Lisa berharap bahwa hari ini benar-benar hari untuknya, hari keberuntungan yang benar-benar untuknya setelah beberapa kali harapan nya jatuh. Saat dimana ia bersama Papa nya, atau saat dirinya berharap Jaewon menyukainya.
Ia tahu berharap lebih hanya akan membuatnya kembali jatuh dan Lisa berharap kali ini bukan lah suatu harapan yang membuatnya kali ini terjatuh.
Senyuman tipis terukir di wajah manis Lisa, mengingat akan dirinya yang telah melewati hari-hari menegangkan nya. Hari ini dimana dia telah tampil dengan sempurna dan lancar. Tak ada halangan atau rintangan untuk hari ini, yang jelas hati Lisa melega. Apalagi hadiah kecil yang ia terima setelah semua perjuangan nya.
Ia kembali tersenyum, kali ini tak ragu untuk menyembunyikan nya. Ia menatap kagum pemandangan disampingnya, sesekali menatap pemuda tampan yang duduk dihadapan nya.
"Elo beneran gak capek kan?" tanya Taeyong sekali lagi dan dibalas anggukan dari Lisa, mencoba untuk meyakinkan Taeyong bahwa dirinya tak seperti yang Taeyong pikir.
"Enggak Yong. Malah gue seneng ke sini. Bisa liat pantai lagi" Lisa tersenyum lagi, menumpu kepalanya menatap lagi pemandangan pinggir pantai disampingnya.
Melihat itu, Taeyong refleks mengikuti Lisa, menumpu wajahnya dengan satu tangan. meninkmati pemandangan didepan nya, yaitu Lisa, yang tengah menatap pantai dengan tatapan kagum.
"Habis ini kita langsung pulang. Elo besok ikut tarik tambang kan? Harus istirahat sebelum lomba besok"
Lisa menoleh, bibirnya mencuat lucu. Menggeleng dengan gemas menatap Taeyong. "Entar aja Yong. Habis ini main ke pantai dulu."
"Kalo gitu habisin soto nya" kata Taeyong mulai mengambil sendok dan garpu.
Lisa tersenyum lebar, ia mengangguk dengan semangat. Mulai mengikuti kegiatan Taeyong. Dia bahkan sampai lupa bahwa soto Surabaya nya sudah dihadapan nya.
Mata Lisa berbinar setelah menyuap sesendok soto. Ia menoleh, menatap Taeyong dengan binar dimatanya.
Berlebihan memang, tapi itulah yang dirasakan Lisa saat menyuap soto. Ini pertama kalinya ia makan soto Surabaya setelah direkomendasikan Mama Taeyong yang katanya gak kalah enak dari soto ayam.
Tanpa pikir panjang Lisa kembali menyuap soto. Tersenyum riang mengunyah soto dengan nikmat. Namun hanya sebentar, saat dirinya tiba-tiba menatap lekat sotonya.
Dulu... dulu sekali. Soto Surabaya adalah harapan yang tertunda nya. Setelah bertahun-tahun akhirnya Lisa bisa pergi kepantai bersama ayahnya. Dan itu sekitar dua tahun yang lalu, saat ini setelah ia bisa kembali ke pantai, makan soto Surabaya. Tetapi sosok Papa tidak berada disisinya.
Lisa bergeming, mengaduk malas sotonya. Rasa tak nafsu makan tiba, rasa enak kuah soto menjadi pahit.
Lisa selalu mencoba menghibur dirinya. Melakukan hal-hal semaunya, seperti yang dikatakan Ibu nya. Kecuali bermusik, dan tentu saja Lisa tidak semudah itu menurut.
Baginya, Ibunya termasuk orang yang egois. Dan tentu saja sifat ibu nya itu menurun pada nya. Egois dan keras kepala.
"Yong, kalau besok gue mau makan soto lagi gimana?" kata Lisa pelan.
Taeyong mau tak mau menoleh, keningnya saling bertaut. Menaruh sendok dan garpu di tangan nya. Mulai menatap lekat Lisa. Dia sadar dengan perubahan wajah itu.
"Bisa delivery. Disini ada jasa antar nya. Tapi lumayan mahal ongkirnya karena jauh."
Lisa mengulum bibir, "tapi pantai nya gak bisa di delivery," lirih Lisa.
"Hng...?"
Lisa menggeleng, mendongak menampilkan senyuman lembut pada Taeyong. Taeyong hanya menaikan satu alis, ia mendengar. Hanya saja tidak mengerti maksud Lisa.
![](https://img.wattpad.com/cover/169811895-288-k820888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mello
Fanfiction[END] Taeyong NCT & Lalisa Blackpink, fanfiction. Setiap hari, dia selalu membawa gitarnya ke sekolah... ~~~ MELLO started: 14/12/18 ends: 16/04/19 ©deeriyaa [!!!] Hanya kisah manis nan pendek dengan masalah yang tidak berarti. [!!!] Harsh Word