Jangan lupa
Vote and comment🌟Jangan siders 🙅
Happy reading💛
Di pagi yang cerah, sinar mentari masuk melalui celah-celah jendela kamar yang baru ditempati oleh seorang gadis bernama Mila itu. Ia kini membuka matanya perlahan saat menyadari sinar mentari mulai hadir.
Ia langsung terbangun dan menyadari bahwa semalam ia berada di rumah sakit. Dan ya, ia ingat bahwa ia jatuh pingsan disana. Tak lama kemudian, ibunya datang bersama kakaknya menemui Mila di kamarnya.
"Mil?"
Mila langsung memeluk ibunya dan berkata sambil mengeluarkan air mata,"Luki, mah. Luki!"
"Mil, di luar ada Reyhan dan seorang cewek bernama Hilya, mereka nunggu kamu!" Ucap Kakaknya.
Mila langsung bergegas ingin keluar namun kak mawar mencegahnya. "Lebih baik kamu mandi dan ganti baju."
"Tapi Kak Mawar Aku......"
"Betul kata kakakmu, lagipula mereka ditemani ayah dan kakka iparmu, Reno di teras," ujar Ibunya menyela perkataan anaknya itu. Mila pun menuruti perintah ibunya, meskipun hatinya sebenarnya ingin cepat-cepat menemui Reyhan dan Hilya untuk sekali lagi menanyakan keadaan Luki.
Setelah ia bersiap, Mila langsung diminta memakai dress panjang berwarna hitam dengan tali pita di pinggang berwarna kuning.
"Kak, kenapa aku harus berdandan seperti ini, aku ingin mencari keberadaan Luki! Aku gak tau apakah ia masih hidup atau tidak!" Isak tangis kini mulai terdengar dari Mila.
"Mil, udah dong jangan nangis terus. Kamu harus yakin bahwa tuhan akan selalu memberikan yang terbaik untuk hambanya. Kamu juga harus yakin bahwa ia baik-baik aja!" Mawar langsung memeluk erat, memberikan kekuatan pada adiknya itu. Kemudian ia mengantarkan adiknya ke Teras Rumah untuk menemui kedua temannya itu.
Mila pun pergi bersama Reyhan dan Hilya menggunakan mobil milik Reyhan.Mobil itu melaju di tengah jalanan Kota Yogyakarta yang masih terlihat lenggang karena hari masih pagi. Mila duduk di belakang menatap luar kaca mobil, termenung.
Setelah sekitar 30 menit menempuh perjalanan tibalah mereka di sebuah taman bunga.
"Rey, kenapa kita ke sini? Bukannya kalian mau bawa aku ke tempat Luki?" Ujar Mila keheranan saat sudah turun dari mobil bersama Hilya dan Reyhan yang juga berada di belakangnya.
"....."
Mila menoleh ke belakang setelah tak mendapat jawaban dari kedua temannya itu.
"Reyhan? Hilya? Kalian kemana?" Panggil Mila saat tak melihat mereka berdua di belakangnya.
Mila menengok ke sekitar taman itu, namun ia tak menemukan siapapun. Dengan hati-hati ia melangkah menuju jalan taman itu. Ia melihat sekeliling taman yang di kelilingi banyak bunga. Datang seseorang memberikan buket bunga kepadanya.
"Maaf, Mba. Bunga ini dari siapa ya?" Tanya Mila keheranan.
"Maaf saya gak boleh ngasih tau!" orang itu langsung melangkah pergi.
Mila masih bingung. Namun ia teringat akan hal serupa yang ia alami saat ini. Dan ia menemukan kertas bertuliskan.
I will always care for you, Mila Maudia Rayini.
Ia benar-benar sangat mengingat tulisan itu ditambah lagi bunganya sama persis dengan ia terima saat perpisahan sekolah. Dan entah siapa yang mengirimnya, ia tak pernah tau.
"Mila!"
Seketika itu Mila menengok ke belakang asal suara yang memanggil dirinya. Ia terkejut bukan main karena ternyata itu adalah orang yang selama ini ia cari dan khawatirkan dari kemarin.
"Luki!!" Seketika bunga yang dipegang Mila jatuh karena melihat orang yang selama ini ia rindukan.Air mata menetes tanpa permisi dari gadis itu. Mila menatap Luki dengan lekat memastikan bahwa itu benar-benar orang yang dia cintai. Mila menyentuh wajah tampan cowok itu, memastikan bahwa ini benar-benar nyata.
Sementara Luki, Saat tangan mungil milik Mila menyentuh wajahnya, ia pun mengenggam tangan gadis itu dan menatap mata yang berbinar sama halnya dengan matanya. Tak lama Luki memeluk gadis yang sangat ia rindukan dengan mata yang terlihat mengeluarkan air mata. Ya, tentu saja air mata bahagia dan haru karena kini ia bisa bertemu dengan gadis itu.
Mila terdiam, kemudian membalas pelukan Luki dengan erat. Isak tangis terdengar sangat keras dari gadis itu.
Nampak Luki melepaskan pelukannya untuk menyeka air mata Mila.
"Mil, maaf!" Terdengar suara khas dari Luki dengan air mata yang tak bisa ia sembunyikan.
"Kamu..jahat, Ki. Jahat.. Jahat..!" akhirnya Mila bisa mengatakan itu karena mulutnya tak bisa berkata apapun karena tangis harunya itu. Luki pun menarik Mila kembali ke pelukannya.
"Duh.. Terharu lihat mereka kayak gitu, " ucap Andi yang menyender pada Haira yang kini menjadi pacarnya itu. Tentu saja semua teman-temannya menyaksikan pertemuan kedua pasangan itu karena mereka lah yang telah mengatur dan merencanakan semua itu. Nampak semua juga ikut terharu melihatnya.
"Ki, kamu baik-baik aja kan? Katanya kamu.. " akhirnya Mila mampu bersuara. Dan kini matanya tertuju pada perban yang menempel pada sebelah kiri dahi cowok itu.
"Aku baik-baik aja, Mil. Dan soal koma, itu semuanya gak nyata," Luki menjelaskan dengan hati-hati.
Mila nampak heran dan kebingungan. "Maksud kamu?"
"Jadi tentang Luki yang koma cuma drama aja. Kita semua yang merencanakan semuanya," Haira mengambil alih untuk menjelaskan kepada sahabatnya itu.
"Gila.. Ya kalian. Kalo aku mendadak jantungan gimana? " Mila benar-benar kesal.
"Tapi Mil, gak semuanya bohong kok, Luki beneran kecelakaan kok, ya gak Bro, " Reyhan ikut menjelaskan agar kekesalan Mila mereda.
Mila hanya cemberut dan diam. Namun kemudian Luki berbicara dengan mendekat ke telinga Mila. "Sampai segitunya? Kenapa? Karena kamu udah cinta mati ya sama cowok yang ganteng ini. "
Sontak Mila langsung tersipu malu dengan ucapan cowok itu. Kesalnya pun hilang seketika. Ia memang sangat rindu pada semua ucapan Luki. Dan akhirnya ia bisa mendengarnya kembali.
"Duh..kayaknya langsung kena panah Luki nih, keselnya langsung ilang gitu, " Nia menggoda sahabatnya itu.
"Apaan sih kalian! " Mila langsung memeluk kedua sahabatnya itu.
"Makasih loh kalian berhasil bikin aku khawatir setengah mati," sindir Mila pada semua temannya sembari merangkul kedua sahabatnya.
***
Gimana nih ceritanya...
Semoga tidak mengecewakan kalian...Jangan lupa vote and commentnya... Aku butuh banget dukungan dari kalian.. 💝
Dan tungguin part terakhir dari cerita ini... 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Care ✔
Fiksi Remaja#8 peduli 13-06-2019 "Rasa itu hadir tanpa alasan untuk dipertanyakan." "Dasar kutu buku!" Sinis Luki. "Lah ... terus apa masalahnya?" Mila kembali sinis. "Masalahnya gue bosen liatin lo yang terus aja baca buku. Sumpek!" ledek Luki. "Lo ngomong gi...