BAB 24 ~ RIGAL

3K 149 2
                                    

"KANAYAAA, ALETTAAA!" teriak Aruna yang sudah berada di koridor depan kelasnya. Ia tidak sengaja melihat kedua sahabatnya yang baru saja hendak masuk kedalam kelas mereka.

Kanaya dan Aletta menoleh dengan cepat. Mendapati Aruna dengan sok rajinnya membawa buku dalam dekapannya di depan dada. Entah darimana.

"Aruna, lo dari mana aja sih? Dicariin juga. Udah nggak ikut ke kantin. Lo kenapa sih?" pertanyaan sekaligus pernyataan yang di lontarkan Kanaya bertubi-tubi membuat telinga Aruna menjadi panas seketika.

"Dari perpus. Udah, gue ada sesuatu buat kalian," ucap Aruna. Aletta yang baru saja hendak membuka suara, langsung di giring oleh Aruna bersama Kanaya ke tempat duduk mereka.

Kanaya dan Aletta hanya memperhatikan Aruna yang sedang membuka tasnya, mengambil sesuatu disana. Setelah di dapatnya, ia meletakkan dua kotak sepatu di atas meja miliknya.

"Tunggu. Itu sepatu buat kita yah?" tanya Aletta. Matanya tiba tiba berbinar.

"Seperti yang kalian lihat. Gue udah tepatin janji gue," ucap Aruna dengan angkuh. Kanaya hanya tertawa melihat kelakuan sahabatnya itu.

Kanaya dan Aletta mengambil kotak sepatu yang berada di atas meja milik Aruna. Perlahan tapi pasti, tangannya bergerak untuk membuka kotak itu. Menghilangkan rasa penasarannya dengan perlahan.

Aruna mensedekapkan kedua tangannya di depan dada, menatap sombong kearah sahabatnya.

Keduanya speachles, mata Kanaya dan Aletta membelalak seperti biji matanya akan keluar. Aletta menelan salivanya, berbeda dengan Kanaya yang tidak terlalu kampungan sekali.

"WOWW!" pekik keduanya heboh setelah melihat sepatu indah di depannya. Mereka pernah melihat salah satu youtuber terkenal mereview sepatu ini, sepatu yang bahkan harganya ratusan juta itu sangat indah dimata mereka.

"Menurut kalian, itu cocok nggak?"

"COCOK BANGET!" teriak keduanya bersamaan dengan keras. Aruna mengelus dadanya, untung sahabat.

"Ini beneran lo yang beli, Na?" tanya Aletta. Matanya belum lepas dari sepatu impiannya itu.

"Harganya pasti mahal. Duit bokap apa hasil ngepet nih, Na?" tanya Kanaya tak tanggung tanggung. Aletta memukul sahabatnya itu yang sedang duduk di depannya dengan kuat. Buka kartu saja.

"Lo pikir gue pesugihan!" desis Aruna kesal.

"Bisa aja kan. Kan kalo lo ngajak kita nginep di rumah lo, kalo bukan untuk jaga lilin, yah keliling cari uang," ucap Kanaya, yang semakin membuat Aruna kesal. Ketiganya saling bertatapan, lalu tertawa bersama. Indahnya persahabatan itu.

"Kalian beneran cocok kan?" tanya Aruna memastikan.

"Iya cocok. Kenapa emang, Na?"

"Berarti tante Karin pintar nyari ukurannya," gumam Aruna, mengalihkan pandangannya dari si penanya, Aletta. Kedua sahabatnya masih bisa mendengar hal itu.

"Ha? Siapa tante Widya?" tanya Kanaya.

"Mamanya Rigal. Sebenarnya Rigal yang beliin itu. Kemarin nyokabnya ke korea, terus dia nitip untuk beliin aku sepatu. Aku nggak tau dia dengar dimana kita ngobrol tentang sepatu ini, terus dia inisiatif buat beliin kalian juga," jelas Aruna dengan memasang cengiran tanpa dosanya.

RIGAL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang