BAB 03 ~ RIGAL

4.9K 252 2
                                    

Tok tok tok

Ketukan dari jendela mengusik tidur lelap Aruna. Jam kini sudah menunjukkan pukul 1 malam. Gadis itu mengerjapkan matanya, perlahan membukanya lalu menatap ke arah jendela. Mata yang masih sedikit buram, akibat baru bangun tidur, membuat ia melihat tidak jelas. Aruna bergerak pelan, bangun dari tempat tidur, sedikit mengucek matanya, lalu kembali melihat ke jendela.

Aruna dapat melihat dengan jelas, di balik gorden ada siluet hitam yang bergerak kesana kemarin. Aruna menelan salivanya, ia sangat takut jika sudah berhubungan dengan hal yang mistis.

Baru saja Aruna ingin pergi dari kamarnya, tiba tiba suara yang berada di seberang sana mengagetkan Aruna.

"Aruna..."

Panggil orang itu dengan pelan, di sertai ketukan di balik jendela. Aruna ingin beranjak dari kamarnya, namun ia juga penasaran dengan orang yang ada di balik jendela.

Aruna menghembuskan napasnya pelan, memberanikan dirinya untuk menuntun langkahnya mengarah ke jendela. Perlahan tapi pasti, Aruna menggeser tirai tipis yang melindungi jendela.

Hati Aruna semakin berdesir hebat. Keringat membanjiri pelipisnya, tangan yang gemetaran namun rasa penasarannya juga semakin membuncah. Setelah Aruna menggeser tirai itu, sosok itu semakin tampak jelas. Seorang pria yang berdiri dengan kokohnya, membelakangi jendela.

Aruna membuka kunci jendela kamarnya, lalu membukanya. Aruna semakin di buat takut dengan orang itu, saat tiba-tiba saja ia berbalik.

"aa pftt," Aruna hampir saja berteriak. Dengan sigap, pria itu menutup mulut Aruna dengan cepat. Aruna mengerjapkan matanya berkali kali, seperti mengenali sosok itu.

"Rigal," bisik Rigal pelan, tepat disamping telinga Aruna. Gadis itu seketika merinding, tiba tiba saja Rigal mendatanginya tengah malam begini.

Setelah yakin Aruna tidak akan berteriak lagi. Rigal membuka bekapan tangannya pada mulut Aruna. Gadis itu menatap heran pada Rigal, yang tiba tiba saja mendatanginya.

Hitam yang mendominasi. Baju hitam, celana hitam, topi hitam, dan masker hitam yang di kenakan Rigal, nyaris tak terlihat oleh Aruna di keadaan gelap seperti ini. Di dalam kamar Aruna, ia memang sengaja tidak menyalakan lampu saat ingin tidur, hanya lampu hiasan yang tepat berada di samping ranjangnya.

Berbeda dengan Aruna, yang sedang menggunakan piyama bergambar hello kitty, rambut di cepol asal, namun tetap terlihat cantik natural. Hal itu membuat Rigal diam diam memujanya dalam hati.

"Kamu ngapain disini, Gal?" tanya Aruna dengan berbisik, posisinya kini sedang berhadapan dengan Rigal. Pria itu melepas maskernya lalu melemparnya kesembarangan arah. Smirk devil ia tampakkan.

Aruna menelan salivanya, takut terjadi apa apa pada dirinya. Rigal berjalan maju, otomatis Aruna berjalan mundur.

Skakmat...

Aruna mengumpat pada tembok kamarnya, yang membuat dia berada di posisi sedekat itu dengan Rigal. Pria itu meraih pinggang Aruna, mendekatkan wajahnya pada Aruna. Dengan cepat gadis itu membuang wajahnya kesamping.

"Ka-kamu mau ngapain, Gal?" bisik Aruna dengan gugup. Jujur, ia tidak perna melihat sisi Rigal yang senekat ini. Yang ia tahu, Rigal sangat menjaga Aruna dari hal yang seperti ini.

Rigal memundurkan wajahnya, ia kembali menampakkan smirk devil miliknya.

"Kamu udah buat aku marah, Aruna!" bisik Rigal dengan penuh penekanan. Tangan kanannya masih tersampir di pinggang Aruna, meskipun gadis itu memberontak. Namun percuma, kekuatannya tak sebanding kekuatan Rigal.

RIGAL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang