17▪Hot-hot

4.5K 864 90
                                    

BRAK

Lisa terlonjak, ia sontak berbalik menatap Taeyong yang sedang menepuk-nepuk kedua tangan cowok itu.

"Gak bisa pelan apa?!" Taeyong mendongak, ia menoleh pada papan tipis yang tidak sengaja di injaknya saat melompat dari tembok.

Taeyong hanya mengedikkan bahu acuh, ia lantas menatap sekeliling. Dimana mereka sekarang sudah berada di SMA tetangga.

"Kita ngapain sampe kesini? Kenapa gak nunggu diluar aja. Suruh dia keluar. Kan dia yang minjem gitar. Kenapa kita harus repot banget sampe manjat tembok segala. Kalo ketahuan kita bisa di drop out" kata Taeyong dengan wajah datarnya.

Lisa melengos, ia merotasikan bola matanya mengibaskan satu tangan nya didepan wajah.

"Bacot Yong. Kan elo tadi yang mau ikut. Kalo gak mau repot ya gak usah" ketus Lisa.

"Gue kira kita bakal lewat gerbang belakang juga kayak disekolah. Kan le—"

"Bacot!"

Taeyong mengatupkan bibirnya, mengerjap bingung menatap Lisa yang sudah berjalan lebih dulu.

Kok Lisa jadi galak sih?

Taeyong jadi mendengus tak suka. Ia kemudian berjalan mendekat, ikut berhati-hati. Pasalnya kalo sampe ketahuan. Mungkin dia dan Lisa bakal diarak dibawa keliling sekolah ini, sambil dituduh yang enggak-enggak.

Eh tapi tunggu? Yang enggak-enggak gimana? Kan cuman bolos.

Otak gue perlu dikompres deh, batin Taeyong.

Lisa menghentikan langkahnya. Seulas senyum tercipta di bibir penuh nya. Ia lantas berjalan pelan mendekati pohon kecil yang tidak jauh darinya.

"Kak" panggil nya pelan.

Sosok yang dipanggil Lisa itu menoleh. Tersenyum kemudian saat mengenali gadis itu.

Lisa semakin mendekat, berjalan melompat kecil dengan riang sambil tersenyum. Melihat kejadian itu membuat Taeyong mendelik kecil. Apalagi saat sosok pemuda tampan yang membawa tas gitar ikut menghampiri Lisa.

"Elo manjat tadi?" Kata cowok itu dengan suara lembut nya, tak luput senyuman manis yang membuat Taeyong bergidik.

Taeyong melirik Lisa yang mengangguk dengan kedua bola mata yang berbinar. Juga senyuman lebar dari bibir manis itu.

Kok cantik ya?

Taeyong mengerjap, menggelengkan kepalanya kecil. Kemudian melirik lagi pada cowok dihadapan Lisa yang menjadi alasan kenapa Lisa terlihat lebih bahagia itu.

"Gue kan udah bilang. Biar ketemu di tempat biasa aja" kata cowok itu yang langsung membuat Lisa merengut.

"Nunggu pulang lama kak. Lo juga kudu les dulu. Nunggu itu berat Kak. Apalagi nunggu elo Kak"

Taeyong mencebikkan bibir, ia mengerjap. Bergidik mendengar penuturan Lisa dengan suara yang terkesan sok imut itu. Tapi emang imut sih. Tapi.... rada kesel...

Fix, pikiran gue butuh dicuci deh. Biar gak kotor kayak Daniel. Batin Taeyong lagi.

Cowok itu tertawa. Lantas mencubit pipi berisi Lisa dengan gemas. Tetapi detik kemudian ia melirik pada Taeyong yang berdiri didekat Lisa. Menatap dirinya dan Lisa dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lo bawa temen lis?" Lisa berbalik, menoleh sekilas pada wajah datar Taeyong.

Ia tersenyum, mengangguk kemudian. "Iya kak. Mingyu gak bisa nemenin. Jadi sama temen baru deh"

MelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang