peduli?

37 5 28
                                    


    Entah kenapa luki ingin mencari keberadaan mila. Gadis yang dulu tidak pernah ia pedulikan. Gadis yang tak pernah ia lirik sekalipun. Kini luki merasa khawatir dengan gadis itu. Semenjak tadi ia tidak terlihat membuat luki merasa ada yang aneh.

Luki pergi menuju kelas Xipa1. Ruang kelasnya dan juga mila. Namun mila tidak berada di situ.

"Lo lihat mila gak,"tanya Luki pada seorang perempuan teman kelasnya.

"Gak tuh, daritadi Mila belum ke kelas. Mungkin dia di lapang,"jawabnya langsung pergi.

"Kemana sih tuh orang. Ngilang kemana coba,"tukas luki bingung.

Luki menyusuri semua koridor sekolah. Namun ia tidak melihat keberadaan gadis itu. Hingga ia berada di koridor belakang sekolah luki tidak menemukannya. Ia pun beristirahat sejenak sambil menyender pada sebuah tembok.

****
Sementara Mila hanya bisa terduduk di lantai gudang. Ia kelelahan setelah berteriak. Namun tetap saja belum ada yang bisa menolongnya untuk membukakan pintu gudang yang terkunci. Mila tiba-tiba terpikir sesuatu saat melihat  jendela kaca yang pecah di gudang itu. Jendela itu berada agak jauh dari pintu gudang.

"Mungkin aku bisa minta tolong lewat jendela yang pecah itu. Aku nyakin pak Didi(tukang kebun sekolah) sedang membersihkan bagian belakang gudang," Mila pun beranjak mendekati jendela itu.

"Aduh...jendelanya tinggi banget lagi,"

Mila pun melihat kursi yang sudah agak rusak. Dia pun mengambilnya dan mendekatkannya tepat di bawah jendela itu. Karena tinggi badannya belum juga sampe. Dia kemudian mengambil beberapa kardus yang sudah tidak terpakai. Dan menumpuknya di atas kursi tadi.
Mila pun menaikinya. Kemudian menegok ke arah jendela yang kacanya sudah pecah. Namun  masih terdapat kaca yang menancap.

"Duh. Pak Didi gak ada lagi. Halamannya juga udah bersih. Sepertinya pak Didi sudah membersihkannya pagi-pagi. Gimana ini. Aku gak mungkin keluar lewat sini, jendelanya aja kecil banget,"ucap Mila putus asa.

Tiba-tiba kursi yang dinaiki Mila goyang karena memang sudah rapuh. Akhirnya kursi itu Ambruk karena tidak dapat menahan beban Mila. Mila pun terjatuh.

"Aaaaaaa," Dengan Spontan Mila berteriak keras saat terjatuh.

Tubuh Mila agak keras terjatuh ke lantai. Telapak tangannya mengenai serpihan kaca pecah yang ada dilantai membuat telapak tangannya berdarah. Kakinya pun terkilir karena tadi sempat menahan agar tidak jatuh.

"Duh...,"Mila meringis kesakitan.

****
"Suara apa tuh, kayaknya suara orang dari gudang itu," Luki mendekati gudang yang tak jauh dari tempat ia berdiri tadi.

"Hei..apa ada orang di dalam,"Luki mengetuk-ketuk pintu gudang.

"Ada..tolong saya. Saya terkunci,"Mila berteriak ditempat ia terjatuh. Setelah mendengar suara seseorang yang  mengetuk pintu gudang.

Luki tanpa pikir panjang langsung mendobrak pintu gudang. Akhirnya setelah beberapa kali mendobrak pintu gudang pun terbuka.
Luki sangat terkejut melihat Mila terduduk di dalam gudang itu.
Tanpa pikir panjang Luki langsung menghampiri Mila.

"Lo disini ngapain Mil?,"tanya Luki.

"Gue tadi..,"ucapan Mila terhenti saat Luki secara tiba-tiba langsung menggendongnya ala bridal style. Mila tak bisa berkata apapun. Ia sangat terpukau menatap wajah cowok yang menggendongnya itu. Mila menatap wajah Luki yang terlihat sangat khawatir. Jantungnya berdebar kencang menatap luki sangat dekat.

Care ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang