Waktu terasa cepat berlalu. Matahari mulai bergerak ke arah barat. Dan Rumah pun menjadi hal yang dituju sekarang bagi beberapa siswa.
Mila pun mencari keberadaan seseorang yang telah membuat janji dengannya. Hingga pada koridor sekolah ia berhasil menemukan seseorang itu.
"Gin?"
"Eh...Mil. Duduk!" Jawab Gina.
"Maaf telah mengganggu waktu kamu. Tapi ada satu hal yang ingin aku tanyakan sama kamu," ucap Gina mulai serius. Begitu pun Mila yang juga memasang wajah penuh tanya.
"Kamu ada hubungan apa sama reyhan?"
Mila tersenyum sekaligus menahan tawa. Namun pertanyaan yang dilontarkan oleh Gina membuat Mila tak sanggup menahan tawanya.
"Hahaha..."
Ekspresi heran pun kini terlihat pada wajah cantik gadis itu.
"Menurut kamu ini lucu?" Gina mulai tampak kesal.
"Ehh...sorry! Gak maksud aku, jadi gini aku sama Reyhan itu cuma temenan dan gak lebih dari itu."
"Tapi kalian akrab banget?"
"Duh...Gin. Yang akrab pun belum tentu punya hubungan spesial, kita akrab karena kedekatan layaknya seorang teman."
"...."
Setelah tak mendapat jawab dari Gina, Mila kembali berucap, "Gin..Kamu gak usah khawatir. Aku yakin Reyhan gak mungkin mengecewakan cewek secantik kamu."
"Tapi sampai sekarang kedekatan kita belum jelas."
"Oh ya? Kalo gitu aku mungkin bisa bantuin kamu!" Saran Mila.
"Yang bener?"
"Iya, tapi aku gak janji..."
"Iya, aku ngerti kok Mil."
****
Hari berikutnya suasana begitu panas ditambah dengan materi pelajaran yang susah dimengerti membuat kepala sebagian murid mungkin mengeluarkan asap. Itu pun yang dirasakan Mila.
Bel tanda istirahat pun berbunyi membuat semua murid langsung bergegas menuju kantin. Begitu pun dengan Mila dan kedua temannya, Nia dan Haira.
Namun saat tengah duduk menunggu pesanan makanan, Mila melihat Reyhan sedang duduk sendiri di salah satu meja kantin. Ia pun berpikir mungkin ini waktu yang tepat untuk berbicara perihal Gina pada Reyhan. Ia pun meminta izin pada kedua temannya untuk menemui Reyhan. Setelah itu ia beranjak menuju tempat Reyhan.
"Rey!"
"Hey, Mil!"
"Gue mau ngobrol bentar sama lo?"
"Oh...Tumben lo ngajak gue ngobrol?" Reyhan heran.
"Gimana sih perasaan lo ke Gina,Rey?" ucap Mila tanpa basa-basi.
"Lo kok tanya itu sih?" Reyhan sedikit tertawa.
"Ya gue pengen tau aja! Kan kalian lagi deket nih, masa sampai sekarang lo belum juga nembak dia? Bisa-bisa lo keduluan orang lagi!"
"Kalo gue nembak dia mati dong!" Canda Reyhan.
"Ih.... Gue serius!" Mika memukul pelan tangan cowok yang selalu mengajaknya bercanda itu.
"Kenapa sih tiba-tiba lo pengen tau hubungan gue sama Gina? Jangan-jangan lo cemburu ya?" Selidik Reyhan.
"Ih...geer banget! Gue cuma gak mau aja Gina di-PHP in sama cowok kayak lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Care ✔
Teen Fiction#8 peduli 13-06-2019 "Rasa itu hadir tanpa alasan untuk dipertanyakan." "Dasar kutu buku!" Sinis Luki. "Lah ... terus apa masalahnya?" Mila kembali sinis. "Masalahnya gue bosen liatin lo yang terus aja baca buku. Sumpek!" ledek Luki. "Lo ngomong gi...