"Ya kalo udah tau gitu kenapa jadi nemenin beli gelang? Kenapa gak pulang aja?!"
"Ya elu pikir ae kipli! Gue pulang naek apa?! Gojek? Kaga ada ongkos gua. Masa jalan!" kata Lisa dengan gemas memainkan rubik.
Taeyong melengos, kembali bersandar pada sofa lalu memainkan game di ponsel. "Kan udah gue bilang, kalo ada apa-apa hubungin gue."
Lisa menoleh, "gak kepikiran Yong..."
"Bukan nya gak kepikiran. Tapi emang gak ada nama Taeyong di otak Lisa" sahut Lucas fokus dengan game di ponsel, tak lupa Jaemin disebelahnya.
"Alias gak dibutuhin" celetuk Jaemin.
Taeyong mendecak, ia jadi kesal. memaikan asal game nya.
mampus lo!
"YHAAAA YHAAAAAnjink elo Bang! Kok gua dikasih granat sih! Mati nih anjirr!" seru Jaemin
"Gak lagi gue ngajak Bang Taeyong main. Masa kesel dikit di bom!" sahut Lucas tak terima.
Taeyong tertawa sinis. ia menaruh ponselnya, kemudian mengambil es sirup di meja. Oh ya, mereka berempat memang sedang duduk santai di ruang tamu kediaman Taeyong. Taeyong tadi sempat terkejut dengan kedatangan dua kakak beradik itu yang tiba-tiba mengetuk pintu kamarnya. Bahkan hampir mengumpat, untung saja dirinya sedang dalam penampilan baik.
Bisa dibilang sekarang rumah Taeyong adalah tempat persinggahan kedua kakak beradik berbeda jenis itu.
"Bosen gue!" seru Lisa menaruh rubik di meja. Ia menyandarkan tubuhnya, menengadahkan kepala.
"Lucas nih bilang katanya kalo di rumah Jaemin bakalan asik. Mana?! Gak ada tuh, malah asik main game!" omel Lisa.
"Yakan emang bener gua asik main game" jawab Lucas.
Lisa mencibir, mendesah kasar kemudian. "Keluar kuy jalan" ajaknya.
"Kemana dah?"
Lisa diam sejenak, nampak berpikir, "dominos kuy!"
"Elo yang bayarin"
Llah kok gue? Taeyong dong!"
Taeyong sontak menoleh, matanya membulat menunjuk dirinya sendiri. sementara Jaemin dan Lucas menatap Taeyong dengan mata yang berbinar. "Ha kok gue?! Yang ngajak siapa?!"
"Yang punya rumah siapa?" Lisa terkekeh.
"Apa hubungan nya?! Kan elo ngajak ke dominos. Bukan makan ke rumah gue!"
"Tapi kan elo yang paling tua, Bang" sahut Jaemin.
Senyum Lisa melebar, begitu juga Lucas. Lisa bahkan menyatukan telapak tangan nya menatap Taeyong penuh harap. Melihat itu, Taeyong lantas mendengus, melempar bantal sofa kearah Lisa dengan gemas.
"Yaudah bentar, gue pinjem mobil dulu" kata Taeyong mulai bangkit yang tentu saja disoraki gembira oleh ketiga bocah itu.
Taeyong berjalan, menuju ruang santai khusus dimana Ayahnya selalu duduk disana sambil bekerja.
"Yah, minjem kunci, abang mau jalan sama anak-anak" katanya mendekat pada Ayahnya.
Jordi menoleh, "sama Lisa juga?"
Taeyong mengangguk.
"Kunci nya di ranjang tadi. Ambil aja" kata Jordi dan dibalas anggukan dari Taeyong, lantas pemuda itu lalu berbalik.
"Jagain anak gadis orang ya Bang." Sontqk, Taeyong berbalik lagi, mengernyit bingung pada ayahnya.
"Anak cowok harus jagain anak cewek" kata Ayahnya sambil fokus pada laptop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mello
Fanfiction[END] Taeyong NCT & Lalisa Blackpink, fanfiction. Setiap hari, dia selalu membawa gitarnya ke sekolah... ~~~ MELLO started: 14/12/18 ends: 16/04/19 ©deeriyaa [!!!] Hanya kisah manis nan pendek dengan masalah yang tidak berarti. [!!!] Harsh Word