26▪Sensi

3.4K 701 54
                                    

Hari ini. Hari ini adalah hari yang tidak menguntungkan baginya setelah kemarin ia mengira bahwa kemarin adalah hari keberuntungan nya.

Lisa masih sensi. Mengingat kejadian dimana ia tahu bahwa ada cewek lain dipikiran Jaewon. Ia bahkan tidak bisa mengendalikan pikiran nya, yang ia lakukan hanya terus mengomel dan mendumel kesal sejak pagi tadi.

Bahkan saat istirahat pertama selesai pun Lisa masih mengomel. Apalagi kondisi yang mengharuskan dia untuk panas-panasan di lapangan. Latihan upacara. Hanya bertiga, Wonwoo dan Yuju. Dikarenakan mereka belum menguasai gerakan paskib untuk mengibar.

Untungnya ada Sowon yang membantu.

Sowon dan Yuju juga Wonwoo saling pandang dengan kening nya mengerut. Ketiga orang yang bertugas menjadi pengibar sedari tadi mencoba menggerakan kaki sesuai hentakan, bahkan mereka sudah berada didepan tiang bendera. Bersiap untuk latihan mengikat bendera.

Lisa hanya bergumam kesal, sesekali merengek kepanasan.

"Sa, fokus dulu latihan. Kalo elo bisa kita cepet selesai" kata Sowon yang sudah mulai mendidih kepanasan, apalagi melihat Lisa yang terus bergumam kesal dengan gerakan kaki yang terus tidak sesuai.

"Lis, sabar dulu napa! Panas nih!" Wonwoo akhirnya ikut bersuara, sambil melemaskan badan nya.

"Iya-iya bentar!" Ucap Lisa. Lalu mencoba lagi mengikuti gerakan kaki Wonwoo dan Yuju, membuat gerakan itu kompak.

Hanya sesaat, tanpa aba-aba Lisa sudah maju lebih dulu membuat Wonwoo, Yuju dan Sowon menggeram frustasi.

"Lis! Gimana sih?! Elo gak ngasih aba-aba malah maju aja! Gue capek nih dari tadi ngajarin elo tapi gak fokus mulu!"

Lisa mengatupkan bibirnya, wajahnya jadi mengeras menatap kesal Sowon.

"Yaudah kalo lo capek udah sana balik! Gue juga capek gak cuman elo!" Katanya kemudian berbalik, menghentak kakinya kesal meninggalkan ketiga orang yang menatap nya melongo.

Sowon menggaruk tenguknya, meringis seketika. Padahal ingin nya hanya menegur Lisa agar cepat fokus dan selesai. Tapi kok Lisa jadi makin marah.

"Lah ngambek" kata Yuju.

"Lagi pms Won, santai aja. Mulutnya kayak jahe, pedes" kata Wonwoo kemudian jalan menyusul Lisa dengan setengah berlari.

Yuju menoleh pada Sowon, "entar aja latihan nya pas hari nya agak teduh. Itu anak emang lagi gak mood banget mulai tadi. Gak bisa dilawan"

Sowon mengangguk, "iyasih, dari pagi juga gak kayak biasanya. Biasanya dateng mukanya cerah banget. Ini malah gelap banget. Gue maklumin, gue juga agak ngegas tadi karena emang ini kondisinya bikin naik darah"

Yuju mengangguk, ia kemudian pamit berjalan cepat menyusul kedua teman nya.

Lisa yang terus bergumam kesal menaiki tangga, bertemu dengan sosok Mingyu yang ingin turun tangga.

Mingyu mengernyit, mendekat kemudian pada Lisa. Tetapi seketika tersentak saat Lisa mendorong bahunya kasar sambil menatap dirinya tajam. Mingyu melongo, bukan nya takut ia malah heran.

"Woy, nyai lagi pms tuh!" Kata Wonwoo yang mendekat pada Mingyu. Mingyu menoleh, matanya mengerjap.

"Waduh, siaga berapa nih?"

"Bacot Ming. Buru susul" kata Wonwoo menarik Mingyu menaiki tangga.

Syukurnya jalan Lisa tidak terlalu cepat, jadi langkah kedua cowok tampan itu bisa menyusul Lisa.




Namun, kala keduanya hampir berhasil menyusul Lisa. Keduanya justru terlonjak, kaget akan suara hentakan yang ditimbulkan oleh Lisa.  Posisi Lisa dengan keduanya hanya beberapa meter. Sedangkan keadaan gadis itu, tengah terlentang di lantai akibat tubrukan kencang gadis itu bersama tiang balkon.

MelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang