GoY || 54

500 55 55
                                    

" One... two... three...
And that's how the magic works."

-Ghost of You-

♪ 54 ♪


















👻🍂👻















Semua orang menyukai penerbangan dengan pesawat. Ya, hampir semua orang, termasuk Vanadium. Dia begitu antusias dengan penerbangannya kali ini. Dia duduk di dekat jendela, dengam Calum disebelah kirinya lalu Harry disebelah Calum.

Gadis itu tak henti-hentinya mengukirkan senyuman di wajahnya. Meski dia tak yakin dengan apa yang akan dia hadapi ketika sampai di London nanti. Satu hal yang membuat Vana sangat yakin adalah, dia tahu bahwa dia akn bertemu dengan Ashton. Dia percaya itu akan terjadi.

"Ngantuk?" bisik Calum ketika menangkap gadis itu beberapa kali menguap. Ya, karena kurang tidur semalam dan dia harus bangun pagi-pagi tadi, maka otomatis gadis itu dilanda kantuk yang berat saat ini.

Vana tak menjawab dan hanya menganggukkan kepalanya. Tanpa menunggu aba-aba, Calum langsung menarik pelan kepala gadis itu agar bersandar di pundaknya. Calum mengusap-usap pelan puncak kepala gadis itu hingga akhirnya dia benar-benar terlelap. Bagi Calum, melihat Vana tertidur di bahunya dan dalam dekapannya seperti ini, merupakan hal yang sangat dia sukai. Karena demi apapun Calum masih memiliki perasaan pada gadis ini.

Dan untuk menemani dia ke London menemui Ashton, sejujurnya di dalah hati kecil lelaki itu, dia tidak setuju. Tetapi demi kebahagian Vanadium, dia merekalakan hati kecilnya teriris asal bisa melihat senyum terukir lagi di wajah gadis yang dia sayangi.

"Dia tidur?" tanya Harry yang mengintip dari pundak Calum.

Cal menoleh dan tersenyum tipis, "dia lelah. Dia bertualang hebat beberapa hari kemarin."

"Awal petualangannya baru akan di mulai, Cal."

Calum menatap Harry bingung ketika menangkap nada serius pada perkataannya tadi. "Abang ngomong apaan, Bang?"

Harry menghela nafasnya. "Vanadium sebenarnya dalam masalah, Cal. Kita datang ke London, sama aja mengantarkan Vanadium, untuk mendapatkan orang lain."

Alis Calum bertaut, dia tak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Harry. "Maksudnya gimana dah, Bang?"

"Cal. Asal lo tahu, kejadian ini sebenarnya sudah di ramalkan sejak dulu. Dan gue gak nyangka kalau Vanadiumlah gadis yang ada di dalam ramalan itu."

"Ramalan lo bilang, Bang?" tanya Calum. "Maksudnya semua kejadian ini ada hubungannya dengan dunia sihir?"

"Iya. Kurang lebih begitu. Dan kalung yang di pakai Vanadium itu," kata Harry sambil menunjuk ke arah kalung Vana. "Adalah kalung yang memang mengandung unsur sihir. Entah kenapa gue yakin itu."

"Lalu, tujuan kita yang sebenarnya ke London ini apa, Bang?"

Harry menghela nafasnya, menyisiri helaian rambutnya dan berharap hal itu dapat mengurangibrasa frustasinya. "Kita kesana, buat ngebebasin Ashton, dan juga buat Vanadium sadar kalau apa yang dia lakuin selama ini itu salah."

Alis Calum bertaut, "ngebebasin Ashton? Lo bercanda, Bang?"

"Cal. Lo inget kan dengan cerita gue malem itu?" Calum menganggukkan kepalanya. "Tubuh Ashton masih terperangkap disana, dan bagaimanapun caranya, kita harus bebasin Ashton dari percobaan gila tante dan mamanya."

Ghost of You •• IrwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang