Malam minggu yang sunyi hanya ditemani suara hujan yang deras.
Mila berbaring di tempat tidurnya sambil mendegarkan musik kesukaannya. Tiba tiba handphonenya berdering. Dan Ternyata Haira menelponnya."Halo Ra, ada apa? Tumben kamu nelpon?"
"Besok kamu ada acara gak?" tanya Haira.
"Mmm ... nggak ada. Emangnya kenapa?" jawab Mila.
"Anter aku yuk ke toko buku besok, please," tukas Haira memohon.
"Oke, aku anter kamu, lagi pula bosen dirumah besok kan hari minggu," ucap Mila
"Besok aku jemput jam setengah sepuluh, ya, Mil. Bye." Haira pun mengakhiri sambungan teleponnya.
****
Keesokan harinya dengan suasana cukup cerah. Mila dan Haira pun melaju ke sebuah toko buku.
Sesampainya di sana Haira langsung menuju ke rak buku yang berisikan buku-buku komik. Sedangkan mila langsung menuju ke rak sebelah yang terhalang dua rak komik yang sedang Haira pilih. Rak itu berisi buku-buku novel.
Saat sedang memilih novel. Ia melihat seseorang yang sangat ia kenal bahkan ia kagumi, dia adalah Luki Andrian.
Tiba tiba luki menoleh ke arah Mila yang sedari tadi memperhatikannya.
Mila sontak kaget dan langsung pergi menuju rak sebelah"Aduh ... bego-bego! Kenapa coba malah liatin dia mulu." Mila mengerutuki dirinya sendiri.
Saat sudah terlihat aman Mila pun berniat untuk menemui temannya.
Saat Mila berbalik menuju ke arah Haira, ia sangat terkejut di hadapannya ternyata ada luki yang memasang wajah serius. Mereka bertatapan beberapa detik."Hai...." Tengan gugupnya mila memulai pembicaran sambil tersenyum manis.
"Ngapain lo tadi keliatin gue terus?" tanya luki dengan sinisnya.
"Hah? Apaan sih, siapa coba yang ngeliatin," jawab Mila berbohong.
"Udah ah gue mau pergi," Mila pun berlalu pergi meninggalkan luki
Menuju kasir. Sedangkan Luki hanya menggeleng-geleng pelan.Saat di kasir untuk membayar buku yang dibeli, ia kembali bertemu dengan Luki yang berada tepat di sebelahnya. Mereka tidak mengatakan apapun. Mereka saling diam seperti tak saling mengenal. Tak lama, Luki pun pergi meninggalkan toko buku tersebut.
"Ihh ... tuh cowok jutek, galak,ngeselin lagi," ucap mila sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Tapi suka kan Mil." Haira menepuk pundak Mila sambil tertawa.
"Iya sih," jawab Mila dengan polosnya.
"Makannya kalo suka sama cowok itu diungkapin jangan dipendem mulu! Kan sakit jadinya." Nasihat Haira pada temannya itu.
"Sendirinya? Emang berani?" sindir Mila.
"Ya ... be-rani," jawab Haira tersenyum.
"Ya udah, berani gak nembak Andi sekarang?" Tantang Mila.
"Ih ... kok si Andi sih?" jawab Haira heran.
"Ahh ... jangan pura-pura. Kamu pasti suka kan sama dia?"
"Nggak. Amit-amit deh suka sama tuh anak."
"Jangan gitu, nanti jodoh loh. Benci bisa jadi cinta tau!" ledek Mila.
"Ih ... apaan. Udah ah mending pulang." Haira langsung berlalu pergi. Namun Mila masih senyum-senyum sendiri karena ia melihat ekspresi sahabatnya itu salah tingkah.
Salam,
MiRhyni

KAMU SEDANG MEMBACA
Care ✔
Fiksi Remaja#8 peduli 13-06-2019 "Rasa itu hadir tanpa alasan untuk dipertanyakan." "Dasar kutu buku!" Sinis Luki. "Lah ... terus apa masalahnya?" Mila kembali sinis. "Masalahnya gue bosen liatin lo yang terus aja baca buku. Sumpek!" ledek Luki. "Lo ngomong gi...