BAB 19 ~ RIGAL

3.2K 132 0
                                        

"Mau balikan?"

Aruna menoleh dengan cepat. Tidak percaya dengan dengan ucapan Rigal. Ia hampir saja tersendak dengan salivanya sendiri akibat ucapan pria itu.

"Kenapa?" tanya Aruna, ia memicingkan matanya menatap Rigal.

"Aku nggak bisa," jujur Rigal. Ia mendesah pelan. Keputusan Aruna kemarin sungguh menyiksanya.

"Nggak bisa apa?"

"Nggak bisa putus dari kamu!"

Aruna tersenyum meremehkan. "Gue emang bodoh. Bisa percaya sama laki laki kayak lo!"

"Aruna!" panggil Rigal. Aruna menoleh, membalas tatapan pria itu.

"Apa?" tanya Aruna dengan tajam.

"Maaf," desah Rigal. Ia menunduk memperhatikan mata itu dengan lekat.

Sekali lagi Aruna tertawa. Tangannya masih setia berada di genggaman pria itu. Ingin menariknya, namun kekuatan Rigal lebih kuat darinya.

Aruna mendudukan tubuhnya, lebih sejajar dengan Rigal. Ia menyandarkan tubuhnya di sandaran ranjang miliknya.

"Maaf kamu bilang, Gal? Sekarang aku tanya. Kamu bisa nggak jelasin, kenapa kamu ninggalin aku di atap gedung kantor kamu? Jelasin, Kenapa kamu dengan mudahnya menghilang tanpa kabar? Dan kenapa kamu, tiba tiba minta break?!"

"Aku nggak punya pilihan Gal. Aku nggak mau kecewa yang kedua kalinya. Nerima kamu yang kesekian kalinya, sama aja masuk ke dalam lubang yang sama,"

"Kamu pikir aku nggak kecewa dengan perbuatan yang kamu lakukan akhir akhir ini? Terus kamu datang, sekarang minta balikan? Mudah yah, Gal. Semua cowok brengsek!"

Aruna menarik tangannya dari genggaman pria itu. Memukul dada Rigal dengan kuat. Menumpahkan semua kekesalannya pada pria itu. Aruna memejamkan matanya. Menahan tangis yang akan pecah.

Rigal menerima semua perlakuan dari Aruna, memang pantas untuk ia dapatkan. Ia menarik gadis itu masuk kedalam pelukannya. Meski sedikit memberontak, namun Rigal bisa mengatasinya.

Aruna terdiam. Entah sudah kapan air matanya terurai dengan deras.

"Hiksss. Lo jahat sama gue, Gal!"

Ucapan dari Aruna mampu membuat hati Rigal tertusuk. Ucapan gadis itu benar. Rigal benar-benar orang bodoh yang meninggalkan seorang perempuan sendirian di keadaan malam. Bahkan menghilang tanpa memberi kabar.

"Kalau aku yang gituin kamu, aku yakin kamu nggak akan sanggup Gal. Hiksss..."

Untuk kedua kalinya, Aruna kembali membuat hati Rigal tertohok. Membenarkan kata-kata gadis itu. Aruna masih menangis terseduh dalam pelukan hangat Rigal.

Rigal melepaskan pelukannya. Ia melihat wajah Aruna yang sudah di penuhi air mata. Mata yang memerah akibat tangisannya yang pecah dalam pelukan Rigal. Pria itu membingkai wajah Aruna, menghapus jejak air mata yang berasal dari dirinya, atas semua kesalahan yang ia peebuat.

"Aku akan jelasin!" ungkap Rigal secara tiba-tiba. Aruna mendongak, menatap pria itu berharap.

"Kamu mau tanya apa pun, aku akan jawab!" tangannya kembali mengambil tangan Aruna, untuk di genggamnya.

"Malam itu?" tanya Aruna singkat. Dia yakin jika Rigal sudah paham dengan pertanyaannya.

"Sahabat aku terbangun dari komanya. Itu pertama kali, setelah koma tiga bulan. Aku ngebleng pas adiknya nelpon malam itu. Aku bingung. Disatu sisi, aku lagi sama kamu. Di sisi lain, itu pertama kalinya dia sadar dan langsung nyebut nama aku,"

RIGAL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang