Chapter 16

9.2K 807 110
                                    

Ketika Tay menarik leher New dan menciumnya, New tidak bisa berpikir dengan jernih. Ia hanya bisa terdiam membeku dengan bibir yang Tay yang bergerak dibibirnya dan suara kembang api yang terus terdengar ditelinganya.

Tay melepaskan bibirnya dan ia masih bisa merasakan deru nafas Tay pada bibirnya, "Happy new year, New." Bisik Tay.

Tay menatap New dan melihat raut wajahnya yang tidak seperti yang ia bayangkan.

"Apa yang baru saja kau lakukan?!" New mendorong tubuh Tay dan menonjok wajahnya hingga membuat orang-orang disekelilingnya memperhatikan mereka. Tay terjatuh ke tanah. Ia terkejut, ia tidak menyangka New akan menonjoknya seperti itu. New membersihkan mulutnya kasar, "Kau sudah gila!" Kata New.

Tay berdiri, ia menahan New. "Aku jatuh cinta padamu." Kata Tay.

New kembali mendorong tubuhnya, "Sudah kukatakan jangan jatuh cinta padaku!"

"Kau pikir aku bisa memilih?!" Tay ikut berteriak, mereka berdua sudah benar-benar menjadi tontonan orang banyak. "Maaf karena sudah melanggar aturan milikmu yang berharga itu tapi aku sudah jatuh cinta padamu."

Saat Tay berkata begitu New kembali menonjok wajahnya dan setelahnya ia pergi meninggalkan Tay dengan luka diwajah dan dihatinya. Orang-orang mendekat kepadanya dan mencoba membantunya namun ia tak mengelakan mereka dan justru berlari mengejar New.

"Beri aku alasan mengapa kau begitu marah?!"

"Karena aku membencimu!" New kembali berjalan.

"Don't walk away from me, please."

Namun New tidak membalikan tubuhnya dan terus berjalan menjauhi kerumunan orang. Tay memperhatikan punggungnya sampai akhirnya ia menghilang dari pandangannya.

***

Off lebih memilih untuk menghabiskan sisa malamnya dengan Gun di dalam mobilnya. Sambil mendengarkan lagu dari radio, menggenggam tangan Gun dan mencuri satu atau dua ciuman darinya. Itu lebih baik ketimbang berada dikerumunan orang.

"Apa kau akan mengantarku ke bandara besok?" Tanya Off seraya mencium tangan Gun.

"Hmm, jam 1 siang kan."

"Berjanjilah untuk tidak menangis." Kata Off.

"Aku tidak secengeng itu." Jawabnya.

Off tertawa, masih terekam jelas dalam ingatannya saat ia masuk rumah sakit karena sakit lambung. Ia mendengar Gun menangis sepanjang perjalanan ke rumah sakit dan meski saat itu ia sedang menahan sakitnya dan tidak terlalu mempedulikan keadaan disekitarnya, ia bisa mendengar mengatakan padanya untuk jangan mati karena Gun tidak bisa hidup tanpa dirinya.

Kembang api mulai dimainkan beberapa detik sebelum tahun 2018 berakhir. Mereka berhitung mundur dalam diam dan saat hitungan mundur sudah habis, Off tersenyum pada Gun dan Gun tahu maksud dari senyuman itu.

Pria kecil itupun memejamkan matanya, Off menarik dagunya dengan tangan kanannya dan menciumnya. Off mencium Gun dengan sangat pelan, ia ingin menghafal setiap inci bibir Gun, ia ingin menciumnya untuk waktu yang lama.

Off mengecup bibir Gun sebelum akhirnya melepasnya, ia menaruh dahinya didahi Gun. "Selamat tahun baru, my love."

Saat itu Gun melihat New berjalan cepat ke arah mobilnya, ia terlihat marah dan wajahnya merah.

"Oh, papi. Itu P'New." Ucap Gun sambil menunjuk New. Ia masuk ke dalam mobilnya dan tak berapa lama mesin mobil dinyalakan lalu ia membawa mobilnya pergi dari parkiran. "Bukannya P'New sedang bersama P'Tay?"

Off The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang