20▪ Sarapan

3.6K 761 34
                                    

Grrrrh ggrrrrh

Taeyong mengeryit, ia berbalik membenarkan posisi tidurnya.

Grrrrh ggrrrrh

Tidak tahan lagi, akhirnya Taeyong bangkit. Wajah kantuknya sangat terlihat kesal menatap Jaemin yang tidur disampingnya begitu dekat. Apalagi mulut Jaemin yang terus mengeluarkan dengkuran.

Ia mendengus, mengusak kedua bola matanya. Mencoba melihat dengan jelas sekelilingnya. Di lihatnya jam menunjukan pukul empat pagi. Masih terbilang gelap. Dirinya bangkit, menarik selimut yang sebelumnya hanya membungkus dirinya. Lalu membawanya, menyelimuti kemudian si dua beradik.

Lisa dan Lucas yang tidur di lantai beralaskan karpet bulu, juga satu bantal.

Seulas senyum terukir di bibirnya saat melihat wajah Lisa yang nampak merengut. Posisi tidur Lisa yang memang tidak terlihat kalem itu membuat Taeyong tersenyum gemas. Detik kemudian ia lantas berjalan menuju kamar mandi didalam kamarnya.

Teringat akan semalam kejadian dimana Lisa dan Lucas yang tiba-tiba mengetuk kamarnya bersamaan Jaemin.

Dirinya yang memang lagi santai-santai sambil bobo ganteng sontak terkejut. Apalagi saat melihat cengiran khas Lisa yang langsung duduk di ranjangnya bersama Lucas.

Taeyong merasa tidak siap. Ia bahkan merutuki dirinya yang hanya memakai celana training selutut dengan kaos oblongnya. Benar-benar menyedihkan baginya. Padahal Lisa pun sama, hanya memakai sweater dan celana training panjang.

Bahkan rasanya dadanya masih mendesir jika mengingat bahwa Lisa menginap di rumahnya. Tepatnya di kamarnya.

Seulas senyum lagi-lagi terukir di bibirnya. Ia bahkan tidak sadar itu.

Astaga kenapa dia bisa seperti ini!?

Taeyong menggelengkan kepalanya, ia lantas menguyur tubuhnya. Lebih baik ia cepat mandi untuk menghilangkan pikiran anehnya.

Disisi lain, seorang Lisa yang tidur dengan tengkurap dengan satu kaki yang menindih Lucas itu terbangun. Ia masih dalam posisi walau matanya sudah mencoba untuk menyesuaikan.

Ia mencoba menggerakkan badan nya, memindahkan pelan tubuh Lucas yang meringkuk memeluknya layaknya seorang anak yang tidur bersama ibunya.

Lisa bangkit, duduk ditempat dengan masih mencoba menyesuaikan dirinya. Mengumpulkan seluruh tenaganya. Ditatapnya sekeliling kamar itu, ia mendengus kemudian saat sadar bahwa ia masih di kamar Taeyong. Padahal ia berniat untuk pulang malam tadi.

Lisa bangkit, lebih tepatnya merangkak menuju ranjang. Ia lantas duduk disana tetapi sebelum itu menyelimuti adiknya.

Gorden jendela kamar Taeyong belum dibuka. Kamar bahkan masih terlihat remang. Kecuali cahaya lampu dari celah-celah bawah pintu kamar mandi. Tak lupa dengan suara guyuran air disana.

Taeyong sudah bangun. Dan sedang mandi disana. Lisa lantas kembali berebah di ranjang dengan posisi telentang. Saat ia kembali mencoba memejamkan mata suara pintu kamar mandi terbuka.

Lisa mengernyit saat mencium aroma sabun yang menyeruak.

"Mandi sana" Lisa bangkit, tak menjawab Taeyong. Dirinya masih belum bisa bicara karena malas-_-

"Handuknya ada di kamar mandi, kalo mau baju di lemari" kata Taeyong yang berjalan duduk disebelah ranjang sambil mengambil ponsel pintar milik cowok itu.

Lisa mengangguk, ia lantas bangkit berjalan sepoyongan mengarah ke lemari besar milik Taeyong.

Taeyong melirik, ia menaruh ponselnya. Menatap penuh Lisa yang membuka lemari.

MelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang