"Semua yang telah terjadi-tak peduli baik ataupun buruk-di hidup mu, pasti mempunyai alasan tersendiri."
-Ghost of You-
♪ 01 ♪
Vanadium Calistine kalap. Gadis itu benar-benar panik dan siap mengamuk di depan siapapun yang mencoba mengacaunya. Rambut hitamnya sudah benar-benar kacau. Dia bahkan tak sadar ketika Olivia melangkah masuk dan kaget melihat beberapa berkas berhamburan termasuk berkas keramat miliknya;catatan kas pengeluaran dan nota-nota penting.
"Van, calm down!" Olivia membentaknya saat gadis itu hampir menghancurkan seisi ruang OSIS. Olivia menarik kursi, menyandarkan tubuhnya. Sesekali gadis itu melirik arloji dan koridor lantai dua secara bergantian.
"Gak bisa, Lip. Lo tahu, kan, gimana Luke kalau dia udah marah?" Vana menarik sebuah berkas, namun alih-alih dia menangkap berkas itu, dia malah membuat berkas itu jatuh dan berhamburan. "Sial! Proposal itu dimana, sih?"
Olivia menghela nafas, dia sudah sangat jengah melihat kelalaian Vanadium yang terjadi untuk kesekian kalinya. Dia mengusap keningnya, menyingkirkan helaian rambut yang menutupi pandangan matanya. Jika sudah seperti ini, hal yang akan dia lakukan hanya diam dan berharap salah satu dari sahabatnya bisa datang dan menenangkan gadis itu.
"Lo udah cari di tas lo?" Sebuah kardus jatuh dari atas lemari tepat di kepala Vana.
"Aduh," ucap gadis itu sembari menggosok sisi kepalanya. "Iya, tapi tetep gak ada."
"Emang terakhir lo kasih ke siapa?"
Vana menarik kursinya, menyandarkan diri. "Gak tahu juga, gue lupa. Tapi kata Michael mungkin di ruang OSIS. Gue udah coba tanya junior kita, tapi mereka juga gak tahu."
Helaan nafas keluar dari mulut Vana, dia sebenarnya juga kesal dengan dirinya sendiri. Begitu bodohnya hingga lupa dimana dia meletakkan proposal pentas seni yang teramat penting itu. SMA mereka akan mengadakan Pensi beberapa minggu ke depan. Dan hari ini adalah hari dimana panitia inti dan guru akan melakukan rapat. Namun Vana dengan bodohnya lupa meletakkan dimana proposal yang dia ketik semalam suntuk bersama Michael. Gadis itu berdiri, menghentakkan kakinya kesal. Tangannya meraih buku kosong dan bersiap menjadikan benda itu pelampiasan rasa kesalnya.
Namun sayangnya, tepat di saat Vana melemparkan buku kosong itu, pintu terbuka, seseorang masuk ke ruang OSIS.
"Van, gimana pro--" ucapan Luke terpotong begitu buku yang dilempar oleh Vana tepat mengenai keningnya. Vana menutup mulutnya, tidak, ini harusnya tidak boleh terjadi. Luke mengambil buku itu, meremasnya, dan menatap Vana geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost of You •• Irwin
Fanfiction[C O M P L E T E D] Aku cinta Ashton, tapi dia hantu. Jadi gimana dong? -Vanadium. 👻🍂👻 "LDR, LDR apa yang bikin sakit hati?" Tanya Ashton, sembari menerbangkan beberapa buku, membuatnya terlihat seperti burung yang sedang terbang bebas. Vanadium...