanganinya, Off akan menjewer telinganya. Jadi dia menahan amarahnya dengan merapatkan bibirnya.
"Kau pulang dengan siapa nanti?" Tanya Off berbasa-basi.
"Dengan pacarku."
"Aw, pria tadi pacarmu?"
"Iya." Jawab Chimon, Off menganggukan-anggukan kepalanya.
"Waktu seumuranmu aku sedang belajar mati-matian, sampai tidak sempat bertemu dengan pacarku."
"Aku tidak bertanya." Kata Chimon sambil tersenyum nakal dan membuat Off kembali mendesah berat.
"Baiklah, aku sudah selesai mendiagnosismu. Kalau nanti tidak juga membaik, temui aku lagi."
Chimon memberikan waii pada Off dan bangkit berdiri, sebelum ia keluar ia mengatakan sesuatu pada Off.
"Hei, dokter. Jika aku datang lagi, bisa kau bawa pacarmu? Aku ingin melihat wajah orang yang mengencanimu."
"Kenapa memangnya?"
"Hanya penasaran mengapa dia mau mengencani orang sepertimu." Jawab Chimon sambil memamerkan senyumannya pada Off, ia kemudian keluar.
"Anak itu, awas dia jika datang lagi kesini!" Setelah pintu ditutup, pintu kembali terbuka dan menampilkan Tay. "Ai'Tay, kau ini tidak punya kerjaan ya? Mengapa kau selalu mondar-mandir?"
"Ini sudah jam 12 siang, peng. Waktunya istirahat makan siang." Jawab Tay.
Off melirik kepada sahabatnya itu dan dia terlihat kacau, biasanya dia selalu terlihat rapi dengan rambut yang selalu rapi, hari ini dia bahkan lupa mencukur.
"Ada apa denganmu? Kau terlihat berantakan."
"Semalam New menelponku." Jawab Tay. Dia duduk di hadapan Off.
"Lalu? Apa yang dia katakan?"
"He's drunk and he's mumbling."
"Mumbling about?" Tanya Off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Off The Jerk
Fanfiction[COMPLETED] Yang Off inginkan hanyalah agar Gun Atthaphan meninggalkannya sendirian. Baginya untuk mundur dan berhenti menempel pada dirinya. Tapi Gun tetap saja menempel padanya tidak peduli seberapa keras ia mendorongnya. Sampai suatu hari Gun ben...