"Yong, kata Daniel lo jago main basket?"
Taeyong yang sedang minum air mineral tersedak mendengar pertanyaan yang dilontarkan Ong Seungwoo padanya. "Hah?" Taeyong mengelap mulutnya dengan punggung tangan nya.
"Ayok, mumpung Pak Arif bebasin kita olahraga" ajak Ong.
Taeyong menggeleng, "gue nggak jago main."
"Tapi elo tau cara main nya 'kan?"
Taeyong diam sejenak lantas kemudian ia mengangguk.
"Nah kalo gitu ayok. Kita kekurangan orang nih. Kalo sama elo kan jadi pas."
Taeyong menggeleng, menolak, "nggak males."
"Ck, ayok ah. Siapa tau disemangatin doi"
"Doi siapa?"
Ong merotasikan bola matanya, "ya siapa lagi lah. Lisa-Lisa!"
Taeyong mengernyit, "kenapa jadi Lisa?"
Ong menghela nafas sejenak, ia tanpa aba-aba menarik Taeyong berdiri dari bangku pinggir lapangan.
"Eh enggak! Gue males panas-panasan!" tolak Taeyong.
Tetapi sekeras apapun Taeyong menolak. Maka Ong pun tidak akan pernah kalah untuk memaksa Taeyong.
"Ck, lo bukan Edward Kulen yang takut sama matahari! Udah ayok, kapan lagi coba main basket bareng!"
Pada akhirnya Taeyong berdiri ditengah lapangan basket, menunggu bola lebih dulu datang padanya. Ia beberapa kali mengelap keringat di lehernya, menggerutu pada cahaya ilahi yang menyinari wajahnya.
"Yong! Jangan diem aja napa sih! Ayok buru main!" teriak Ong.
Taeyong melengos, ia kemudian mendekat pada Jaehwan yang merupakan musuhnya. Jaehwan mencoba mengoper bola pada Minhyun yang berdiri tepat dibelakang Taeyong.
Taeyong mencoba menghalangi, membuat Jaehwan sedikit terperangah karena gerakan Taeyong yang tiba-tiba. Alhasil Taeyong berhasil merebut bola dari tangan Jaehwan.
"Yong! Oper!"
Taeyong tak menoleh pada Ong. Ia terus fokus mendribble bola mencapai ring musuh.
Bermain solo, tanpa mengoper teman satu tim. Ia memasukkan bola kedalam ring dengan mulus.
"Kampret! Itu yang katanya nggak jago main?!"
Taeyong terkekeh, ia kemudian kembali pada posisi berjalan santai melewati Ong yang terlihat terperangah menatapnya.
"TAEYONG!!! SEMANGAT YAAAA ... KALO MENANG DAPET KECUPAN RINDU DARI AKU...!"
Sontak semua atensi di lapangan juga murid lain yang tak sengaja menonton beralih pada sosok Lisa—berdiri di balkon lantai dua sambil memberikan finger love berulang kali pada Taeyong.
Disebelah kanan Lisa ada Mingyu yang menopang dagu bosan menatap Taeyong. Sementara di kiri Lisa ada Yuju yang mengerjap menatap Lisa juga Taeyong gantian.
"Tuh 'kan! Gue bilang apa?! Lo bakal dapet teriakan semangat dari doi!" kata Ong yang mendekat pada Taeyong dan menepuk pundak Taeyong.
Taeyong hanya bergeming, ia masih menatap Lisa. Sudut bibirnya terangkat sedikit melihat senyuman lebar dari Lisa yang terus memberikan finger love padanya.
"Kuy balik, udah jam istirahat."
Taeyong menoleh, menatap teman-teman sekelasnya yang mulai memilih bubar dan menjauh.
"Main sekali lagi" seru Taeyong yang membuat mereka menoleh, mengerjap heran.
"Kalo menang, gue kasih jawaban ulangan harian fisika besok."
🎶🎶🎶
Hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Mello
Fanfiction[END] Taeyong NCT & Lalisa Blackpink, fanfiction. Setiap hari, dia selalu membawa gitarnya ke sekolah... ~~~ MELLO started: 14/12/18 ends: 16/04/19 ©deeriyaa [!!!] Hanya kisah manis nan pendek dengan masalah yang tidak berarti. [!!!] Harsh Word