Stasiun

33 4 0
                                    

Jangan lupa
Vote and comment🌟

Jangan siders ya guys🙅

Happy reading💛

Luki menulis sesuatu di kertas dengan sangat serius. Setelah kertas itu terpenuhi oleh aksaranya barulah ia memasukkan kertas itu ke dalam kotak agak panjang berukuran sedang yang terbungkus kertas kado dan pita di atasnya.  Tak lama Ardan datang menghampiri kamar adiknya itu.

"Ki. Udah siap? Ayo semua udah pada nunggu! Cepetan!" Titah Ardan.

"Iya," jawab Luki sambil memasukkan kotak itu ke dalam tas punggung yang ia pakai. Kemudian ia turun ke bawah untuk menemui keluarga yang lain.

Semua barang-barang yang telah dikemas rapi oleh Luki dimasukkan ke dalam mobil papanya. Sedangkan ia berangkat dengan menggunakan mobil Ardan bersama dengan si kecil Atra. Mobil keduanya pun melaju di pagi buta agar tidak terlambat menuju stasiun kereta api.

                               ***

Sinar matahari telah menyinari bumi di pagi hari yang cerah ini. Seorang gadis baru saja selesai sarapan bersama ayah dan ibunya. Ketika ia ingin membantu ibunya mencuci piring tiba-tiba pintu rumahnya terketok. Mila pun berjalan menuju pintu untuk mengetahui siapa yang mengetuk pintu rumahnya.

"Loh...kok kalian. Tumben? Ayo masuk!" Mila sedikit kaget dengan kedatangan teman-temannya, Haira, Nia, Andi, Dani, dan juga Reyhan bersama Hilya.

"Gak usah Mil, kita gak butuh banyak waktu!" Seru Haira.

"Kamu sekarang harus cepetan siap-siap! Kamu harus ikut kita semua!" Nia ikut berseru.

"Duh...kalian ini kenapa sih, ikut kemana sih?" Tanya Mila dengan sangat keheranan.

"Ke stasiun kereta api Mil!" Jawab Andi.

"Mau ngapain??"

"Luki akan berangkat ke Jogja hari ini dengan menggunakan kereta api!" Jawab Reyhan pelan-pelan.
Mila terdiam sejenak mendengar semua itu. Kemudian tak lama ia masuk ke rumahnya. Ia meminta izin pada kedua orang tuanya untuk pergi bersama teman-temannya. Tak lama ia pun keluar dan berkata,"Ayo!"
Teman-temannya seketika itu tersenyum karena Mila mau diajak menemui Luki, mereka Kira Mila akan bersandiwara agar tidak ingin menemui Luki. Namun ternyata dugaan mereka salah.

Mereka pun berangkat bersama menggunakan mobil Reyhan, sedangkan Andi dan Dani menggunakan satu motor. Mila yang duduk di depan terlihat sangat gelisah.

"Rey,bisa gebut dikit gak? Cepetan dong Rey, aku takut kalo kita terlambat!"

"Iya...Mil, ini juga udah cepet. Kamu sabar oke. Aku yakin kita gak bakal telat!" Reyhan dengan tangan satunya  memegang tangan Mila erat sedangkan tangan satunya lagi memegang setir mobil. Tampak rasa cemburu dirasakan Hilya yang duduk di belakang bersama Nia dan Haira ketika melihat semua itu. Namun ia pun tak bisa marah ataupun melarang karena ia juga hanya sekedar teman Reyhan.

Kecepatan laju mobil Reyhan sangat cepat melesat di jalan raya. Namun kecepatan itu mulai melambat karena jalan yang tadinya lenggang sekarang menjadi macet.

"Kayaknya di depan ada mobil mogok," seru Haira.

Mila melepaskan sabuk pengaman dan membuka pintu mobil untuk keluar. Reyhan pun langsung ikut keluar.

Care ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang