Berlalu

32 4 0
                                    

Jangan lupa
Vote and comment🌟

Jangan siders🙅

                   Happy reading💛

"Luki!!!" Teriak Mila yang masih berusaha mengejar kereta. Namun ternyata seberapa pun ia berusaha untuk mengejar kereta tetap saja ia tak bisa mengejar laju kereta yang sangat cepat itu.

"Luki!!" Isak tangis mulai terdengar dari mulut Mila. Datang seseorang yang berdiri di depan gadis yang terus tertunduk menangis. Mila mendongak melihat kehadiran seseorang.

"Kamu pasti Mila?" Tanya cowok itu saat mereka telah duduk.

Mila dengan heran menjawab,"I-ya. "

"Oh...iya. Kenalin saya Ardan, kakaknya Luki!"

"Kakak? Lu-kinya mana?"

"Seperti yang kamu tau. Keretanya udah pergi!"

"Kok..kakak?"

"Saya memang tidak ikut karena saya masih punya urusan di sini."

Mila mengangguk perlahan. Ia pikir Luki juga masih berada di sini.

"Oh..iya. bagus deh saya ketemu kamu di sini. Ini untuk kamu, sebelum Luki berangkat dia nitip ini untuk di kasih ke kamu," Ardan memberikan kotak kepada Mila.

                                ***

"Hilya? " panggil Reyhan saat sudah tiba di rumah gadis itu.

"Maaf Rey, kalo mau ngobrol nanti aja ya, aku cape nih! " Jawab Hilya berbohong.

"Hilya, please.  Aku mau ngomong sebentar sama kamu tentang kamu dan aku, tentang kita!" ucap Reyhan penuh harap.

"..." Hilya terdiam, topik pembicaraan yang selalu membuatnya berdebar yaitu tentang dia dan Reyhan.

"Aku suka sama kamu, dan aku ingin kita bisa memiliki hubungan lebih dari teman. Kamu mau kan jadi pacar aku?" Reyhan memegang kedua tangan Hilya dan menatap mata gadis itu.

Namun Hilya melepaskan genggaman tangan Reyhan.  "Kamu serius? Aku cuma gak mau kamu nyesel Rey." Hilya tak berani menatap Reyhan.

"Apa maksud kamu?" Reyhan kebingungan.

"Sederhana, Luki dan Mila udah putus kan? Itu artinya kamu punya kesempatan untuk bisa deket lagi sama Mila," jawab Hilya lirih.

"Asal kamu tau, Mila itu gak pernah punya rasa sama aku dan aku juga sudah melupakan rasa itu. Dulu memang aku kira aku gak bakal bisa lupain dia, tapi ada seseorang yang bisa membuat aku melupakannya dan aku merasakan cinta yang sesungguhnya, dan orang itu adalah kamu Hilya."

"Tapi kenapa tadi kamu masih terlihat sangat peduli sama dia? Itu artinyakan kamu masih...."

"Apa aku salah Hil, bila peduli sama temen aku sendiri? Hilya please.. Percaya sama aku. Aku sayang sama kamu, aku akan kasih kamu waktu untuk jawab semuanya Hil. Kalo kamu emang gak suka sama aku bilang aja Hil, jangan buat aku terlalu berharap sama kamu. Tapi aku mohon kita masih bisa temenen kan?" Reyhan beranjak pergi.

Care ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang