GoY || 30

416 69 40
                                    

“ Cinta bisa bikin orang gak bisa bedain mana yang bener dan salah. Apalagi jika lo terlalu muda untuk kenal cinta. ”

—Ghost of You—





♪30♪







"Cal, kuy kantin!" Luke menepuk pundak Calum, membuatnya terbangun dari tidurnya. Iya, Calum tidak memerhatikan pelajaran dari tadi pagi.

Cal membuka matanya lalu mengedarkan pandangan, mencoba mencari dimana Vanadium. "Vana mana?" tanyanya.

"Keluar sama Oliv. Gak tahu kemana," jawab Luke.

Sesuatu di dalam diri Calum menjadi bersemangat. "Mereka berdua udah baikan?" tanyanya antusias.

"Enggak tahu, sih. Tapi tadi Oliv ngobrol bentar sama Vana, terus mereka berdua jalan ke luar." Luke menarik Calum untuk berdiri. "Kuy kantin!"

Calum akhirnya menurut pada Luke. Dia tak melihat Michael, dan tak berniat menanyakan dimana lelaki itu pada Luke. Jujur, Calum masih merasa sakit hati dengan perlakuan Michael tadi.

Ketika mereka sampai di kantin, pertanyaan Calum terjawab dengan sendirinya. Michael sedang duduk bersama Nash dan kawan-kawan. "Gue duduk disini, ya," kata Calum pada Luke yang berjalan memesan makanan.

Memang aneh jika seseorang seperti Calum merasa sepi di tengah keramaian seperti ini. Tapi inilah yang terjadi. Dia mengedarkan pandangannya, lagi, berharap dia bisa melihat Vanadium di sekitar sini. Namun hasilnya nihil.

"Nih, buruan makan. Ntar masuk." Luke duduk di depan Calum setelah menyerahkan semangkuk somay.

"Tumbenan lo traktir gue," kata Calum.

"Sekali-sekali." Luke tertawa kecil. "Oh iya, lo ada masalah sama Mike?"

Calum menatap Luke sesaat, lalu kembali pada makanannya. Dia sudah menduga jika Luke mentraktirnya ini ada maksud tersendiri. "Iya. Biasa, tadi gue ditonjok sama Mike."

Luke menghela nafasnya, "gara-gara apa? Vana?"

Calum mengangguk pelan, "gue gak ngerti Luke. Sebenernya kita ini kenapa. Tahu gak sih lo kalau gue selalu di teror akhir-akhir ini?"

"Hah? Diteror gimana, Cal?"

Calum pun menceritakan semua yang terjadi dengannya. Mulai dari pertama hingga apa yang baru saja terjadi pagi ini. Dia tak sanggup lagi jika harus menunggu bercerita pada orang lain.

Mungkin Michael benar, tak seharusnya mereka menunggu Vana sendiri yang memberi tahu.

"Lah, kok semuanya jadi serem gini, ya?" respon Luke begitu Calum selesai bercerita.

"Gue beneran gak ngerti, Luke. Lo tahu, kan, ini semua pasti ada hubungannya sama dunia lain."

Alis Luke bertaut, "hantu maksud lo?"

Calum mengangkat bahunya. "Well, siapa tahu, kan?"

Luke menimbang sebentar, seperti ada yang dia pikirkan. Dia mengunyah makanannya sepelan mungkin. Lalu tiba-tiba matanya berbinar. "Denger Cal, gue dulu emang gak percaya sama hal gituan. Tapi setelah waktu itu gue sama Michael liat sendiri, gue mulai percaya."

"Nah! Jadi, menurut lo kita harus gimana?"

"Gue gak tahu juga. Tapi, coba kita pikirin lagi." Luke membuka minumnya. "Semua masalah ini bermula karena perubahan sikap Vana ke kita, kan? Dan sikap Vana berubah sejak dia masuk ke gudang belakang. Dan lo inget, tentang misteri gudang belakang sekolah kita yang pernah lo ceritain dulu?"

Ghost of You •• IrwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang