35▪ Mulai membaik

3.3K 628 12
                                    

Hari ini, hari libur karena tanggal merah. Dan sekarang Lisa dan Yuju sedang santai, tepatnya di rumah Lisa. Lisa sedang berebah di ranjang bermain game dengan ponselnya, sedangkan Yuju juga melakukan hal yang sama, bedanya gadis itu tengah membuka olshop dan duduk di pinggir ranjang Lisa.

"Emang ini game itu a en ji en ge. Kalah mulu perasaan!"

Ini sudah yang ketiga kalinya Lisa mengumpat sejak beberapa menit yang lalu mulai bermain game.

"Sumpah ya sat! Ini noob banget anjeng!"

Tak tahan, Yuju akhirnya menoleh, menjitak kesal Lisa. "Berenti main games kalo elu sendiri noob!"

Lisa mendecak, mengelus sejenak keningnya dengan sayang. Namun, ia kembali melanjutkan games nya. Hal itu membuat Yuju mendelik.

"Tsk. Dari pada maen game yang elu sendiri kaga bisa. Mending nonton drama. Ada drama baru, pemeran nya ganteng mirip Kak Jaewon lu," kata Yuju kemudian menaruh ponsel dan mendekati Lisa yang kemudian membuat Lisa memekik.

Sebab, Yuju merebahkan diri tepat di kaki Lisa.

"Kaki gua, anjay!"

Yuju mengedikkan bahu acuh. Ia tetap dalam posisi meskipun Lisa meronta. Namun pada akhirnya ia sedikit menjauh, berebah di samping Lisa dan menatap langit-langit kamar, sedangkan Lisa berkali-kali mengumpati Yuju.

Yuju bergeming, tidak memperdulikan bagaimana kata-kata kasar dari Lisa yang ditujukan padanya. Ia hanya sedang mencoba larut akan pikirannya sendiri.

Ibunya pernah berkata, mendekorasi tata letak kamar sendiri adalah menggambarkan bagaimana kepribadian dan mengetahui apa yang disuka.

Karena itu, Yuju jadi menyadari kalau sebenernya ini adalah kali pertama ia menginjakkan kaki di kamar Lisa. Hal ini membuatnya berpikir, ia tidak tahu apa kesukaan Lisa dan bagaimana Lisa itu.

Ia bahkan tidak tahu Lisa punya koleksi komik One Piece, Doraemon dan lain nya. Hal yang seharusnya seorang sahabat tahu, tetapi dia justru tak mengetahui apapun.

Yuju jadi mendecak, ia merutuk kecil. Sebab ia berpikir bahwa dirinya juga tidak bisa mengenal Lisa terlalu baik. Ia hanya selalu kesal kenapa gadis itu tidak pernah menceritakan apapun saat gadis itu tengah dilanda masalah. Tetapi ia juga tidak pernah menanyakan apapun saat Lisa mencoba menutupi semuanya lewat senyuman.

"Lis."

"Hm?"

Yuju menipiskan bibirnya, ia jadi menegak dan duduk berhadapan dengan Lisa. "Elo ternyata suka sama anime ya?"

Lisa menoleh, "gak terlalu suka sih, cuman gue suka baca komik manga," kata Lisa tenang dengan tangan yang masih fokus bermain ponsel.

"Lah sama aja," sahut Yuju.

Lisa menoleh lagi, "ya beda lah, tulisan nya aja beda!"

"Ya tapi 'kan sama dari Jepang!"

"Semerdeka lo aja!" seru Lisa kemudian kembali berfokus pada ponsel gadis itu.

Yuju jadi tersenyum. Entah mengapa rasanya ia senang karena dapat membuat Lisa mengalah. Padahal mereka berdua sama-sama keras kepala.

"Eh Lis, minjem laptop lo dong."

"Ambil sendiri sana di kamar Lucas."

Yuju mendecak, ia kembali berebah, kali ini disamping Lisa sambil mengambil bantal bulat kecil milik Lisa.

"Gue ngambek nih" katanya dengan suara kecil. Matanya berkedip-kedip menatap Lisa sambil memeluk bantal kecil membuat Lisa mendegus, melempar ponselnya di ranjang.

MelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang