"Ibu tidak habis pikir sama kalian. Kenapa kalian ribut seperti tadi? Masalahnya apa sehingga kalian harus cambak-cambakkan seperti tadi. Kalian tidak malu apa dilihatin semua orang,"ucap Bu Riri memarahi mereka."bu. Ini salah mereka berdua. Mereka yang mulai duluan. Saya tidak terimalah sahabat saya Mila di dorong gitu aja."
"Eh lo jangan fitnah ya. Bu jangan percaya sama ucapan mereka. Mereka itu bohong bu. Lagian saya mendorong mila karena gak sengaja kok. Milanya aja yang lemah dan cengeng. Terus si haira malah datang marah-marah gak jelas sama saya dan sila,"bela Gina.
"Lo jujur dong sama bu riri jangan bohong gitu,"ucap haira kesal.
"Kita jujur kok, lo kali yang bohong,"Sila ikut membela diri.
"Kok kalian malah memutar balikkan fakta sih. Seolah Aku sama haira yang salah,padahal kalian yang mulai duluan. Dasar licik,"Mila tak terima atas pengakuan mereka berdua yang menyimpang dari kebenaran.
"Sudah. Kalian malah ribut disini lagi. Sekarang biar adil kalian berempat akan ibu hukum,"tegas bu riri.
"Lho bu. Kita berdua gak salah. Mereka aja bu yang ibu hukum,"Sila kembali membela diri yang kemudian mendapat anggukan dari Gina.
"Keputusan ibu untuk menghukum kalian ini sudah bulat dan gak bisa diganggu gugat. Lagian diantara kalian semua gak ada yang benar. Semuanya salah. Karena kalian berani ribut di lingkungan sekolah,"
"Sekarang Mila sama Haira bersihkan gudang sekolah yang ada di belakang sekolah,rapikan sampai tertata barang-barangnya,"
"Hahaha,mampus lo,"ledek Sila berbisik.
"Dan Gina sama Sila bersihkan WC perempuan sampai bersih dan wangi. Dan Buang sampah yang ada di taman belakang,"tegas bu Riri.
"Hahh..gak salah bu, kok kita berdua disuruh bersihin wc sih?" Protes Gina dan Sila.
"Hahaaaa...mampus lo. Disuruh bersihin wc,"ledek Haira pada sila dan Gina.
"Apaan sih lo,"Sila memanyunkan bibirnya.
"Bu. Ayolah jangan suruh kita bersihin wc bu. Ini gak adil dong bu. Mereka enak cuma bersihin gudang. Lah kita?"protes Gina lagi.
"ibu sudah mengambil keputusan. Dan menurut ibu ini sudah adil,"
"Adil darimana bu?"ucap sila.
"Tadi kalian berani memprotes ibu saat ibu akan memberikan hukuman. Karena kalian berdua merasa tidak bersalah. Sementara Mila dan Haira tidak memprotes ibu untuk memberikan hukuman pada mereka. Ibu berpikir untuk meringankan hukuman mereka dengan hanya membersihkan gudang,"Bu Riri menjelaskan.
"Tapi bu...,"
"Sudah. Bila kalian masih protes ibu akan menambahkan lagi hukuman kalian berdua. Kalian mau ibu tambah hukumannya?,"ucap Bu Riri dengan tegas.
"Gak-gak mau bu,"tukas Gina.
"Ya sudah sekarang lakukan,"perintah bu Riri.
"Iya bu,"jawab Gina dan sila sembari keluar.
"Makasih ya bu. Ibu udah sedikit meringankan hukuman kami. Makasih banyak bu,"ucap Mila
"Iya. Tapi lain kali jangan pernah sekali lagi kalian bikin ribut!,"ucap bu Riri dengan tegas.
Mila dan haira hanya mengangguk.
"Ini kunci gudangnya. Tata barang-barang yang ada disana jangan sampai berantakan. Sana lakukan perintah ibu sekarang,"tegas bu Riri lagi.
"Bu. Saya boleh izin gak. Kan sekarang ada acara Porak(pekan olahraga antar kelas). Dan saya ikutan tanding vollyball bu sama temen-temen. Jadi nanti saya minta izin untuk meninggalkan dulu hukuman dari ibu,"tanya Haira hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Care ✔
Fiksi Remaja#8 peduli 13-06-2019 "Rasa itu hadir tanpa alasan untuk dipertanyakan." "Dasar kutu buku!" Sinis Luki. "Lah ... terus apa masalahnya?" Mila kembali sinis. "Masalahnya gue bosen liatin lo yang terus aja baca buku. Sumpek!" ledek Luki. "Lo ngomong gi...