Don't forget💞
.
.
.
Vote
And
CommentHappy reading💛
Tiga minggu berlalu,libur telah berakhir. Ini saatnya semua murid kembali pada sekolahnya yang mungkin akan berbeda dan bertemu teman sekelas yang baru dan suasana yang mungkin akan berbeda.
Mila kini sudah menjadi Kelas XI. Ia melihat mading yang tertempel pembagian kelas bagi seluruh siswa. Dulu ia duduk di kelas X IPA1 dan kini di kelas XI pun tak ada bedanya. Iya, namanya terdaftar dalam absen di kelas XI IPA1, itu berarti ia kembali berada dalam IPA1 yang membedakan mungkin kini ia sudah menjadi kakak kelas bagi kelas 10 sekaligus adik kelas bagi kelas 12.
Yang tak pernah ia sangka. Ia kembali satu kelas bersama Luki Andrian. Ia lumayan senang tapi sebenarnya ia ingin menghilangkan rasa itu, tapi ini akan sulit baginya bila ia sekelas lagi dengannya. Mau bagaimana lagi mungkin ini takdir.Kini ia terduduk di bangku yang berada tak jauh dari mading itu. Ia menunggu Haira-Namun entah kemana dia, tapi Mila cukup merasa lega karena dapat satu kelas lagi dengan sahabatnya itu, apalagi teman-temannya yang dulu sebagian juga masih sekelas dengannya, jadi ia tak perlu banyak waktu untuk menyesuaikan dengan pertemanan baru. Namun tak terkecuali dengan Reyhan Kini di kelas 11 ini ia tidak lagi sekelas dengan Mila.
"Heh...dasar PHO(perusak hubungan orang),"Gina menghampiri Mila sendiri sembari mendorong pelan bahu Mila.
"Apaan sih, "jawab Mila tak terima.
"Gue udah peringati lo ya. Lo jangan deket-deket lagi sama Reyhan, tapi kenapa lo jalan sama dia waktu itu hah,"Gina menatap tajam ke arah Mila dengan menunjuk-nunjuknya.
"Maksud lo?"
"Jangan sok pura-pura gak tau deh. Waktu libur malem-malem lo jalan kan sama Reyhan,"Dengus Gina kesal.
"Oh..itu ya ampun Gina. Reyhan yang ngajak gue jalan, gue gak enak aja kalo harus nolak,"Mila meng-klarifikasi.
"Alesan lo, lo bilang aja kalo lo emang seneng diajak jalan sama Reyhan,"Wajah Gina terlihat garang.
"Gin, please gue gak mau cari ribut sekarang, ini baru pertama masuk sekolah, gue gak mau cari masalah lagi terutama sama lo,"Mila mencoba menghindari perdebatan.
Namun nampaknya Gina tak demikian, ia malah tidak peduli dengan ucapan Mila. Malah Gina langsung menampar Mila dengan keras sehingga membuat Mila merasakan sakit. Beberapa murid yang berada di situ sontak saja melihat ke arah mereka.
"Tamparan itu pantes buat orang yang menjadi perusak hubungan orang kayak lo,"Gina tersenyum licik.
Tak berapa lama seseorang mengguyur Gina dengan sebotol air mineral membuat sebagian tubuhnya basah. Sebagian murid yang tadi memperhatikannya pun tertawa kecil."Dan ini pantes buat lo yang selalu cari ribut,"ucap seseorang itu yang tak lain adalah Luki.
"OMG...basah baju seragam gue, kenapa lo nyiram gue?"Gina mulai kesal.
Luki merangkul pundak Mila dan mengatakan "kalo lo berurusan sama dia,"luki melirik Mila "maka lo akan berurusan sama gue karena dia sekarang resmi jadi pacar gue, jadi kalo lo berani nyakitin dia lagi maka lo akan berurusan sama gue,"lanjut Luki.
Mila hanya terdiam, perkataan Luki membuat ia sedikit senang namun Mila tau bahwa Luki mengatakan itu karena ia hanya ingin membantunya dari keributan ini.
"Mil jangan baper plis, aku tau dia ngomong gitu karena dia hanya ingin membantuku keluar dari masalah ini,"Mila berkata dalam batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Care ✔
Teen Fiction#8 peduli 13-06-2019 "Rasa itu hadir tanpa alasan untuk dipertanyakan." "Dasar kutu buku!" Sinis Luki. "Lah ... terus apa masalahnya?" Mila kembali sinis. "Masalahnya gue bosen liatin lo yang terus aja baca buku. Sumpek!" ledek Luki. "Lo ngomong gi...