18▪Indoret

3.9K 820 32
                                    

Srakk

Lisa mendongak, mengalihkan pandangan nya dari ponsel pada Taeyong.

"Gimana?" Tanya Taeyong sambil duduk dihadapan Lisa.

Mereka kini sedang di depan Indoret. Duduk disalah satu meja dengan payung diatasnya. Taeyong membuka kantongan plastik, berisi dua botol minuman dan snack.

"Udah. Entar Wonwoo anter tas sama motor gue kesini. Sekalian tas lo gak?" kata Lisa kembali menatap ponsel.

"Kalo sekalian tas gue berarti gue pulang nya sama lo?"

"Eh iya, elo kan bawa motor. Mau gue anter kesekolah lagi entar?"

"Gak usah, gue bareng Jaemin tadi. Biar dia jemput gue disini" ucap Taeyong sambil membuka tutup botol air mineral lalu meminumnya.

Lisa mengangguk, tangan dan matanya masih fokus pada ponselnya. Mencoba menghubungi Wonwoo lagi.

"Udah lo hubungin Jaemin?"

Taeyong mengangguk, kini lebih memilih mengambil snack keripik singkong lalu membukanya.

Tak ada lagi percakapan dari mereka. Taeyong lebih memilih diam memakan snack nya sambil menatap lekat Lisa yang beberapa kali mengulum bibir menahan senyum menatap ponsel gadis itu.

Kening nya saling bertaut, saat mengingat kejadian tadi saat bertemu dengan pemuda bernama Jaewon. Ia bahkan mengingat jika pemuda itu meminta Lisa untuk menghubunginya saat Lisa sudah kembali.

"Elo lagi ngechat cowo tadi?" Otaknya sekarang tidak lagi sinkron sehingga pertanyaan yang harus dilontarkan dalam diam akhirnya terucapkan.

Lisa mendongak sekilas, kini tak ragu lagi untuk tersenyum senang.

"Iya, kok elo tau sih?"

Taeyong mencibir, ia kembali mencomot keripik singkongnya. "Tau lah! Tuh cowok kan bilang kalo elo udah nyampe sekolah langsung chat dia. Tapi kan elo belum sampe sekolah. Kok chat dia sih?"

"Lah emang napa? Suka-suka gue lah. Dia juga gak tau gue bolos. Dia cuman taunya gue ijin keluar pas jam istirahat. Terus balik lagi pas mau masuk kelas"

"Yaudah sih gak usah ngegas juga"

Lisa mendengus, ia merotasikan bola matanya kembali menatap ponselnya.

Taeyong mengalihkan wajahnya, kembali meneguk air mineralnya. Ia melirik lagi pada Lisa yang tersenyum menatap ponsel gadis itu.

"Elo deket sama dia?" Lagi-lagi sebuah pertanyaan terlontar saat ia tidak sadar.

Lisa mengangguk, "baru aja sih"

Taeyong menggigit pipi dalam nya. Hanya mengangguk tanpa menjawab. Pandangan kini beralih pada snack dimeja.

Rada kesel ya...

"Eh btw lo beliin gue yang original? Gue kan tadi bilang nya yang rasa susu" kata Lisa kemudian setelah menaruh ponsel dan meraih kantongan plastik.

"Sisa yang original"

"Tapi gue gak suka" Lisa menatap minuman itu. Bibirnya mengerucut membuat Taeyong mendengus, ia kemudian menyerahkan botol mineralnya.

"Minum air putih aja" kata Taeyong.

"Ck, lo gak niat balik terus beliin yang lain?!"

"Gak lah! Buat apa? Mending elu minta beliin Jaenudin!"

"Jaenudin?"

"Hoh, cowok yang tadi!"

Lisa mendecak, ia mengambil botol minum milik Taeyong. "Jaewon! Bukan Jaenudin!" Katanya kemudian meminum air.

Taeyong mengedikkan bahu tak perduli. Ia memakan snacknya dengan santai sambil tersenyum sinis.

"Dasar terong!"

Taeyong melotot, ia memiringkan kepalanya, menatap sebal gadis dihadapan nya. "Heh! Kok elo plesetin nama gue sih?!"

"Elo juga!" Taeyong mendecak, ia menghela nafas kasar. Mengaluhkan wajahnya dari wajah sebal Lisa.

Lisa mencibir, tepatnya meledek Taeyong. "Cemburu bilang"

"Mana ada!"

"Ck, gak usah sok gengsi gitu Yong. Gak cocok!"

"Yakali gue cemburu sama ular"

"Ular?"

Taeyong menoleh, mendelik tak suka, "iya ular! Suka menel kesana mari. Kalo mau menel sama yang lain. Jangan gue!"

"Dih kenapa? Takut baper lo!" Tembak Lisa.

Taeyong sedikit terlonjak, ia membulatkan matanya. Seketika merasakan hatinya mendesir saat mendengar ucapan gadis itu.

"Iya?! Elo baper?!" Kata Lisa lagi.

Taeyong tidak langsung menjawab, ia diam sejenak meneguk salivanya. "Enggak lah! Ngapain coba!" Kemudian mengalihkan wajahnya dari Lisa.

Iyakan? Gue gak mungkin baper kan? Batin Taeyong.







🎶🎶🎶

GAK YONG! ELO CUMAN BOLEH BAPER SAMA GUE TITITK.

MelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang